3.2 Variabel Pengujian
Yang menjadi variabel pengujian pada distribusi tekanan minyak pelumas adalah kekentalan minyak pelumas dan kecepatan putaran poros jurnal
karena kedua hal ini yang mempengaruhi distribusi tekanan pada minyak pelumas.
3.3 Pengujian Bahan
Pengujian yang pertama dilakukan adalah pengujian viscositas yang dilakukan di Laboratorium Fisika Lanjutan FMIPA USU, kemudian dilakukan
pengujian distribusi tekanan minyak pelumas di Laboratorium Teknik Pelumasan Departemen Teknik Mesin FT USU. Namun sebelum pengujian terlebih dahulu
dilakukan pendataan bahan-bahan yang akan diuji.
3.3.1 Pendataan Bahan
Spesimen yang diuji adalah tiga jenis minyak pelumas produk pertamina, yaitu:
Minyak Pelumas SAE 30, Minyak Pelumas SAE 40, dan Minyak Pelumas SAE 50 dimana diuji pada beberapa variasi putaran yaitu: 1000 rpm, 1500
rpm, 1750 rpm, 2000 rpm, dan 2500 rpm. Dimana setiap putaran lamanya 10 menit.
Tabel 3.1 Pengujian Minyak Pelumas pada Bantalan Luncur Variasi Putaran
Waktu Putaran
menit rpm
SAE 30 SAE 40
SAE 50 1000
10 10
10 1500
10 10
10 1750
10 10
10 2000
10 10
10 2500
10 10
10
Universitas Sumatera Utara
Ketiga jenis minyak pelumas ini dipilih karena kekentalannya masih memungkinkan untuk dipakai pada pengujian kekentalan viskositas minyak
pelumas dengan menggunakan Viskometer Bola Jatuh menurut Hoeppler dan pada pengujian distribusi tekanan minyak pelumas dengan menggunakan alat TM
25 Journal Bearing.
3.3.2 Pengujian Kekentalan Minyak Pelumas
Bila suatu cairan mengalir, maka dalam zat cair ada suatu tahanan yang menghambat aliran tersebut. Besarnya tahanan zat cair tersebut dikatakan zat
tersebut mempunyai viskositas. Untuk mengukur besarnya viskositas suatu zat cair digunakan viskometer. Banyak tipe dari viskometer untuk mengukur
viskositas larutan, salah satu contohnya menggunakan tipe Viskometer Bola Jatuh menurut Hoeppler. Viskometer ini umumnya digunakan untuk mengukur
viskositas minyak pelumas. Bentuk viskometer bola jatuh dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini. Pengujian kekentalan ini dilakukan pada suhu kamar
yaitu 29
°C.
Gambar 3.2 Viskometer Bola Jatuh Hoeppler
Universitas Sumatera Utara
Menurut buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar FMIPA langkah penggunaan rumus untuk mencari viskositas kinematik sesuai dengan pengujian
yang dilakukan adalah: K
s b
t .
ρ ρ
µ −
= ...............................................................................................3.1
µ = viskositas kinematik Nm
2
s t
atau cP = waktu rata-rata s
b ρ = massa jenis bola baja grcm
3
= 8,1 grcm
s
ρ
3
= massa jenis fluida grcm
3
K
= konstanta mPa.s.cm
3
gr.s = 3,38 mPa.s.cm
3
gr.s
Adapun alat-alat dan bahan yang dipergunakan pada pengujian ini adalah: 1. Tabung viskometer, berfungsi sebagai wadah percobaan.
2. Termometer, berfungsi sebagai pengukur suhu air. 3. Neraca analitik, berfungsi untuk mengukur massa sampel dan beaker glass
4. Beaker glass, berfungsi untuk mengukur volume fluida yang menjadi sampel
5. Stop wacth, berfungsi untuk mengukur waktu jatuhnya bola dalam tabung. 6. Bola besi kecil ruji, berfungsi sebagai indikator dalam menghitung
waktu. 7. Tangki pemanas, berfungsi sebagai tempat pemanas agar dapat mencari
suhu yang ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
8. Pipa kapiler, berfungsi untuk menghubungkan tabung viskositas dan tangki pemanas dan sebagai aliran airnya.
9. Tissue gulung dan rinso, berfungsi untuk membersihkan alat yang dipergunakan.
Adapun cara kerja pengujian viskositas dengan menggunakan viscometer bola jatuh adalah:
1. Ditimbang massa beaker glass. 2. Dimasukkan sampel ke dalam beaker glass sebanyak 100 ml.
3. Ditimbang massa sampel dalam beaker glass. 4. Dimasukkan sampel ke dalam tabung viskositas sampai hampir penuh.
5. Dimasukkan ruji ke dalam tabung viskositas tersebut kemudian ditutup dengan penutup tabung.
6. Diisi tangki pemanas dengan air sampai penuh. 7. Dihubungkan tabung viskositas ke tangki air dengan pipa kapiler sehingga
air dalam tabung penuh. 8. Dihidupkan kontrol temperatur dan dilihat penunjukan skala termometer
sebesar suhu kamar. 9. Diputar tabung viskositas dan dihitung waktu jatuh bola mulai dari garis
pertama sampai garis ketiga kemudian dicatat hasilnya, dilakukan hal tersebut sebanyak lima kali.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Peralatan Pengujian