Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat III Dalam Matakuliah Praktek Klinik Kebidanan Di Akademi kebidanan Agatha Pematangsiantar Tahun 2008

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT III DALAM MATAKULIAH PRAKTEK

KLINIK KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN AGATHA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2008

DESNA DAMANIK NIM : 075102050

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2008


(2)

LEMBAR PENGESAHAN KTI

Judul : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat III dalam Mata kuliah Praktek Klinik Kebidanan Di Akademi Kebidanan Agatha

Nama : Desna Damanik

Nim : 075102011

Program studi : D-IV Bidan Pendidik FK USU

Pembimbing,


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmad-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat III Dalam Matakuliah Praktek Klinik Kebidanan Di Akademi kebidanan Agatha Pematangsiantar Tahun 2008”.

Penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah slah satu persyaratan dalam menyelesikan study program D-IV kebidanan Agarha Pematangsiantar. Penulis berharap sepenuhnya bahwa karya tulis ilmiah ini dapat brmanfaat bagi siapa saja yang membacanya untuk menambah wawasan pengetahuan dan pemikiran.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna baik dari segi isi, maupun bahasanya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan bimbingan dan kritik yang membangun dari semua pihak terutama pembimbing penulis.

Selnjutnya karya tulis Ilmiah ini adalah berkat bimbingan dalam segala bentuk dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Bapak/Ibu:

1. Prof. dr. Gontar A. Siregar. Sp. PD-KGEH, SELAKU Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Murniati Manik, MSc, SpKK, Selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik FK USU.

2. Dr. Zulkifli. Msi, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membimbing saya dalam penulisan karya tulis Ilmiah ini.

3. Dosen Penguji I yaitu dr. Yuki Ananda yang telah menguji dan banyak memberikan masukan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.


(4)

4. Dosen Penguji II ibu Sartini Bangun. SPd. M.kes yang telah menguji dan banyak memberikan masukan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.

5. Seluruh Dosen dan Staf pengajar di Program D-IV Bidan Pendidik FK USU. 6. Debby S. Manurung SST, selaku Direktris Akademi Kebidanan Agatha

Pematang Siantar.

7. Bapak /Ibu Dosen beserta Staff tata usaha di Akademi Kebidanan Agatha Pematangsiantar yang telah membantu penulis demi terlaksananya penelitian ini.

8. Seluruh Mahasiswa tingkat III Di Akademi Kebidanan Agatha Pematangsintar.

9. Kedua orang tua yang kusayangi dan saudar-saudaraku yang telah aku kasihi yang segenap kasihnya telah memberikan motivasi bagi penulis, baik moril maupun materil serta doa restu, yang selalu menguatkan penulis selama mengikuti pendidikan dan penyusunan karya tulis Ilmiah,

Penulis,

Desna Damanik

NIM : 075102050


(5)

D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Nama : Desna Damanik

Nim : 075102050

Judul : Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat III Dalam Matakuliah Praktek Klinik Kebidanan Di Akademi kebidanan Agatha Pematangsiantar Tahun 2008.

ABSTRAK

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa yaitu faktor internal yang meliputi intelegensia, sikap, bakat, minat dan motivasi. Faktor eksternal yang meliputi keluarga, sarana dan prasana, sosial budaya, dan lingkungan sekitar, kemampuan dosen, dan kegiatan pembelajaran serta kriteria lahan praktek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dalam matakuliah praktek klinik kebidanan.

Penelitian ini deskriptif yakni untuk mengambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, dengan populasi 59 orang ( total populasi sampel ). Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa prosedur dan alat bantu dalam penelitian ini adalah data primer (kuesioner) dan data sekunder yaitu hasil nilai matakuliah praktek klinik kebidanan. Pengolahan data dilakukan dengan cara

editing, coding, kemudian memasukkan ke dalam distribusi tabel frekwensi.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa yang berpengaruh terhadap prestasi belajar matakuliah praktek klinik kebidanan adalah faktor internal yaitu intelegensia yang nilai rata-ratanya 3,76.

