Pengertian Umum STUDI PUSTAKA

Boycke Marbun : Analisa Penurunan Elastis Pondasi Tiang Pancang Proyek Pembangunan Rusunawa Medan Area, 2009. USU Repository © 2009

BAB II STUDI PUSTAKA

2.1 Pengertian Umum

Konstruksi yang direncanakan secara keteknikan dibangun bertumpu pada tanah, harus didukung oleh pondasi, saat ini berkembang menuju konstruksi yang lebih ekonomis dengan perencanaan dan penggunaan bahan berkekuatan tinggi. Pondasi ialah bagian dari sistem rekayasa yang meneruskan beban yang ditopang oleh pondasi struktur atasnya, upper structure, bagian sistem yang direkayasa, yang membawa beban ke pondasi struktur bawah melalui bidang antara interfacetanah serta berat sendiri ke dalam tanah dan batuan yang terletak di bawahnya Braja M. Das, 1941. Tergantung pada berat bangunan, fungsi bangunan, besar beban yang akan dipikul, keadaan tanah serta hal non teknis yaitu biaya pengerjaannya dibandingkan dengan biaya bangunan di atasnya. Pondasi tiang adalah pondasi yang mampu menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan cara menyerap lenturan, dibuat menjadi satu kesatuan yang monolit dengan menyatukan pangkal tiang yang terdapat di bawah konstruksi, dengan tumpuan pondasi Sosrodarsono-K. Nakazawa, 1983. Daya dukung tiang adalah kombinasi tahanan selimut dan tahanan ujung tiang, untuk mendukung konstruksi, bila lapisan tanah kuat terletak sangat dalam, juga untuk mendukung bangunan yang menahan gaya angkat ke atas, terutama bangunan tingkat yang dipengaruhi gaya-gaya penggulingan akibat beban angin Hardiyatmo, 2002. Boycke Marbun : Analisa Penurunan Elastis Pondasi Tiang Pancang Proyek Pembangunan Rusunawa Medan Area, 2009. USU Repository © 2009 Maksud dan tujuan penggunaan pondasi tiang pancang adalah untuk meneruskan beban bangunan yang terletak di atas air atau tanah lunak, ke tanah pendukung yang kuat, dimana letaknya relatif sangat dalam; untuk meneruskan beban ke tanah yang relatif lunak sampai kedalaman tertentu sehingga bangunan mampu memberikan dukungan yang cukup atas beban dan oleh gesekan dinding tiang dengan tanah sekitarnya; untuk mengikat bangunan atas yang dipengaruhi oleh gaya angkat ke atas akibat tekanan hidrostatis atau momen penggulingan; untuk menahan gaya horizontal dan gaya arah miring; untuk memadatkan tanah pasir, sehingga kapasitas dukung tanah bertambah; untuk mendukung pondasi bangunan yang permukaan tanahnya mudah tergerus air, sebagai faktor keamanan tambahan pada jembatan terhadap erosi Hardiyatmo, 2002.

2.2 Jenis dan Kriteria Pemakaian Tiang Pancang