Jenis - Jenis Converter Prinsip Operasi Converter Thyristor

Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan Telekomunikasi, 2010. pengembangan dari COS atau yang biasa disebut secara jelas sebagai charge over switch , beda keduanya adalah terletak pada sistem kerjanya, untuk ATS kendali kerjanya dilakukan secara otomatis, sedangkan COS dikendalikan atau dioperasikan secara manual. AMF adalah singkatan dari Automatic Main Failure yang maksudnya menjelaskan cara kerja otomatisasi terhadap sistem kelistrikan cadangan apabila terjadi gangguan pada sumber listrik penyulang listrik utama Main, istilah ini secara umum sering dijabarkan sebagai sistem kendali.

2.3 CONVERTER

Converter sering juga disebut Rectifier adalah suatu rangkaian peralatan listrik yang digunakan untuk mengubah arus listrik bolak-balik Alternating Current, disingkat AC menjadi arus listrik searah Direct Current, disingkat DC, yang berfungsi untuk pasokan DC power baik ke peralatan-peralatan yang menggunakan sumber DC maupun untuk mengisi baterai agar kapasitasnya tetap terjaga penuh sehingga kehandalan unit pembangkit tetap terjamin. Dalam hal ini baterai harus selalu tersambung ke converter rectifier. Kapasitas converter rectifier harus disesuaikan dengan kapasitas baterai yang terpasang, setidaknya kapasitas arusnya harus mencukupi untuk pengisian baterai sesuai jenisnya yaitu Baterai alkali = 0,2 x Kapasitas baterai + beban statis Baterai Asam = 0,1 x kapasitas baterai + beban statis

2.3.1 Jenis - Jenis Converter

Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan Telekomunikasi, 2010. Converter rectifier dengan Phasa terkendali dapat diklarifikasikan pada dua tipe, tergantung pada suplai masukan 1 Converter rectifier satu Phasa 2 Converter rectifier tiga Phasa setiap tipe dapat dibagi lagi menjadi : semiconverter, converter penuh, dual converter. Semikonverter merupakan converter satu kuadran dan hanya memiliki satu polaritas tegangan dan arus keluaran. Converter penuh merupakan converter dua kuadran yang dapat memiliki tegangan keluaran baik positif dan negatif, akan tetapi keluaran arus converter hanya dapat berharga positif. Dua converter akan beroperasi pada empat kuadran yang dapat menghasilkan tegangan dan arus keluaran berharga positif maupun negatif.

2.3.2 Prinsip Operasi Converter Thyristor

Perhatikan rangkaian gambar 2.12a dengan beban resistif. Selama setengah siklus positif dari tegangan masukan, anoda thyristor relatif positif terhadap katoda sehingga thyristor disebut terbias-maju. Ketika thyristor T1 dinyalakan pada t = , thyristor T1 akan tersambung dan tegangan masukan akan muncul di beban. Ketika tegangan masukan mulai negatif pada t = , anoda thyristor akan negatif terhadap katodanya dan thyristor T1 akan disebut terbias mundur dan dimatikan. Waktu setelah tegangan masukan mulai positif hingga thysistor dinyalakan pada t = disebut sudut delay atau sudut penyalaan . Gambar 2.12b memperlihatkan daerah operasi dari converter dengan tegangan dan arus keluaran memiliki polaritas tunggal. Gambar 2.12c memperlihatkan bentuk gelombang tegangan masukan, tegangan keluaran, arus beban dan tegangan sepanjang thyristor T1. Converter ini tidak biasa digunakan Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan Telekomunikasi, 2010. Vp + - Vs = Vm sin wt T1 R io + - VT1 + - Vo Vo io o idc Vdc VoR 2 2 2 2 Vm V1 Vm Vo io VT1 V1 -Vm t t t t Vs pada aplikasi industri karena keluarannya memiliki ripple yang tinggi dan frekwensi ripple rendah. Jika fs merupakan frekuensi dari suplai masukan, komponen frekuensi terendah pada tegangan ripple keluaran akan fs juga. a Rangkaian b Kuadran c Bentuk Gelombang Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan Telekomunikasi, 2010. Gambar 2.12 Converter thyristor satu Phasa dengan beban resistif

2.3.3 Converter Penuh Satu Phasa