Bagi mahasiswa faktor eksternalnya masih rendah, diharapkan agar mahasiwa lebih meningkatkan hubungan terhadap keluarga agar mendorong keberhasilannya mengikuti perkuliahannya. Bagi tim pengajar pada matakuliah praktek klinik kebidanan agar menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan lebih menigkatkan kemampuan dalam membawakan matakuliah praktek klinik kebidanan untuk lebih meningkatkan prestasi belajar mahasiswa


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1. Latar Belakang ... 1

2. Rumusan Masalah ... 4

3. Tujuan Khusus ... 5

4. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1. Teori praktek ... 7

2.2. Praktek Kebidanan ... 8

2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ... 10

2.3.1. Faktor Internal (faktor dari dalam) ... 10

2.3.2.Faktor Eksternal ... 12

2.4. Kemampuan Dosen ... 13

2.5 Kegiatan pembelajaran ... 17

2.6. Lingkup praktek kebidanan ... 20

BAB III KERANGKA PENELITIAN ... 22

3.1. Kerangka Konsep ... 22

3.2. Defenisi Operasional ... 22

BAB IV METODE PENELITIAN ... 25

4.1. Desain Penelitian ... 25

4.2. Populasi da Sampel ... 25

4.3. Lokasi Penelitian ... 25

4.4. Pertimbangan Etik ... 25

4.5. Instrumen Penelitian ... 25

4.6. Rencana Pengumpulan data ... 26

4.7. Analisa Data ... 27

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

5.1. Hasil Penelitian ... 30

5.2. Pembahasan ... 33

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 37

6.1. Kesimpulan ... 37

6.2. Saran ... 37 DAFTAR PUSTAKA


(7)

DAFTAR LAMPIRAN 1. Formulir Persetujuan Menjadi Responden Penelitian 2. Lembaran Kuesioner Penelitian

3. Master Data Penelitian

4. Output SPSS Reabilitas dan Validitas 5. Output SPSS Frekwensi

6. Jadwal Kegiatan ( Time Table) 7. Rencana biaya Penelitian

8. Surat Izin Penelitian Dari D-IV Bidan Pendidik FK USU

9. Surat Balasn Dari Akademi Kebidanan Agatha Pematangsiantar 10.Lembaran Konsul


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban Mahasiswa Tentang factor Internal……….22 Tabel Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban Mahasiswa Tentang

Faktor Eketernal………..23 Tabel Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban Mahasiswa Tentang

FaktorKemampuanDosen………...25 Tabel Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban Mahasiswa Tentang Faktor KegiatanPembelajaran………..27 Tabel Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban Mahasiswa Tentang Faktor Lahan Praktek………...28


(9)

D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Nama : Desna Damanik

Nim : 075102050

Judul : Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat III Dalam Matakuliah Praktek Klinik Kebidanan Di Akademi kebidanan Agatha Pematangsiantar Tahun 2008.

ABSTRAK

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa yaitu faktor internal yang meliputi intelegensia, sikap, bakat, minat dan motivasi. Faktor eksternal yang meliputi keluarga, sarana dan prasana, sosial budaya, dan lingkungan sekitar, kemampuan dosen, dan kegiatan pembelajaran serta kriteria lahan praktek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dalam matakuliah praktek klinik kebidanan.

Penelitian ini deskriptif yakni untuk mengambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, dengan populasi 59 orang ( total populasi sampel ). Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa prosedur dan alat bantu dalam penelitian ini adalah data primer (kuesioner) dan data sekunder yaitu hasil nilai matakuliah praktek klinik kebidanan. Pengolahan data dilakukan dengan cara

editing, coding, kemudian memasukkan ke dalam distribusi tabel frekwensi.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa yang berpengaruh terhadap prestasi belajar matakuliah praktek klinik kebidanan adalah faktor internal yaitu intelegensia yang nilai rata-ratanya 3,76.

Bagi mahasiswa faktor eksternalnya masih rendah, diharapkan agar mahasiwa lebih meningkatkan hubungan terhadap keluarga agar mendorong keberhasilannya mengikuti perkuliahannya. Bagi tim pengajar pada matakuliah praktek klinik kebidanan agar menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan lebih menigkatkan kemampuan dalam membawakan matakuliah praktek klinik kebidanan untuk lebih meningkatkan prestasi belajar mahasiswa


(10)

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Perkembangan pendidikan bidan berhubungan dengan perkembangan pelayanan kebidanan. Pendidikan bidan dimulai pada masa penjajahan Hindia Belanda. Pada tahun 1851 seorang dokter militer Belanda (Dr. W. Bosch) membuka pendidikan bidan bagi wanita pribumi di Batavia. Pada tahun 1902 bidan dibuka kembali bagi wanita pribumi dan lulusan dari pendidikan ini harus bersedia untuk ditempatkan dimana saja tenaganya dibutuhkan dan mau menolong masyarakat yang kurang mampu secara cuma-cuma.

