Fixed Channel Allocation FCA Dynamic Channel Allocation DCA

8 free constrain. Secara umum, tujuan dari strategi penempatan kanal adalah untuk meningkatkan kapasitas kanal dari setiap sel dan meminimalkan interferensi sesuai dengan yang diinginkan. Strategi penempatan kanal yang telah dikembangkan bertujuan untuk memenuhi tujuan diatas. Strategi penempatan kanal dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, diataranya adalah Fixed Channel Allocation FCA dan Dynamic Channel Allocation DCA.

2.3.1 Fixed Channel Allocation FCA

Karakteristik dari Fixed Channel Allocation FCA adalah : 1. Setiap sel memiliki kelompok kanal yang tetap 2. Bila seluruh kanal terduduki, maka sel akan “block”. 3. Kadang digunakan strategi “peminjaman” kanal dari sel tetangga Kelebihan FCA dibandingkan dengan DCA adalah relatif lebih cepat untuk meng handle panggilan yang terjadi dalam sel, lebih murah untuk instalasi dan investasi awal karena tidak dibutuhkan komputer switching yang super cepat untuk pengambilan keputusan saat adanya alokasi kanal baru. Kelemahan dari FCA Fixed Channel Allocation adalah : 1. Butuh perencanaan alokasi kanal yang sangat matang saat instalasi 2. Butuh pengecekan berkala untuk melihat optimasi pembagian kanal dalam satu clauster atau dalam satu sistem keseluruhan 3. Operator harus sering mencek perkembangan pelanggan dalam tiap area, perkembangan pelanggan harus diikuti tersediamya kanal di Universitas Sumatera Utara 9 area tersebut, sehingga harus meng aranggement ulang pola kanal frekuensi 4. Operator harus mencek keadaan di lapangan apakah ada perkembangan beban trafik atau ada daerah yang banyak pelanggannya tapi tidak ter cover ataupun jelek performasinya.

2.3.2 Dynamic Channel Allocation DCA

Karakteristik dari Dynamic Channel Allocation DCA adalah : 1. Setiap sel yang membutuhkan kanal akan memintanya pada MSC. 2. Kanal dialokasikan pada base station yang meminta, dengan memperhatikan “probabilitas blocking”, frekuensi kanal dan jarak guna– ulang “reuse distance”dan faktor biaya. 3. Probablitas blocking menurun dan kapasistas trunking meningkat. 4. Sistem memerlukan data riil tentang “channel occupancy”, “traffic distribution” dan “ radio signal strenght indication RSSI” 5. Sistem memerlukan storage dan CPU power yang lebih besar. DCA merupakan salah satu strategi untuk mengatasi penambahan beban trafik dalam sistem seluler. Konsep dasar dari strategi DCA adalah bila beban trafik tidak merata dalam tiap sel maka pemberian kanal frekuensi pada tiap sel akan sering tidak terpakai dalam sel yang kurang padat, dan terjadi bloking pada sel dengan beban trafik padat. Teknik DCA dapat mengalokasi kanal frekuensi bila hanya beban trafik meningkat dan melepaskan kanal frekuensi bila beban trafik menurun [1]. Beberapa teknik DCA tersebut adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 10 1. First Avaible FA 2. Nearest Neighbour NN 3. Hybrid Assigment Strategi 4. Borrowing with Channel Ordering Strategi BCO 5. Borrowing with Directional ChanneL Locking BDCL Pemilihan strategi penempatan kanal dapat mempengaruhi kinerja dari sistem, terutama pengaturan panggilan saat sebuah pengguna berpindah dari satu sel ke sel yang lain. Salah satu tugas yang paling penting pada perancangan jaringan selular adalah untuk menentukan alokasi kanal yang efisien dan bebas dari interferensi kanal antara sel-sel dimana kendala nya adalah jumlah pelanggan nya bertambah dan trafik nya meningkat atau biasa dikenal dengan nama Electromagnetic Compatibility EMC [2]. Ada 3 tiga jenis kendala constraints terhadap gangguan interference, yaitu: 1. Cochannel Constraint CCC – cij dengan nilai = 1 Interferensi ini berasal dari sel yang menggunakan frekuensi yang sama. Terjadinya interferensi ini secara temporer, sehingga tidak selalu dialami oleh pengguna. Jika interferensi ini terjadi kanal akan ditutup diblok sehingga sangat mengganggu pemakai. Dengan kata lain, Cochannel Constraint CCC adalah penggunaan kanal yang sama untuk sel yang berjauhan. 2. Adjacent Channel Constraint ACC - cij dengan nilai = 2 Dimana frekuensi yang berdekatan tidak dapat dialokasikan untuk sel yang berdekatan secara bersamaan. Interferensi kanal bersebelahan tersebut dapat diperkecil dengan penyaringan yang lebih hati-hati dan channel assigment atau pola penataan kanal yang baik. Universitas Sumatera Utara 11 3. Cosite Constraint CSC - cii dengan nilai = α Cosite Constraint CSC merupakan jarak antar kanal dalam satu sel, yang artinya dimana setiap pasangan frekuensi yang ditetapkan dalam sel yang sama harus memiliki jarak frekuensi minimum α. Nilai α merupakan nilai positif mulai dari 0 ditugaskan ke sel i. Nilainya tergantung pada standar komunikasi yang digunakan. Pada umumnya nilai α dimulai dengan 5 untuk menyatakan jarak antar kanal dalam satu sel α ≤ 5. Dari ketiga hal tersebut dapat dihitung jumlah kanal minimun yang dapat disediakan untuk penugasan kanal, dengan rumus [2.1] : Kanal minimum yang dibutuhkan = .......................2.1 Dimana : C ii = Rentang minimum CSC D i = Nilai maksimum Demand kanal tertinggi

2.4 Pola