ANALISA SISTEM KELISTRIKAN DI PT.TELKOMSEL

66 4 converter TRC System 4 Terdapat 6 enam modul converter Kapasitas converter : 6 X 31 A Beban yang terukur : 50 A Tegangan yang disetting : 54,48 Volt 5 converter TRC System 5 Terdapat 5 lima modul converter Kapasitas converter : 6 X 31 A Beban yang terukur : 42 A Tegangan yang disetting : 54,48 Volt 6 converter TRC System 6 Terdapat 5 lima modul converter Kapasitas converter : 6 X 31 A Beban yang terukur : 50 A Tegangan yang disetting : 54,48 Volt

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN

4.1 ANALISA SISTEM KELISTRIKAN DI PT.TELKOMSEL

Untuk menjaga agar network element tetap bekerja maka diperlukan sumber listrik lebih dari satu yaitu sumber listrik PLN Perusahaan Listrik 67 Negara, Diesel generator serta dari baterai yang harus bergantian dalam pengoperasiannya. Secara garis besar sistem kelistrikan di Perusahaan Telekomunikasi itu melingkupi : • Mains Supply Perusahaan Listrik Negara • Diesel Generator untuk cadangan catuan input tegangan AC • Distribusi dan Instalasi listrik • Converter Rectifier yang berfungsi untuk mengubah catuan AC menjadi DC • Inverter yang berfungsi untuk mengubah catuan DC menjadi AC no-break • Baterai yang merupakan catuan cadangan tegangan DC bila converter mengalami gangguan. • Grounding. • Sistem Penerangan dan Air Conditioner. • FAP Fire Alarm Protection Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT. Telkomsel Central Japati Tembung. Sistem kelistrikan dari network element dibagi atas dua sistem yaitu sistem AC Power dan sistem DC Power. Sumber tegangan DC digunakan untuk mensuplai network element seperti : RBS, TRC, BSC, Transmisi dan MSC, sedangkan sumber tegangan AC dibagi tiga yaitu sumber AC biasa yang digunakan untuk mensuplai daya listrik seperti penerangan dan air conditioner ac. Sumber tegangan AC Penting digunakan untuk mensuplai daya listrik untuk peralatan listrik seperti komputer monitoring. Sedangkan sumber AC sangat 68 MCB-02 MC-01 Interlocked Dari PLN Dari Genset RST Lamp VM VS CT1- AM RST Lamp VM VS A B MC-02 MCB-01 K01 K02 AMF CONVERTER SDP UPS Beban AC Biasa Beban AC Penting Beban AC Sangat Penting Bank Baterai Inverter penting digunakan untuk mensuplai daya listrik untuk network element seperti Intelegent Network, Router Server dan VAS value added service. Untuk memindahkan energi listrik dari sumber listrik yang satu ke sumber listrik yang lain secara bergantian dalam pengoperasian sistem power dibutuhkan ATS. Biasanya ATS disertakan dengan AMF sebagai kontrol kendali. Gambar 4.1Sistem Kelistrikan di PT. Telkomsel Central Japati Tembung Sistem kerja panel ATS yang sering di temukan adalah kombinasi untuk pertukaran sumber listrik baik dari baterai dan dari generator ke PLN maupun sebaliknya, bilamana suatu saat sumber listrik dari PLN tiba – tiba padam, maka ATS memerintahkan generator untuk start sekaligus bertugas memberikan proteksi terhadap sistem generator, baik proteksi terhadap unit mesin yang berupa pengamanan terhadap gangguan rendahnya tekanan minyak pelumas low oil pressure maupun kondisi temperature mesin serta media pendinginannya, dan juga memberikan perlindungan terhadap unit generatornya baik berupa pengamanannya terhadap beban pemakaian yang berlebih maupun perlindungan 69 terhadap tegangan dan frekuensi generator. Apabila parameter yang diamankan melebihi batas normal setting maka tugas ATS adalah melepas hubungan arus listrik ke beban sedangkan AMF bertugas untuk memberhentikan kerja mesin. Apabila generator yang dijalankan beroperasi dengan baik, berikutnya ATS bertugas memindahkan sambungan dari sebelumnya yang tersambung dengan PLN dipindahkan secara otomatis ke sisi generator, sebelumnya baterai menyuplai listrik ke generator untuk proses starting generator dan pada saat itu baterai juga menyuplai listrik ke sisi beban hingga generator beroperasi secara normal, kemudian ATS memutus sambungan dari baterai ke generator. Setelah generator beroperasi maka secara otomatis dihubungkan ke beban. Apabila kemudian PLN kembali normal, selanjutnya ATS bertugas untuk mengembalikan jalurnya dengan memindahkan switch kembali ke sisi utama dan untuk kemudian di susul dengan tugas AMF untuk memberhentikan kerja mesin diesel tersebut, demikian seterusnya semua sistem kontrol dikendalikan secara otomatis berjalan dengan sendirinya.

4.2 ANALISA KAPASITAS CONVERTER