Pada tahun 1911/1912 dimulai pendidikan tenaga keperawatan secara terencana di CBZ (RSUP) Semarang dan Batavia. Pada tahun 1914 telah diterima juga peserta didik wanita pertama dan bagi perawat wanita yang lulus dapat meneruskan kependidikan kebidanan selama dua tahun. Pada tahun 1954 dibuka pendidikan guru bidan secara bersama-sama dengan guru perawat dan perawat kesehatan masyarakat di Bandung. Pada tahun 1975-1984 institusi pendidika ditutup, sehingga 10 tahun tidak menghasilkan bidan.

Pada tahun 1989 dibuka kursus program pendidikan bidan secara nasional, program ini dikenal sebagai program Pendidikan Kebidanan Bidan A(PPB/A). Pada tahun 1993 dibuka Program Pendidikan Bidan Program B dan C.

Selain program pendidikan bidan diatas, sejak tahun 1994-1995 pemerintah juga menyelenggarakan uji coba Pendidikan Bidan Jarak Jauh (distance learning) , kebijakan ini dilaksanakan untuk memperluas cakupan upaya peningkatan mutu


(11)

tenaga kesehatan yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan mutu tenga kesehatan yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Pada tahun 2000 telah ada tim pelatih Asuhan Persalinan Normal (APN) yang dikoordinasikan oleh Maternal Neonatal Health yang sampai saat ini telah melatih APN di beberapa propinsi/kabupaten. Kebidanan di seluruh Indonesia pada tahun ini telah meluluskan peserta didik sebanyak 1196 orang. Harapan yang tinggi terhadap lulusan yang dihasilkan oleh pendidikan ini ialah mampu menganalisis, mengantisipasi, dan lebih cepat dan tepat mengambil keputusan untuk menyelamatkan dua nyawa, ibu dan bayi, yang berdampak pada kesejahteraan keluarga.

Pengembangan pendidikan kebidanan seyogianya dirancang secara berkesinambungan,berlanjut sesuai dengan prinsip belajar seumur hidup bagi bidan yang mengabdi ditengah-tengah masyarakatnya. Pendidikan yang berkelanjutan ini bertujuan untuk mempertahankan profesionalisme bidan baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan formal. Dikatakan professional apabila memiliki pengetahuan dan kemampuan yang dihasilkan pendidikan yang cukup untuk memenuhi kompetensi profesionalnya.

Bidan dalam melakanakan peran, fungsi dan tugasnya didasarkan pada kemampuan dan kewenangan yang diberikan, dimana wewenang yang diberikan selalu mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat dan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (Permenkes 900, 2002).

Dalam keadaan darurat bidan juga diberi wewenang pelayanan kebidanan yang ditujukan untuk penyelamatan jiwa, dimana dalam menjalankan praktek


(12)

harus sesuai dengan kwewenangan, kemampuan, pendidikan, pengalaman serta berdasarkan standar profesi.

Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka kematian yaitu dengan cara menyediakan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas dan dekat dengan masyarakat difokuskan pada tiga pesan kunci

Making Pregnency Safer (MPS) , yaitu setiap persalinan ditolong oleh tenaga

kesehatan yang terlatih, setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat dan setiap wanita subur mempunyai akses terhadap pncegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran. Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas dibutuhkan tenaga kesehatan yang terampil dan didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana yang memadai sesuai dengan standar kebidanan (Azwar, 2002).

