Teori aliran hidrodinamis fluida diantara dua plat permukaan datar Persamaan Tekanan Sommerfeld untuk Pelumasan Hidrodinamis pada Bantalan Luncur

2.6.2 Pelumasan hidrodinamis pada bantalan luncur

Ada berbagai jenis bantalan luncur, dan bantalan-bantalan tersebut dapat dilumasi dengan minyak pelumas, gas bahkan dengan minyak gemuk. Namun tipe pelumasan yang paling efektif dan paling banyak digunakan adalah dengan minyak pelumas dengan tipe pelumasan hidrodinamis. Seperti yang telah dijelaskan diatas, teori pelumasan hidrodinamis ini berasal dari penelitian Beauchamp Tower, yang dianalisa oleh Osborne Reynolds.

2.6.2.1 Teori aliran hidrodinamis fluida diantara dua plat permukaan datar

Gambar 2.16 Aliran hidrodinamis fluida diantara dua plat permukaan datar Lihat lapisan minyak pelumas diantara dua plat AB dan CD, salah satu permukaan bergerak dengan kecepatan V, dan permukaan yang satunya CD diam, seperti pada gambar 2.16. Kecepatan minyak saat kontak dengan CD adalah nol saat CD diam. Gaya pada minyak yang digambarkan dalam elemen kubus dx,dy,dz pada Universitas Sumatera Utara setiap titik xyz seperti pada diagram, dimana F adalah gaya yang terjadi pada gesekan internal dan p adalah tekanan pada titik tersebut xyz. Berdasarkan hukum Newton: y v F δ µδ = 2.19 Dimana µ = koefisien kekentalan dan v = kecepatan pada arah x Anggap elemen dx.dy.dz berada dalam gerakan seragam pada arah x dan = y p δ δ p adalah independent terhadap y, sehingga solusi gaya: . . =     + − +       − + dz dy dx x p p p dz dx F dy y F F δ δ δ δ 2.20 Sehingga hasilnya: x p y F δ δ δ δ = Substitusi nilai F: y F y y v δ δ δ δ µδ δ = Maka: y F δ δ = 2 2 y v δ µδ 2 2 y v x p y F δ µδ δ δ δ δ = = 2.21 Kemudian kita Integralkan persamaan 2.21 sehingga kita mendapatkan persamaan 2.22: 2 1 2 2 1 C y C y x p v + + = µδ δ 2.22 Lalu kita tentukan kondisi v=V ketika y=0 dan v=0 ketika y=h, didapat: Universitas Sumatera Utara hy h y x p h y V v       − −       − = 1 2 1 1 µδ δ 2.23 catatan: Kondisi yang diterapkan untuk menentukan konstanta C 1 dan C 2       − dy y F F δ δ adalah karena y diukur berlawanan dengan arah yang diindikasikan. Dari sini fungsi internal pada persamaan 2.20 harus bernilai pengganti       + dy y F F δ δ , sehingga : x p y F δ δ δ δ − = Atau tanda y F δ δ dibuat negatif dan persamaan kecepatan menjadi: hy h y x p h y V v       − +       − = 1 2 1 1 µδ δ 2.24

2.6.2.2 Persamaan Tekanan Sommerfeld untuk Pelumasan Hidrodinamis pada Bantalan Luncur

Gambar 2.17 Bantalan luncur dan tata namanya Universitas Sumatera Utara Pada tahun 1904, A. J. W. Sommerfeld 1869-1951 menemukan suatu persamaan yang dapat menganalisa tekanan pada lapisan tipis minyak pelumas pada bantalan luncur, yang dikenal dengan persamaan Sommerfeld, yaitu: 2 2 2 2 cos 1 2 cos 2 sin 6 p r p +       + + + = θ ε ε θ ε θ ε δ ω µ 2.25 Dapat juga ditulis:       + + + = − 2 2 2 2 cos 1 2 cos 2 sin 6 θ ε ε θ ε θ ε δ ω µ r p p 2.26 Dimana: p = tekanan pada minyak pelumas Pa p = tekanan suplai Pa ω = kecepatan putaran poros journal rpm R = radius bantalan m r = radius poros m δ = kelonggaran radial R-r e = eksentrisitas ε = perbandingan eksentrisitas = δ e µ = viskositas minyak pelumas h = tebal lapisan minyak pelumas θ = posisi angular ° Universitas Sumatera Utara dimana lapisan film minyak pelumas minimum adalah: h = δ1-ε.cosθ Sommerfeld juga memberikan solusi untuk beban total di sepanjang bantalan , yaitu sebagai berikut: 1 2 . . . 12 2 2 2 3 ε ε δ ε π ω µ − + = l r P 1 . . 2 2 ε π − = r l k P 2.27 Dimana: P = Beban total di sepanjang bantalan N k = angka sommerfeld Pa l = panjang bantalan m r = jari-jari poros m ε = perbandingan eksentrisitas Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Pengujian

Gambar 3.1 Diagram Alir Pengujian Putaran 1750 rpm Putaran 2000 rpm Putaran 2500 rpm Putaran 1500 rpm Putaran 1000 rpm Pengujian kekentalan minyak pelumas Pengujian Karakteristik Bantalan Luncur Pencatatan Data Analisa Hasil Pengujian Minyak Pelumas Pengisian Minyak dan Pemanasan Warm Up Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisa Distribusi Tekanan Minyak Pelumas Pada Bantalan Luncur Menggunakan Minyak Pelumas SAE 15W/40 dan SAE 20W/50

4 61 89

kemasan pada kendaraan Mobil Automatic dan Mobil Manual, yang berjudul, "Analisa Distribusi Tekanan Minyak Pelumas Pada Bantalan Luncur Menggunakan Minyak Pelumas SAE 15W/40 dan SAE 20W/50

4 50 89

Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur yang menggunakan Minyak pelumas Enduro SAE 20W/50 dan Federal SAE 20W/50 dengan Variasi Putaran

3 81 98

Analisa Distribusi Tekanan Pada Bantalan Luncur Dengan Menggunakan Minyak Pelumas Monograde Sae 30 Dan Sae 40 Dengan Dan Tanpa Zat Aditif Dengan Variasi Putaran

0 30 106

Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur Yang Menggunakan Minyak Pelumas Multigrade Dengan Dan Tanpa Aditif Dengan Variasi Putaran

0 36 115

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gesekan dan Keausan - Analisa Distribusi Tekanan Minyak Pelumas Pada Bantalan Luncur Menggunakan Minyak Pelumas SAE 15W/40 dan SAE 20W/50

0 0 39

Analisa Distribusi Tekanan Minyak Pelumas Pada Bantalan Luncur Menggunakan Minyak Pelumas SAE 15W/40 dan SAE 20W/50

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Teknik Pelumasan - Analisa Tekanan Pada Bantalan Luncur yang menggunakan Minyak pelumas Enduro SAE 20W/50 dan Federal SAE 20W/50 dengan Variasi Putaran

0 0 32

ANALISA TEKANAN PADA BANTALAN LUNCUR YANG MENGGUNAKAN MINYAK PELUMAS ENDURO SAE 20W50 DAN FEDERAL SAE 20W50 DENGAN VARIASI PUTARAN

0 0 14

ANALISA TEKANAN MINYAK PELUMAS PADA BANTALAN LUNCUR YANG MENGGUNAKAN MINYAK PELUMAS OLI KEMASAN DAN MINYAK PELUMAS OLI DRUM DENGAN VARIASI PUTARAN

0 0 17