dititipi, sedangkan wadi’ah yad dhamanah harta titipannya harus diper-
tanggungjawabkan keutuhannya oleh yang dititipi. 2.
Prinsip Mudharabah Prinsip mudharabah juga dapat dibedakan menjadi dua skema yaitu skema
muqayyadah dan skema muthalaqah. Dalam penghimpunan dana dengan prinsip mudharabah muthalaqah, kedudukan Bank syariah adalah sebagai
mudharib pihak yang mengelola dana, sedangkan penabung adalah sebagai pemilik dana shahibul maal. Hasil usaha yang diperoleh bank selanjutnya
dibagi antara bank dengan nasabah pemilik dana sesuai dengan porsi nisbah yang disepakati di muka. Dalam penghimpunan dana dengan prinsip
mudharabah muqayyadah, kedudukan bank hanya sebagai agen saja, karena pemilik dana adalah nasabah pemilik dana mudharabah muqayyadah,
sedangkan pengelola dana adalah nasabah pembiayaan mudharabah muqayyadah. Bank sebagai agen dalam hal ini menerima fee saja. Pola
investasi terikat dapat dilakukan dengan cara chaneling dan executing. Pola chaneling adalah apabila semua risiko ditanggung oleh pemilik dana dan
bank sebagai agen tidak menanggung risiko apapun. Pola executing adalah apabila bank sebagai agen juga menanggung risiko.
2.3.2 Penghimpunan Dana Prinsip Mudharabah
Menurut PSAK 105 pengertian mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama pemilik dana menyediakan seluruh dana,
sedangkan pihak kedua pengelola dana bertindak selaku pengelola, dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian
finansial hanya ditanggung oleh pengelola dana. Menurut Harahap et al. 2006, Dalam transaksi dengan prinsip
mudharabah harus dipenuhi rukun mudharabah, yaitu: a.
Shahibul maalRabulmal pemilik dananasabah b.
Mudharib pengelola danapengusahabank c.
Amal usahapekerjaan d.
Ijab Qabul
Menurut PSAK 105 prinsip mudharabah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Mudharabah muthlaqah
Mudharabah dimana pemilik dana memberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasinya.
2. Mudharabah muqayyadah
Mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola dana, antara lain mengenai tempat, cara dan atau objek investasi.
Adapun produk penghimpunan dana prinsip mudharabah adalah sebagai berikut :
a. Tabungan Mudharabah
Tabungan mudharabah adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu. Dalam Fatwa DSN No. 02DSN-MUIIV2000 ditetapkan
ketentuan tentang Tabungan Mudharabah sebagai berikut : 1
Dalam transaksi ini nasabah bertindak sebagai shahibul maal atau pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib atau pengelola
dana. 2
Dalam kapasitasnya sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan
mengembangkannya, termasuk didalamnya mudharabah dengan pihak lain.
3 Modal harus dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan
bukan piutang. 4
Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening.
5 Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan
menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. 6
Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungsn nasabah tanpa persetujuan yang bersangkutan.