Kurikulum Pendidikan Diploma III Kebidanan disusun melalui proses pemahaman dasar kesehatan reproduksi, analisa, asuhan, dan pelayanan kebidanan, penetapan peran, fungsi dan kompetensi bidan. Berdasarkan kompetensi tersebut ditentukan mata kuliah yang diperlukan dalam memenuhi kualifikasi bidan professional, salah satunya adalah mata kuliah praktek klinik kebidanan.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa yaitu faktor internal yang meliputi intelegensia, sikap, bakat, minat dan motivasi. Faktor eksternal yang meliputi keluarga, akademik, masyarakat, dan lingkungan sekitar. Pada penelitian juga akan dibahas kemampuan dosen, serta kegiatan pembelajaran(Djaali, 2007).


(13)

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Rospita Lubis, di AKBID Agatha Pematangsiantar pada mahasiswa tingkat II semester IV tahun 2005, didapati kesimpulan bahwa faktor motivasi mempunyai pengaruh terhadap pencapaian kemampuan dari matakuliah asuhan kebidanan pada ibu, dimana didapati dari 69 responden didapatkan bahwa75.3% memiliki motivasi yang tinggi sehingga mendapat nilai yang baik, 71,0% responden berpendapat tingkat kemampuan dosen yang paling tinggi adalah berada pada kategori mampu, 74% responden berpendapat bahwa kegiatan pembelajaran yang paling sering dilakukan di AKBID Agatha adalah kegiatan pembelajaran dengan metode diskusi.

Nilai mahasiswa Agatha angkatan pertama dari matakuliah praktek klinik kebidanan untuk semester IV yang mendapat nilai sangat baik 6 orang, baik sebanyak 59 orang, cukup sebanyak 4 orang. Nilai semester VI yang mendapat nilai sangat baik sebanyak 10 orang, baik sebanyak 35 orang, dan yang mendapat nilai cukup 24 orang. Nilai mahasiswa angkatan kedua untuk semester IV yang mendapat nilai sangat baik 17 orang, baik sebanyak 40 orang, cukup sebanyak 12 orang. Nilai semester VI yang mendapat nilai sangat baik sebanyak 8 orang, baik sebanyak 37 orang, cukup sebanyak 24 orang. Nilai angkatan ketiga untuk semester IV yang mendapat nilai sangat baik sebanyak 6 baik, baik sebanyak 49 orang, dan yang mendapat nilai cukup 4 orang.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa tingkat III dalam matakuliah praktek klinik kebidanan di Akademi Kebidanan Agatha Pematangsiantar.


(14)

1.2. Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa tingkat III dalam matakuliah praktek klinik kebidanan di Akademi Kebidanan Agatha Pematangsiantar tahun 2008.

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1.Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa tingkat III dalam matakuliah praktek klinik kebidanan DI Akademi Kebidanan Agatha Pematangsiantar tahun 2008. 1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi faktor internal (faktor dari dalam) terhadap prestasi belajar dalam matakuliah praktek klinik kebidanan.

2. Mengidentifikasi faktor eksternal (faktor dari dalam) terhadap prestasi belajar dalam matakuliah praktek klinik kebidanan.

3. Mengidentifikasi kemampuan dosen terhadap prestasi belajar dalam matakuliah praktek klinik kebidanan.

4. Mengidentifikasi kegiatan pembelajaran terhadap prestasi belajar dalam matakuliah praktek kilnik kebidanan.

5. Mengidentifikasi lahan praktek klinik terhadap prestasi belajar dalam matakuliah praktek klinik kebidanan.


(15)

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis tentang pentingnya mata kuliah praktek klinik kebidanan dalam melakukan penelitian.

1.4.2. Bagi Institusi Tempat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi staf pengajar AKBID Agatha sebagai bahan pertimbangan dalam hal pemberian mata kuliah praktek klinik kebidanan.

1.4.2. Bagi Institusi

Sebagai bahan masukan bagi program pendidikan D-IV Bidan Pendidik FK USU untuk penelitian selanjutnya.


(16)

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori praktek

Tugas pendidik professional adalah mempersiapkan praktisi yang tidak hanya memiliki pengetahuan keterampilan yang dibutuhkan dalam praktiknya, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengembangkan teori praktiknya sendiri, yang sesuai dengan harapan bidang ilmunya karena mereka akan berhadapan langsung dengan masyarakat. Praktik didefenisikan sebagai suatu kegiatan yang sengaja direncanakan untuk dilaksanakan individu yang sangat terampil sebagai respon terhadap kebutuhan khusus klien. Arggyris dan Schon (1974) mendukung gagasan mengenai teori praktik pada defenisi berikut: suatu teori praktek, terdiri dari kumpulan teori tindakan yang saling berhubungan yang ditetapkan untuk situasi praktik, suatu tindakan yang diasumsikan dapat menghasilkan konsekuensi yang diharapkan. Teori praktik biasanya berisi intervensi, yaitu tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan keefektifan; hal ini dapat dibedakan sesuai dengan tujuan dilakukannya intervensi tersebut.

