Instalasi Sistem DC Power Pola Instalasi DC Power

Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan Telekomunikasi, 2010. kebutuhan dan tingkat kepentingannya. Kapasitas baterai biasanya disesuaikan dengan kebutuhan yang ada pada unit pembangkit itu sendiri baik sebagai back up power ataupun start up unit cadangan.

2.2.7.1 Instalasi Sistem DC Power

Instalasi sistem DC power berfungsi untuk menyalurkan suplai DC yang dipasok oleh converter rectifier tiga phasa maupun satu phasa yang dihubungkan dengan baterai. Terdapat 3 tiga jenis instalasi atau suplai DC Power yang biasa digunakan, antara lain: 1 Instalasi DC power dengan sumber tegangan 220250 Volt ini dipasok dari converter rectifier yang dihubungkan dengan baterai pada panel DC. Dari panel DC ini digunakan untuk mensuplai : Instalasi Sistem DC Power 220 250 Volt • DC Station Board, antara lain untuk motor-motor, indikator, lampu penerangan dan lain – lain. • Inverter yang digunakan untuk mensuplai Kontrol dan Instrumentasi pada turbin, boiler, switchgear dll. 2 Instalasi DC power dengan sumber tegangan 110125 Volt ini dipasok dari converter rectifier yang dihubungkan dengan baterai pada panel DC. Dari panel DC ini digunakan untuk mensuplai 125 Volt DC Station Board, untuk mensuplai : Instalasi Sistem DC Power 110 125 Volt • Kontrol dan instrumentasi seperti pada turbin,boiler,ash dan dash handling dll. • Relay Proteksi. • Motor-motor DC 110125 Volt Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan Telekomunikasi, 2010. AC 1 Batere 1 Converter 1 3 Instalasi DC power dengan sumber tegangan 48 volt biasanya digunakan untuk Telekomunikasi Telepon Facsimile dan Teleproteksi khusus di Gardu Induk. Sedangkan instalasi DC power dengan sumber tegangan 24 volt DC biasa digunakan pada Emergency Diesel Generator untuk Starting Aplications 24 Vdc. Instalasi Sistem DC Power 24 48 Volt

2.2.7.2 Pola Instalasi DC Power

Instalasi pada sistem DC power terdiri dari beberapa pola atau model berdasarkan kondisi peralatan yang terpasang. Hal ini juga dipengaruhi oleh tingkat keandalan yang dibutuhkan dan kemampuan dari sumber DC itu sendiri . 1 Pola Instalasi DC Power 1 Pola 1 ini terdiri dari 1 satu unit trafo, 1 satu unit converter rectifier, 1 satu unit baterai dan 1 satu unit bus DC. Dalam hal ini pengaman utama dan pengaman cadangan menggunakan MCB yang berbeda seperti terlihat pada gambar 2.9 Gambar 2.9 Pola 1 Instalasi Sistem DC Power Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan Telekomunikasi, 2010. AC 1 Batere 1 Converter 1 AC 2 Batere 2 Interlock System Converter 2 2 Pola yang kedua ini terdiri dari : 2 dua unit trafo, 2 dua unit converter rectifier, 2 dua unit baterai dan 1 satu unit bus DC. Dalam hal ini pengaman utama dan pengaman cadangan menggunakan MCB yang berbeda seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Pola operasinya adalah : Pola Instalasi DC Power 2 • Sistem 1 : sumber listrik 1, converter rectifier 1 dan baterai 1, beroperasi memikul beban • Sistem 2 : sumber listrik 2, converter rectifier 2 dan baterai 2, beroperasi tanpa beban Sistem 1 dan sistem 2 beroperasi secara bergantian yang dilakukan oleh Interlock System DC Utama Gambar 2.10 Pola 2 Instalasi Sistem DC Power 3 Pola Instalasi DC Power 3 Khairul Amri : Studi Kapasitas Converter Dan Bank Baterai Sebagai Sumber Tenaga Listrik Di Perusahaan Telekomunikasi, 2010. Converter 1 Batere 2 AC 2 AC 1 Batere 1 Kopel Converter 2 Pola 3 ini terdiri dari : 2 dua unit trafo, 2 dua unit Converter rectifier, 2 dua unit baterai dan 2 dua unit bus DC. Pengaman utama dan cadangan menggunakan MCB yang berbeda. Pola operasinya adalah : • Sistem 1 : Power supply 1, converter rectifier 1 dan baterai 1, beroperasi memikul beban • Sistem 2 : Power supply 2, converter rectifier 2 dan baterai 2, beroperasi tanpa beban Pada posisi normal sistem 1 dan sistem 2 operasi secara terpisah, posisi MCB keluar MCB kopel interlock dengan MCB sistem 1 dan sistem 2. Pada saat pemeliharaan sistem 1, MCB sistem 1 dilepas maka MCB kopel akan masuk secara otomatis. Demikian juga sebaliknya. Lihat diagram dibawah ini Gambar 2.11 Pola 3 Instalasi Sistem DC Power Pola instalasi diatas adalah hanya contoh dari sekian banyak pola instalasi yang berkembang saat ini khususnya di unit pembangkit yang memerlukan keandalan yang tinggi dengan pola pengoperasian yang tinggi juga.

2.2.8 Panel