Klasifikasi Berdasarkan Titik Kontak Interdental, Perluasan Klasifikasi Berdasarkan Hubungan Kedudukan di antara Papila,

triangles” atau “black spaces”, selain menyebabkan masalah estetik dan fonetik juga mengakibatkan masalah impaksi makanan. 2,4,9,11,12

3.3 Klasifikasi Keberadaan Papila Interdental

Beberapa keadaan yang mengubah ruang interdental menyebabkan bentuk papila interdental menjadi terganggu. Bentuk gigi yang abnormal, kontur mahkota prostetik atau restorasi yang inadekuat, prosedur higiene interproksimal yang traumatik, dan terutama penyakit periodontal dapat menyebabkan kehilangan papila interdental. 4

3.3.1 Klasifikasi Berdasarkan Titik Kontak Interdental, Perluasan

Permukaan Apikal CEJ dan Perluasan Koronal Interproksimal CEJ Nordland dan Tarnow mengemukakan suatu sistem klasifikasi terhadap kehilangan tinggi papila interdental yang berdasarkan pada tiga struktur anatomi yakni titik kontak interdental, perluasan permukaan apikal CEJ dan perluasan koronal interproksimal CEJ. 3,4 Klasifikasi ini terdiri atas empat kategori yaitu Gambar 6 : 3,4 • Normal : papila interdental mengisi embrasur sampai ke perluasan apikal dari areatitik kontak interdental. • Klas I : ujung papila interdental terletak di antara titik kontak interdental dan perluasan paling koronal dari interproksimal CEJ Terdapat ruang interdental tetapi CEJ tidak tampak. • Klas II : ujung papila interdental terletak pada atau di sebelah apikal interproksimal CEJ tetapi koronal dari perluasan apikal dari bagian fasial CEJ Interproksimal CEJ tampak Gambar 7. Universitas Sumatera Utara • Klas III : ujung papila interdental terletak sejajar atau di sebelah apikal dari bagian fasial CEJ. Gambar 6 : Ilustrasi gambaran skematis dari sistem klasifikasi pada kehilangan papila interdental Krishnan IS. J Prosthodont 2006;6:165 Gambar 7 : Ilustrasi gambaran skematis dari hubungan diantara titik kontak dan ruang interdental Krishnan IS. J Prosthodont 2006;6:165 Sebagai contoh, jika terdapat black triangles di bawah titik kontak dengan tinggi 2 mm, keadaan ini dikatakan sebagai klas I – II. Tinggi tulang alveolar dan lebar ruang interdental dapat diukur secara radiografi. 3 Universitas Sumatera Utara

3.3.2 Klasifikasi Berdasarkan Hubungan Kedudukan di antara Papila,

Cemento-enamel junction CEJ dan Gigi yang Bersebelahan Sistem klasifikasi dengan pemberian skor berdasarkan hubungan kedudukan di antara papila, cemento-enamel junction CEJ dan gigi disebelahnya dikenal dengan papilla presence index PPI. 11 Papila Presence Index skor 1 PPI 1 : bila keberadaan papila sempurna dan perluasan koronal ke titik kontak mengisi embrasur interproksimal secara sempurna. Papila ini sama tinggi dengan papila gigi disebelah. 11 Gambar 8 : Papila Presence Index skor 1 PPI 1, keberadaan papila sempurna Cardaropoli Daniele. J Perio Rest Dent 2004; 24: 491 Gambar 9 : Papila Presence Index skor 1 PPI 1 dengan diastema interdental Cardaropoli Daniele. J Perio Rest Dent 2004; 24: 492 Universitas Sumatera Utara Papila Presence Index skor 2 PPI 2 : bila keberadaan papila kurang sempurna dan terletak apikal dari titik kontak. Papila ini tidak berada pada level yang sama dengan papila gigi yang disebelah. Embrasur tidak terisi secara sempurna, tetapi interproksimal CEJ iCEJ masih belum terlihat. 11 Gambar 10 : Papila Presence Index skor 2 PPI 2, keberadaan papila kurang sempurna, tetapi CEJ interproksimal belum kelihatan Cardaropoli Daniele. J Perio Rest Dent 2004; 24: 491 Gambar 11 : Papila Presence Index skor 2 PPI 2 dengan diastema interdental Cardaropoli Daniele. J Perio Rest Dent 2004; 24: 492 Kedua skor PPI1 dan PPI2 dipersulit oleh kehadiran resesi gingiva bukal, diklasifikasikan sebagai PPI 1r dan PPI 2r. 11 Universitas Sumatera Utara Papila Presence Index skor 3 PPI 3 : bila keberadaan papila lebih apikal dan iCEJ menjadi terlihat. Keadaan ini sama dengan resesi jaringan lunak interdental dalam jumlah besar. 11 Gambar 12 : Papila Presence Index skor 3 PPI 3, keberadaan papila kurang sempurna dan CEJ interproksimal dapat terlihat Cardaropoli Daniele. J Perio Rest Dent 2004; 24: 491 Gambar 13 : Papila Presence Index skor 3 PPI 3 dengan diastema interdental Cardaropoli Daniele. J Perio Rest Dent 2004; 24: 492 Papila Presence Index skor 4 PPI 4 : bila papila terletak apikal dan kedua CEJ yakni interproksimal CEJ iCEJ dan bukal CEJ bCEJ dapat terlihat. Resesi jaringan lunak interproksimal terdapat bersamaan dengan resesi gingiva bukal dan estetik pasien digambarkan dramatis. 11 Universitas Sumatera Utara Gambar 14 : Papila Presence Index skor 4 PPI 4, keberadaan papila kurang sempurna dan kedua CEJ yakni interproksimal dan bukal dapat terlihat Cardaropoli Daniele. J Perio Rest Dent 2004; 24: 491 Gambar 15 : Papila Presence Index skor 4 PPI 4 dengan diastema interdental Cardaropoli Daniele. J Perio Rest Dent 2004; 24: 492 Indeks klasifikasi yang dikemukakan di atas dapat memberikan penilaian yang mudah terhadap tinggi papila pada semua keadaan klinis dan memberikan perbandingan level papila pada saat awal dan setelah perawatan. 11 ---ooOoo--- Universitas Sumatera Utara

BAB 4 PROSEDUR PERAWATAN UNTUK MENANGGULANGI PAPILA