BAB 2 GAMBARAN RUANG INTERDENTAL DAN PAPILA INTERDENTAL
Gingiva merupakan bagian dari mukosa yang memiliki hubungan erat dengan elemen - elemen gigi, ruang interdental dan tulang alveolar. Secara topografi, gingiva
dibagi dalam tiga kategori klasik yaitu gingiva bebas, gingiva cekat dan gingiva interdental.
6
Gingiva bebas merupakan bagian gingiva paling koronal dan tidak melekat ke permukaan gigi, melainkan mengelilinginya seperti layaknya kerah baju. Gingiva cekat
merupakan lanjutan gingiva bebas ke arah apikal. Gingiva ini kaku, lenting dan melekat erat ke periosteum tulang alveolar yang berada dibawahnya.
7
Gingiva interdental merupakan gingiva yang menempati ruang mahkota gigi hingga krista tulang alveolar.
6
Pada bab ini akan dibahas mengenai karakteristik ruang interdental dan papila interdental.
2.1 Ruang Interdental
Ruang interdental adalah ruang yang secara fisik tampak terletak di antara dua gigi yang bersebelahan. Dimana bentuk dan volumenya dipengaruhi oleh morfologi gigi.
Ruang interdental terdiri dari empat embrasur piramida yaitu servikal, oklusal, bukal, dan lingualpalatal.
3,4
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1 : Ruang interdental disusun oleh piramida servikal, oklusal, bukal, dan lingual. Masing –
masing piramida berakhir pada titik kontak Prato GPP. J Perio Rest Dent 2004;24:248
Ujung dari setiap akhir bagian piramida berada pada titik kontak atau area dari dua gigi yang bersebelahan. Piramida bagian lingual, bukal dan oklusal tidak ditempati
oleh apapun, sedangkan bagian servikal ditempati oleh papila interdental. Pada bidang sagital, proyeksi dari piramida bagian oklusal memperlihatkan sudut terbuka, sedangkan
proyeksi piramida bagian servikal memperlihatkan sudut lancip.
4
Gambar 2 : Pada bidang sagital, proyeksi dari piramida bagian oklusal memperlihatkan sedikit sudut yang
terbuka, sedangkan proyeksi piramida bagian servikal memperlihatkan sudut lancip Prato GPP. J Perio Rest Dent 2004;24:248
Pada bidang oklusal, proyeksi dari piramida bagian bukal memperlihatkan sudut terbuka, sedangkan proyeksi piramida bagian lingual menunjukkan sudut lancip. Titik
atau daerah kontak yang dekat dengan bidang oklusal dan terletak sebelah bukal
Universitas Sumatera Utara
cenderung membuka sudut piramida bagian oklusal dan bukal. Dengan kata lain, titik atau daerah kontak yang terletak pada sepertiga mahkota membuat piramida bagian
oklusal dan bukal menjadi lebih sempit. Hal ini memperbesar piramida servikal dan mempermudah retensi sisa-sisa makanan.
4
Gambar 3 : Pada bidang oklusal, proyeksi dari piramida bagian bukal memperlihatkan sudut terbuka,
sedangkan proyeksi piramida bagian palatal menunjukkan sudut lancip Prato GPP. J Perio
Rest Dent 2004;24:248
2.2 Papila Interdental
Papila interdental adalah bagian gingiva dari area interdental. Gingiva interdental pada daerah insisivus biasanya berbentuk seperti papila piramida atau seperti lembah
gingiva yang tipis, tergantung pada lokasi area kontak dan tinggi gingiva.
8
Piramida bagian servikal ditempati oleh papila gingiva interdental Gambar 4. Papila interdental dibentuk oleh jaringan ikat padat yang ditutupi oleh jaringan epitel oral
Gambar 5. Bentuk papila interdental ditentukan oleh hubungan kontak antar gigi, lebar permukaan gigi aproksimal dan bagian dari cemento-enamel junction CEJ.
3,4
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4 : Aspek klinis dari papila interdental Prato GPP. J Perio Rest Dent 2004;24:248
Gambar 5 : Aspek histologi dari papila interdental hematoxylin-eosin stain; original magnification x 80
Prato GPP. J Perio Rest Dent 2004;24:248
Pada regio anterior, apeks bukal dari papila mencapai apeks palatallingual yang bersesuaian dengan titik kontak. Pada regio posterior premolarmolar, gigi mempunyai
permukaan kontak aproksimal yang lebar. Oleh karena itu, papila dari segi bukal dan palatal lingual dipisahkan oleh suatu kecekungan yang dikenal sebagai lembah col.
3,4
Penelitian yang menghubungkan ada atau tidaknya papila interproksimal dengan jarak vertikal di antara titik kontak dan krista tulang alveolar menyatakan bahwa papila
dianggap ada apabila jaringan mengisi embrasur secara sempurna. Jika terdapat ruang dari apikal ke titik kontak, maka papila dianggap hilang.
4
Universitas Sumatera Utara
Ketika jarak vertikal dari titik kontak ke krista tulang alveolar kurang atau sama dengan 5 mm, maka keberadaan papila dikatakan hampir 100. Sedangkan apabila
jaraknya lebih atau sama dengan 6 mm, maka biasanya papila dinyatakan tidak ada.
4,5,8-10
---ooOoo---
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 HILANGNYA PAPILA INTERDENTAL