2.1.1. Manfaat praktik klinis dalam suatu program pendidikan

Praktik klinis memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menjadi orang yang cekatan dalam menggunakan teori tindakan. Praktik klinis diharapkan menjadi lebih dari sekedar untuk menerapkan teori yang dipelajari dikelas ke dalam praktik. Benner(1983) menyatakan bahwa “Teori menawarkan apa yang dapat dibuat secara eksplesit dan formal, tetapi praktek klinis selalu lebih kompleks dan menyajikan lebih banyak realitas dari pada yang ditangkap melalui teori saja”.


(17)

2.2. Prakek Kebidanan

Praktek kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan pelayanan/asuhan kebidanan kepada klien dengan pendekatan manajemen kebidanan. Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas dan yang menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat.

2.2.1. Standar Praktek Kebidanan 2.2.1.Standar I: Metode Asuhan

Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metoda manajemen kebidanan dengan langkah: Pengumpulan data dan analisis data, penentuan diagnosa perecanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi.

Defenisi Operasinoal:

1. Ada format manajemen kebidanan yang sudah terdaftar pada catatan medis.

2. Format manajemen terdiri dari: format pengumpulan data,rencana format pengawasan resume dan tindak lanjut catatan kegiatan dan evaluasi. 2.2.2.Standar II: Pengkajian

Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Data yang diperoleh dicatat dan dianalisis. Defenisi Operasional:

1. Ada format pengumpulan data.

2. Pengumpulan data dilakukan secara sistematis. 3. Data dapat dikumpulkan melalui:


(18)

- Klien atau pasien, keluarga dan sumber lain. - Tenaga kesehatan.

- Individu dalam lingkungan terdekat. 4. Data diperoleh dengan cara:

- Wawancara. - Observasi.

- Pemeriksaan fisik. - Pemeriksaan penunjang 2.2.3. Standar III: Diagnosa Kebidanan

Diagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan.

Defenisi Operasional:

1.Diagnosa kebidanan dibuat sesuai dengan kesenjangan yang dihadapi oleh klien atau suatu keadaan psikologis yang ada pada tindakan kebidanan sesuai dengan wewenang bidan dan kebutuhan klien.

2.Diagnosa kebidanan dirumuskan dengan padat, jelas sistematis mengarah pada asuhan kebidanan yang diperlukan oleh klien.

2.2.4. Standar IV: Rencana Asuhan

Rencana asuhan dibuat berdasarkan diagnosa kebidanan. Defenisi Operasional:

1. Ada format rencana asuhan kebidanan.

2. Format asuhan kebidanan terdiri dari diagnosa, rencana tindakan dan evaluasi.


(19)

2.2.5. Standar V: Tindakan

Tindakan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana dan perkembangan keadaan klien : tindakan kebidanan dilanjutkan dengan evaluasi keadaan klien. 2.2.6. Standar VI: Partisipasi Klien

Tindakan kebidanan dilaksanakan bersama-sama/partisipasi klien dan keluarga dalam rangka peningkatan pemeliharaan dan pemulihan kesehatan.

2.2.7. Standar VII: Pengawasan

Monitor/pengawasan terhadap klien dilaksanakan secara terus menerus dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan pasien/klien.

2.2.8. Standar VIII: Evaluasi

Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus menerus seiring dengan tindakan kebidanan yang dilaksanakan dan evaluasi dari rencana yang telah dirumuskan.

2.2.9. Standar IX: Dokumentasi

Asuhan kebidana didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi asuhan kebidanan yang diberikan.

