Arus Listrik Faktor Daya dan Daya Kompleks

Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan Telekomunikasi, 2010.

2.1.3 Operating And Support System OSS

Operation and Maintenance Center OMC terhubung dengan semua perlengkapan yang ada di Switching Subsystem SSS dan BSS. Implementasi dari OMC inilah yang disebut sebagai Operation and Support System OSS. OSS adalah suatu system fungsional yang digunakan oleh operator untuk memonitor serta mengendalikan keseluruhan system. OSS bertujuan untuk memberikan dukungan efektif terhadap aktifitas operasional dan maintenance yang terpusat, regional atau local yang sangat dibutuhkan oleh sebuah jaringan GSM.

2.2 SISTEM KELISTRIKAN

2.2.1 Arus Listrik

Arus listrik disimbolkan dengan huruf I berasal dari kata perancis:intensite, di definisikan sebagai perubahan kecepatan muatan terhadap waktu, atau pengertian lainnya adalah muatan yang mengalir dalam satuan waktu. Jadi, arus sebenarnya adalah muatan yang bergerak. Selama muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus, tetapi ketika muatan tersebut diam maka arus pun akan hilang. Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang mempengaruhinya. Muatan adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari atom. Di dalam teori atom modern, dinyatakan bahwa atom terdiri dari partikel inti proton yang bermuatan + dan neutron yang bersifat netral yang dikelilingi oleh muatan elektron -. Jadi, normalnya atom bermuatan netral. Muatan terdiri dari dua jenis yaitu bermuatan positif dan bermuatan negatif. Arah arus listrik searah dengan arah muatan positif atau berlawanan dengan arah aliran elektron. Suatu partikel dapat menjadi muatan positif apabila Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan Telekomunikasi, 2010. t I I t kehilangan elektron, dan menjadi negatif apabila menerima elektron dari partikel lain. Arus listrik terbagi atas dua jenis : 1 Arus Searah DC Direct Current. Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai polaritas yang tetap atau konstan terhadap satuan waktu, artinya dimanapun kita meninjau arus tersebut pada waktu yang berbeda akan mendapatkan nilai polaritas yang sama. Nilai polaritas bisa selalu bernilai positif ataupun selalu bernilai negatif. 2 Arus Bolak – Balik AC Alternating Current. Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai polaritas yang berubah- ubah terhadap satuan waktu. Pada satu waktu nilai polaritasnya positif, tetapi pada selang waktu lain nilai polaritasnya negatif. Gambar 2.2 Arus Searah Gambar 2.3 Arus bolak – balik

2.2.2 Faktor Daya dan Daya Kompleks

Diketahui bahwa daya rata – rata bukan fungsi rms dari arus dan tegangan saja. Tetapi ada unsur perbedaan sudut Phasa arus dan tegangan. Jika arus dan tegangan dari persamaan se phasa dan = 0 ; maka persamaan daya menjadi Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan Telekomunikasi, 2010. P = V . I . cos = V . I [W] Untuk = 60  P = V.I cos 60 = 0,3 VI [Watt] = 90  P = V.I cos 90 = 0 Arus yang mengalir pada sebuah tahanan, akan menimbulkan tegangan pada tahanan sebesar : V r = I r r Sehingga P = V r . I m . Cos Karena tidak adanya beda Phasa antara arus dan tegangan pada tahanan, maka sudut = 0 sehingga : P = V. I Untuk induktor dan kapasitor, arus yang mengalir pada elemen – elemen ini masing – masing akan tertinggal dan terdahulu sebesar 90 terhadap tegangan V L = I L . jwL V C = I C wc j − Dimana V L ; V c ; I L ; I c adalah besaran – besaran fasor. Daya rata – rata elemen – elemen ini adalah nol. Tegangan dikalikan dengan arus disebut daya semu. Daya rata – rata dibagi dengan daya nyata disebut faktor daya. Untuk arus dan tegangan sinusoid, faktor daya dapat dihitung dengan rumus Faktor daya = I V P . = θ θ cos . cos . = I V I V Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan Telekomunikasi, 2010. θ dinamakan sudut faktor daya, sudut ini menentukan kondisi terdahulu atau tertinggal tegangan terhadap arus. Bila sebuah beban diberi tegangan. Impedansi dari beban tersebut akan menentukan besar arus dan sudut Phasa yang mengalir pada beban tersebut. Faktor daya merupakan petunjuk yang menyatakan sifat suatu beban. Misalkan : Faktor daya beban pertama = 1 dan faktor daya beban kedua = 0,5. Maka beban kedua akan membutuhkan 2 kali lebih besar arus beban yang pertama. Untuk efisiensi dan operasi, diusahakan faktor daya mendekati satu. Persamaan bilangan kompleks daya adalah : S = V a . I a [ VA ] Dimana S = bilangan kompleks daya V a dan I a = besaran fasor I a = konjugasi kompleks dari I a Jika V a dan I a dinyatakan sebagai V a = V 1 I a = I 2 Persamaan S menjadi : S = V.I cos 1 – 2 + j V.I sin 1- 2 1- 2 adalah sudut yang menyatakan besarnya sudut tegangan yang mendahului arus. Bilangan nyata dari bilangan kompleks S di definisikan sebagai daya rata – rata. Oleh karena itu, daya rata – rata ini sering disebut daya nyata atau cukup disebut daya. Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan Telekomunikasi, 2010. Vbn Vcn Van Ia Ic Ib n Z n Z Z Bagian imajiner dari bilangan kompleks S disebut daya reaktif dan diberi simbol Q dengan satuan VAR. Sebagaimana daya nyata terdapat pada tahanan, daya reaktif terdapat pada sebuah reaktansi. Daya reaktif positif akan terdapat pada induktor dengan arus tertinggal terhadap tegangan. Dengan dasar itu pula, daya reaktif negatif terdapat pada sebuah kapasitor.

2.2.3 Perhitungan Tiga Phasa