Metode Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

26 data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Dalam model analisis data terdiri atas tiga komponen, yaitu : 1. Reduksi data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya apabila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan, seperti komputer, notebook, dan lain sebagainya. 2. Display data penyajian data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, di mana penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antarkategori, dan sejenisnya. Menurut Miles dan Huberman, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan adanya penyajian data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Selanjutnya oleh Miles dan Huberman disarankan agar dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network jaringan kerja, dan chart. 3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi Langkah ketiga dalam analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan mengalami perubahan apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke 27 lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Selanjutnya untuk menguji keabsahan data yang diperoleh, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Menurut Moleong 2004 triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian. Dalam kaitan dengan triangulasi ini dibedakan empat macam triangulasi sumber, metode, penyidik, dan teori. Dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi sumber guna menguji keabsahan datanya. Ini berarti bahwa pengecekan keabsahan atau validitas data dilakukan dengan membandingkan dan mengecek balik derajad kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dengan sumber yang berbeda. 28

3.6 Kerangka Pemecahan Masalah

PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Jember PSAK 105 Tentang Mudharabah START Permasalahan Analisis Data Hasil Kesimpulan STOP Pengumpulan Data 29

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia MUI dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Pada akhir tahun 1990an, Indonesia dilanda krisis moneter yang memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank Muamalat pun terimbas dampak krisis. Melalui masa-masa sulit ini, Bank Muamalat berhasil bangkit dari keterpurukan. Adapun tujuan berdiri Bank Muamalat Indonesia yaitu Bank Muamalat: 2012: 1. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia, sehingga semakin berkurang kesenjangan sosial ekonomi, dan dengan demikian akan melestarikan pembangunan nasional, antara lain melalui: 1 Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan usaha; 2 Meningkatkan kesempatan kerja; 3 Meningkatkan penghasilan masyarakat banyak. 2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan terutama dalam bidang ekonomi keuangan, yang selama ini masih cukup banyak masyarakat yang enggan berhubungan dengan bank karena masih menganggap bahwa bunga bank itu riba; 3. Mengembangkan lembaga bank dan sistem Perbankan yang sehat berdasarkan efisiensi dan keadilan, mampu meningkatkan partisipasi masyarakat sehingga menggalakkan usaha-usaha ekonomi rakyat antara lain memperluas jaringan lembaga Perbankan ke daerah-daerah terpencil; 4. Mendidik dan membimbing masyarakat untuk berpikir secara ekonomi, berperilaku bisnis dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESESUAIAN PERLAKUAN AKUNTANSI PENGHIMPUNAN DANA MUDHARABAH DENGAN PSAK 105 (STUDI EMPIRIS PADA PT. BANK MUAMALAT CABANG JEMBER) SUITABILITY ANALYSIS OF ACCOUNTING TREATMENT WITH fund MUDHARABAH SFAS 105 ( EMPIRICAL STUDY ON PT . BANK BRANCH MUAM

0 13 7

Analisis kesesuian perlakuan akuntansi pembiayaan mudharabah dengan PSAK 105 (studi pada 4 BMT di Jkarta Selatan)

1 58 118

Perbandingan penerapan pencatatan akuntansi pembiayaan mudharabah psak 59 pada BPRS al-Barokah dengan psak Syariah 105

0 4 118

Analisis penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan : PSAK 105 pada pembiayaan mudharabah di Bank Muamalat Indonesia

1 16 101

ANALISIS SISTEM, PROSEDUR DAN PERLAKUAN AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUDHARABAH SERTA RELEVANSINYA DENGAN PSAK NO.105 PADA PT BPRS PUDUARTA INSAN.

5 25 30

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO.105 TENTANG AKUNTANSI MUDHARABAH (Studi Kasus Pada Bank Permata Syariah Jl. Dr.Soetomo No. 41 Surabaya).

0 0 98

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI PENDANAAN MUDHARABAH DALAM KAITANNYA DENGAN PSAK 105 PADA PT. BANK JABAR BANTEN SYARIAH

0 0 9

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI SYARIAH UNTUK PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, SERTA KESESUAIANNYA DENGAN PSAK NO. 102, DAN 105

0 1 9

Analisis Kesesuaian Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Berdasarkan PSAK No. 16

0 0 10

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO.105 TENTANG AKUNTANSI MUDHARABAH (Studi Kasus Pada Bank Permata Syariah Jl. Dr.Soetomo No. 41 Surabaya)

0 0 22