tingkat pendidikan tinggi dan kesehatan mental yang bagus lebih baik untuk melakukan penyesuaian terhadap perceraian.
Sikap terhadap pernikahan, keluarga, dan masalah perceraian juga mempengaruhi. Wanita yang bercerai lebih mudah melakukan penyesuaian terhadap
perceraian jika mereka tidak terlalu mengindentifikasikan sebagai ibu atau istri. Individu yang menyakini bahwa pernikahan merupakan suatu yang permanen, penting,
dan merupakan suatu kegagalan moral akan lebih mudah merasakan stres dan depresi saat bercerai.
2. Kebebasan Setelah Bercerai
Bagi individu yang memilki banyak masalah dalam pernikahannya, distress relatif tinggi selama masa pernikahan dan akan meningkat tajam sebelum bercerai,
kembali menurun tajan setelah bercerai kemudian meningkat lagi dan tetap tinggi. Sebaliknya, individu yang bahagia selama masa pernikahan, distress relatif rendah
selama masa pernikahan dan akan terjadi sedikit peningkatan sebelum bercerai, kemudian meningkat tajam setelah bercerai dan pada akhirnya individu tersebut akan
mengalami peningkatan kesehatan psikologis. Individu yang memilki pernikahan yang buruk akan sulit untuk melakukan penyesuaian terhadap perceraian dibandingkan
dengan individu yang bahagia selama pernikahnnya. Pada sebuah studi menemukan bahwa wanita yang menjadi korban kekerasan dalam pernikahannya, yang terluka
secara emosional dan psikologis atau suami yang tidak setia lebih mengalami depresi secara klinis dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami kekerasan selama
menikah.
Raras Sutatminingsih : Perceraian Dan Penyesuaiannya, 2009 USU Repository © 2008
3. Cara Pernikahan Berakhir
Individu yang mengajukan perceraian lebih mudah untuk melakukan penyesuaian terhadap perceraian dibandingkan dengan individu yang tidak
menginginkan perceraian. Individu yang mengajukan perceraian mengalami distress dan depresi yang lebih rendah karena mereka berfikir bahwa perceraian merupakan ide
yang bagus. Merasa bersalah terhadap perceraian juga mengakibatkan penyesuaian terhadap perceraian semakin sulit, khusunya pada wanita.
4. Dukungan Sosial
Setelah bercerai, khususnya jika individu tersebut mengalami pengalaman yang stres, maka dengan adanya teman dan kerabat yang memberikan dukungan sosial akan
lebih mudah untuk melakukan penyesuaian terhadap perceraian. Dukungan sosial dari teman dan keluarga berkorelasi dengan penyesuaian psikologis yang lebih baik dan
lebih sedikit mengalami masalah kesehatan. Bentuk dukungan sosial yang paling membantu adalah sosioemosional seperti companionship, mendengarkan, bersosialisasi,
bukan dengan memberikan bantuan dalam bentuk uang atau materi. Individu yang bercerai akan merasa didukung saat mereka medapat penerimaan, empati dan
kedekatan. Keluarga yang memberi dukungan dengan menawarkan bantuan akan
mempermudah indidividu yang bercerai untuk melewati masa transisi dan memfasilitasi penyesuaian jangka panjang. Orangtua biasanya menjadi pendamping dalam masalah
praktis seperti dukungan keungan, rumah, dan dalam hal mengasuh anak. Kehadiran orang tua juga dapat membantu mengatasi loneliness. Kehadiran dan dukungan
emosional orang tua juga sangat membantu. Tinggal satu rumah dengan orang tua karena orang tua akan memberikan saran mana yang harus dilakukan dan mana yang
Raras Sutatminingsih : Perceraian Dan Penyesuaiannya, 2009 USU Repository © 2008
tidak harus dilakukan sehingga dapat menurunkan stres. Dukungan dari saudara dan mantan mertua juga dapat membantu individu yang bercerai untuk melakukan
penyesuaian lebih baik. Dukungan sosial yang paling penting adalah dengan memiliki teman dekat.
Individu yang memiliki teman dekat, seseorang yang menawarkan social intimacy, merasakan stres, depresi dan kecemasan yang lebih rendah dan lebih baik melakukan
penyesuaian terhadap perceraiannya dibandingkan dengan individu yang hanya memilki teman yang untuk berbagi hobi dan nilai- nilai.
Menjalin hubungan kembali dengan lawan jenis juga membantu penyesuaian terhadap perceraian baik pada wanita maupun pria. Hubungan ini akan membantu
mereka untuk menilai kelebihan dan kelemahan serta mengurangi lonliness. Mereka akan lebih menerima bahwa pernikahan telah berakhir dan harus melangkah maju. Hal
ini akan mengakibatkan penurunan pada kelekatan terhadap mantan suami.
5. Asisten Profesional