Defenisi Operasional:

1. Dokumentasi dilaksanakan untuk disetiap langkah manajemen kebidanan.

2. Dokumentasi dilaksanakan secara jujur sistimatis jelas dan ada yang bertanggung jawab.

3. Dokumentasi merupakan bukti legal dari pelaksanaan asuhan kebidanan.


(20)

2.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa tetapi yang di bahas dalam karya tulis ini yaitu faktor internal (faktor dari dalam), dan faktor eksternal, kemampuan dosen, kegiatan pembelajaran..

2.3.1. Faktor Internal (faktor dari dalam)

Faktor internal meliputi: intelegensia, sikap, minat dan motivasi. 1. Intelegensia

Peran otak sangat besar pengaruhnya terhadap intelegensia dibandingkan dengan organ-organ lainnya, karena otak merupakan menara pengontrol hampir seluruh aktivitas manusia. Oleh karena itu intelegensia sngat besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar.

2. Sikap

Sikap dapat didefenisikan dengan berbagai cara dan setiap defenisi itu berbeda satu sama lain.Trow berpendapat sikap merupakan suatu kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan pada situasi yang tepat. Allport berpendapat sikap merupakan sesuatu kesiapan mental dan saraf yang tersusun melalui pengalaman dan memberikan pengaruh langsung terhadap respon individu terhadap semua objek atau situasi yang berhubungan dengan objek itu, artinya sikap itu tidak seketika atau bawa lahir, tetap disusun dan dibentuk melalui pengalaman serta memberikan pengaruh langsung kepada respon seseorang. Brown dan Holtzman mengembangkan sikap belajar melalui dua komponen, TeacherApproval (TA) dan Education Acceptance (EA).


(21)

3. Minat

Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan terhadap suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya penerimaan akan suatu hubungan antar diri sendiri dengan diluar diri. Minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa mahasiswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal yang lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.

4. Motivasi

Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan adanya tanggapan terhadap tujuan. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang berifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat belajar. Dalam kegiatan belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegitan belajar dan yang memberikan arah, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

2.3.2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal meliputi: keluarga, akademi, masyarakat dan lingkungan sekitar.

1. Keluarga.

Situasi keluarga (ayah, ibu, saudara, adik, kakak, serta famili) sanagat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam keluarga. Pendidikan


(22)

orangtua, status ekonomi, rumah kediaman, persentase hubungan orangtua, perkataan, dan bimbingan orangtua, mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak.

2. Akademi

Tempat, gedung akademi, kualitas dosen, perangkat instrument pendidikan, lingkungan akademi, mempengaruhi kegiatan belajar mahasiswa.

3. Masyarakat

Apabila di sekitar temat tinggal keadaan masyarakat terdiri atas orang-orang yang berpendidikan, terutam anak-anaknya rata-rat bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar.

4. Lingkungan Sekitar

Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalulintas, dan iklim dapat mempengaruhi, pencapaian belajar, sebaliknya tempat- tempat yang sejuk, dapat menunjang proses belajar.

2.4 Kemampuan Dosen

Dosen sebagai tenaga professional di bidang pendidikan, di samping memahami hal-hal yang bersifat filosofis dan konseptual, juga harus mengetahui dan melaksanakan yang bersifat teknis. Hal- hal yang bersifat teknis ini, terutama kegiatan mengelola dan melaksanakan interaksi belajar mengajar, dosen paling tidak harus memiliki modal dasar yakni kemampuan mendesain program dan keterampilan mengkomunikasikan program itu kepada anak didik. Ada 10


(23)

(sepuluh) kemampuan yang harus dimiliki seorang dosen yaitu menguasai bahan, mengelola program belajar-mengajar, mengelola kelas, menggunakan sumber/media, menguasai landasan-landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar-mengajar, menilai prestasi mahasiswa untuk kepentingan pengajaran,mengenal fungsi dan program bimbimbingan dan penyuluhan di akademi, mengenal dan menyelenggarakan administrasi di akademi, memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran ( Djamarah, 2006 ).

2.4.1. Menguasai Bahan

Sebelum dosen tampil di depan kelas untuk mengelola interaksi belajar mengajar, terlebih dahulu harus sudah menguasai bahan yang akan di kontakkan dan sekaligus bahan apa yang dapat mendukung jalannya proses belajar mengajar. Dengan modal penguasaan bahan, dosen akan dapat menyampaikan pelajaran secara dinamis.

