BAB 3 HILANGNYA PAPILA INTERDENTAL
Embrasur gingiva yang terbuka atau “black triangle” adalah ruang segitiga yang tampak oleh karena kurangnya papila gingiva interdental yang mengisi daerah
interdental. Insisivus sentralis merupakan gigi anterior yang paling dominan pada lengkung maksila karena tampak sepenuhnya pada pasien dengan senyum lebar. Pada
pasien tertentu embrasur gingiva yang terbuka di antara insisivus sentralis maksila akan mengganggu estetik.
9
Suatu diastema berbeda dengan black triangle yang merupakan suatu ruang utuh di antara dua gigi tanpa adanya kontak aproksimal. Dengan kata lain, pada gambaran
black triangle terdapat kontak di antara gigi insisivus dengan ruang di bagian servikal. Diastema dapat terjadi oleh karena agenesis atau malformasi dari insisivus lateral,
hipertropi frenulum labial, diskrepansi tulang gigi, kebiasaan buruk, atau oleh karena relaps setelah perawatan ortodonsia.
9
Pada bab ini akan dibahas mengenai penyebab dan masalah yang akan timbul akibat kehilangan papila interdental serta klasifikasi keberadaan papila interdental yang
terdiri atas klasifikasi menurut Nordland – Tarnow dan klasifikasi menurut papilla presence index PPI.
3.1 Penyebab Hilangnya Papila Interdental
Hilangnya papila interdental dapat disebabkan oleh keadaan klinis yang berbeda - beda. Pertama, adanya diastema midline yang terjadi secara alami. Keadaan ini
Universitas Sumatera Utara
dapat ditanggulangi dengan perawatan ortodonsia yang memposisikan gigi agar tertutup. Kedua, akar divergen merupakan keadaan lain yang dapat mengakibatkan adanya ruang
interproksimal ketika titik kontak di antara dua mahkota klinis terletak terlalu insisal. Perawatan ortodonsia dapat juga mengkoreksi keadaan klinis ini dengan pelurusan akar
dan penekanan jaringan lunak interproksimal. Cara demikian dapat menciptakan papila yang baru.
Ketiga, mahkota klinis yang cenderung berbentuk triangular dapat berakibat pada ruang interproksimal. Hal ini disebabkan oleh tekanan diskrepansi pada lebar
mesiodistal insisal edge dan batas gingiva. Pembentukan mahkota klinis dapat membantu dalam mengurangi terbukanya ruang interproksimal.
2
Acapkali, terjadi kehilangan papila sebagai konsekuensi dari penyakit periodontal, seperti jaringan lunak yang biasanya menyusut selama masa penyembuhan.
12
Jarak vertikal dari krista tulang ke kontak aproksimal adalah faktor yang menentukan
keberadaan atau ketiadaan papila. Pasien dengan periodontitis selalu beresiko tinggi terhadap black triangles.
9
Selain itu, ketiadaan atau hilangnya papila interdental dapat pula disebabkan oleh lesi yang berhubungan dengan plak, prosedur oral higiene yang traumatik, kontur
restorasi yang inadekuat, dan hilangnya gigi.
3
3.2 Masalah yang Muncul Akibat Hilangnya Papila Interdental
Keberadaan dan ketiadaan papila interdental menjadi topik pembicaraan yang hangat pada saat ini. Pada kasus ketiadaan papila akibat diastema dapat menyebabkan
masalah estetis dan fonetik. Sedangkan pada kasus ketiadaan papila akibat “black
Universitas Sumatera Utara
triangles” atau “black spaces”, selain menyebabkan masalah estetik dan fonetik juga mengakibatkan masalah impaksi makanan.
2,4,9,11,12
3.3 Klasifikasi Keberadaan Papila Interdental