Frequency Reuse Frequency Exhaustive Assignment

15 biasanya sekitar 2 atau 3 Km agar mendapatkan luas daerah yang kecil. 3. Sel Piko Pico Cell Sel ini digunakan untuk melayani suatu kapasitas trafik yang sangat tinggi. Dari segi luasan, sel ini berukuran sangat kecil berkisar 10 sampai 30 meter dan terletak di dalam gedung indoor. Gambar 2.3 adalah struktur hierarki dari sel pada GSM. Gambar 2.3 Struktur dari sel pada GSM

2.6 Frequency Reuse

Frequency Reuse adalah pemakaian frekuensi yang sama secara berulang di lokasi yang berbeda. Latar belakang pemakaian frekuensi reuse diantaranya adalah keterbatasan alokasi frekuensi yang dapat digunakan, sedangkan kebutuhan akan ketersedian coverage area yang lebih luas terus meningkat. Maka agar coverage area baru dapat diwujudkan, dibuatlah sel-sel baru dengan Universitas Sumatera Utara 16 menggunakan frekuensi yang sudah pernah digunakan sebelumnya oleh sel lain. Gambar 2.4 ini menunjukan frequensi reuse. Gambar 2.4 Frekuensi reuse Inti dari konsep selular adalah konsep frekuensi reuse. walaupun ada ratusan kanal yang tersedia, bila setiap frekuensi hanya digunakan oleh satu sel, maka total kapasitas sistem akan sama dengan total jumlah kanal. Dalam penggunaan kembali kanal frekuensi diusahakan agar daya pemancar masing- masing BS tidak terlalu besar, hal ini untuk menghindari untuk menghindari adanya interferensi akibat pemakaian kanal yang sama.

2.7 Frequency Exhaustive Assignment

Merupakan strategi penugasan kanal pada tiap-tiap sel dengan tetap memperhatikan aturan kendala kompabilitas elektromagnetik EMC. Kendala co- site yaitu tiap kanal pada sel yang sama harus mempunyai rentang minimum yaitu 5, untuk kendala berdekatan sel rentang minimum 2 kanal, dan untuk kendala co- channel rentang minimum ≥ 0. Gambar 2.5 Ilustrasi d adalah cara mengalokasikan kanal, dimana demand d1 sampai d4 berturut-turut adalah 1, 1, 1, 3. C ii = 5, d i = 3. Dengan menggunakan Universitas Sumatera Utara 17 jenis kendala constraints CCC, ACC, dan CSC, maka dapat dihitung jumlah kanal minimum, 5 3-1 + 1 = 11. c 44 = 5 c 44 = 5 c 43 = 3 c 42 = 2 c 24 = 3 sel kanalfrekuensi Gambar 2.5 Setrategi Fequency Exhaustive Assignment Untuk menugaskan kanal pada Gambar 2.4 langkah pertama adalah terlebih dahulu perlu dilihat pola layout sel bersamaan dengan memperhatikan kendala Electromagnetic Compabily EMC yaitu CCC, ACC, dan CSC. Tugaskantempatkan demand D terbesar yang ada. Pada ilustrasi Gambar 2.4 demand D terbesar adalah 3 yaitu pada sel ke 4 dengan jarak antara cosite CCC adalah 5 yaitu menempati kanal f 1 , f 6 , dan f 11 . Kemudian tempatkan demand D berikutnya yaitu 1 pada sel ke 3 yang menempati kanal f 4 . Selanjutnya pada demand yang sama yaitu 1 untuk sel 2 dan demand 1 untuk sel 1 yang menempati kanal f 3 untuk sel 2 dan kanal f 6 untuk sel 1[4]. Universitas Sumatera Utara 18

BAB III ALGORITMA GENETIKA

3.1 Algoritma Genetika

Algoritma Genetika adalah algoritma komputasi yang diinspirasi teori evolusi John Holland tahun 1975 yang kemudian diadopsi menjadi algoritma komputasi untuk mencari solusi suatu permasalahan dengan cara yang lebih “alamiah”. Salah satu fungsinya ialah untuk mencari solusi atas permasalahan optimasi kombinasi, yaitu mendapatkan suatu nilai solusi optimal terhadap suatu permasalahan yang mempunyai banyak kemungkinan solusi. Algoritma ini didasarkan pada proses genetik yang ada dalam makhluk hidup; yaitu perkembangan generasi dalam sebuah populasi yang alami, secara lambat laun mengikuti prinsip seleksi Algoritma Genetika dapat digunakan untuk mencari solusi permasalahan-permasalahan dalam dunia nyata. alam atau siapa yang kuat, dia yang bertahan survive. Dengan meniru teori evolusi ini, Algoritma Genetika dapat digunakan untuk mencari solusi permasalahan- permasalahan dalam dunia nyata. Pertahanan yang tinggi dari individu memberikan kesempatan untuk melakukan reproduksi melalui perkawinan silang dengan individu yang lain dalam populasi tersebut. Individu baru yang dihasilkan dalam hal ini dinamakan keturunan, yang membawa beberapa sifat dari induknya. Sedangkan individu dalam populasi yang tidak terseleksi dalam reproduksi akan mati dengan sendirinya. Dengan jalan ini, beberapa generasi dengan karakteristik yang bagus akan bermunculan dalam populasi tersebut, untuk kemudian dicampur dan Universitas Sumatera Utara