2.4.2. Mengelola Program Belajar Mengajar

Dosen yang kompeten, juga harus mampu mengelola program belajar mengajar. Dalam hal ini ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh dosen yaitu:

1. Merumuskan tujuan instruksional/pembelajaran.

2. Mengenal dan dapat menggunakan proses intruksional yang tepat. 3. Melaksanakan program belajar mengajar.

4. Mengenal kemampuan anak didik.


(24)

2.4.3. Mengelola Kelas

Untuk mengajar suatu kelas, dosen di tuntut mampu mengelola kelas, yakni menyediakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya proses belajar mengajar.

2.4.4. Menggunakan Media/Sumber.

Berikut ini adalah beberapa langkah yang perlu di perhatikan oleh dosen dalam menggunakan media:

1. Mengenal, memilih dan menggunakan suatu media. 2. Membuat alat- alat Bantu sederhana.

3. Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka proses belajar mengajar.

4. Menggunakan buku pegangan/buku sumber.

5. Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar.

6. Menggunakan microteaching dalam program pengalaman lapangan. 2.4.5. Menguasai Landasan-landasan pendidikan.

Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan bangsa. Pengembangan bangsa itu akan dapat diwujudkan secara nyata dengan usaha menciptakan ketahanan nasional dalam rangka mencapai cita-cita bangsa. Mengingat hal itu, maka sistem pendidikan akan diarahkan kepada perwujutan keselarasan, keseimbangan dan keserasian antara aspek lahiriah dan rohaniah. Dengan kata lain, Pancasila, UUD 1945, GBHN, merupakan landasan falsafah bagi kegiatan dosen dalam menjalankan berbagai ketetapan pemerintah dalam bidang pendidikan.


(25)

2.4.6. Mengelola Interaksi Belajar Mengajar.

Agar mampu mengelola interaksi belajar mengajar, dosen harus mampu menguasai bahan/materi, mampu mendesain program belajar mengajar, mampu menciptakan kondisi kelas yang kondusif, terampil memanfaatkan media dan memilih sumber serta memahami landasan-landasan pendidikan sebagai dasar bertindak. Ada beberapa komponen dalam interaksi belajar mengajar yaitu dosen, mahasiswa, metode, alat/teknologi, sarana, tujuan.

2.4.7. Menilai prestasi mahasiswa untuk kepentingan pengajaran.

Dengan mengetahui prestasi mahasiswa, apalagi secara individual, dosen dapat mengambil langkah-langkah intruksional yang kontrusktif. Dosen yang bijaksana dan memahami karakteristik mahasiswa akan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang bervariasi serta akan memberikan kegiatan belajar yang berbeda antara mahasiswa yang berprestasi tinggi dengan mahasiswa yang berprestasi rendah.

2.4.8. Mengenal fungsi dan program bimbingan dan peyuluhan di sekolah Dalam tugas dan peranannya disekolah,dosen juga sebagai pembimbing atupun konselor/penyuluh. Itulah sebabnya dosen harus mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah serta harus menyelenggarakan program layanan bimbingan di sekolah, agar kegiatan interaksi belajar mengajarnmya bersama mahasiswa menjadi lebih tepat dan produktif. 2.4.9 Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

Dosen disamping berperan sebagai pengajar, pendidik, dan pembimbing juga sebagai administrator. Hal ini sebagai upaya pemuasan layanan terhadap para mahasiswa.


(26)

2.4.10 Memahami prinsip-prinip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran

Kompetensi itu akan menunjukkan kepada suatu perbuatan yang bersifat rasional dan memiliki spesifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas pendidikan. Jadi, setiap perbuatan professional itu selalu dilakukan dengan penuh kesadaran tentang mengapa dan bagaimana perbuatan-perbuatan itu dilaksanakan. Dengan demikian, dosen harus mampu membaca dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan sehingga mendapatkan masukan yang biasa diterapkan untuk keperluan proses belajar mengajar.

2.5 Kegiatan pembelajaran

Kegitan belajar mengajar adalah inti dari kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegitan belajar mengajar akan melibatkan komponen pengajaran, kegiatan akan menentukan sejauh mana tujuan yang ditetapkan dapat dicapai ( Djamarah, 2006 ).

Dalam kegiatan belajar mengajar, dosen dan mahasiswa terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi tersebut anak didiklah yang lebih aktif, dosen hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator.Untuk menciptakan suasana proses belajar mengajar yang baik maka perlu didukung dengan metode pembelajaran yang baik pula, tetapi yang di bahas dalam karya tulis ini yaitu metode ceramah, metode diskusi, metode demonstrasi.


(27)

2.5.1. Metode ceramah

Ceramah adalah sebuah metode mengajar yang paling klasik. Dalam hal ini dosen biasanya memberikan uraian mengenai topik (topik bahasan)tertentu di tempat tertentu dengan lokasi tertentu. Cara mengajar ceramah dapat dikatakan sebagai tehnik kuliah, merupakan cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.

Kelebihan metode ceramah:

1. Dosen dengan mudah menguasai kelas. 2. Mudah menorganisasikan tempat duduk.

3. Dapat diikuti oleh jumlah mahasiswa yang besar. 4. Dosen dapat menrangkan pelajaran dengan baik. Kelemahan metode ceramah:

1. Membuat mahasiswa pasif.

2. Menghambat daya kritis mahasiswa.

3. Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan ( Muhibbin, 2007) 2.5.2. Metode diskusi

Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana mahasiswa dihadapkan kepada masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematic untuk dibahas dan dipecahkan bersama.

Kelebihan metode diskusi:

1. Mendorong masiswa untuk berpikir kritis.

2. Mendorong mahasiswa mengekpresikan pendapatnya secara bebas. 3. Mendorong mahasiswa menyumbangkan buah pikirannya untuk


(28)

memecahkan masalah bersama.

4. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa,untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan seksama.

Kelemahan metode diskusi

1. Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.

2. Tidak dapat dipakai kelompok yang besar. 3. Peserta mendapat informasi yang terbatas.

4. Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri ( Djamarah, 2006).

2.5.3. Metode demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Tujuan pokok penggunaan metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar ialah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan (meneladani) cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu (Muhibin, 2007).

Kelebihan metode dmonstrasi:

2. Menambah aktivitas belajar mahasiswa karena ia turut melakukan kegiatan peragaan.

3. Menghemat waktu belajar dikelas.


(29)

5. Membantu magasiswa dalam mengejar ketinggalan penguasaan atas materi pelajaran, khususnya yang sedang didemonstrasikan itu.

6. Membangkitkan minat dan aktifitas belajar mahasiswa. 7. Memberikan pemahaman yang tepat dan jelas.

Kelemahan metode demonstrasi:

1. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.

2. Sukar dimengerti bila demonstrasikan oleh dosen yang kurang menguasai bahan apa yang didemonstrasikan.

3. Mahalnya biaya yang harus dikeluarkan terutama untuk pengadaan alat-alat modern.

2.5.4. Metode Eksperimen

Metode eksperimen ( percobaan ) adalah cara penyajian pelajaran, dimana mahaiswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini mahasiswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan, atau proses sesuatu.

Metode eksperimen mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:

a. Kelebihan Metode Ekperimen

1. Membuat mahasiswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya.


(30)

2. Dapat membina mahasiswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. 3. Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran

umat manusia.

b. Kekurangan metode Eksperimen

1. Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi.

2. Metode ini memrlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahanyang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal.

3. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketebahan.

4. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada diluar jangkauan kemampuan atau pengendalian ( Djarmarah, 2006 ).

2.5.5. Metode Proyek

Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.

a. Kelebihan metode unit

1. Dapat memperluas pemikiran mahasiswa yang berguna dalam menghadapi kehidupan.

2. Dapat membina mahasisaw dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari secara terpadu.

b.Kelemahan metode unit

1. Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini belum menunjang pelaksanaan metode ini.


(31)

2. Pemilihan topik unit yang tepat sesuai dengan kebutuhan mahasiswa cukup fasilitas dan sumber-sumber belajar yang diperlukan, bukanlah pekerjaan yang mudah.

3. Bahan pelajaran yang luas sehingga sering mengaburkan pokok unit yang dibahas ( Djamarah, 2006 ).

2.5.6 Metode sosiodrama atau role playing

Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.

a.Kelebihan metode sosiodrama

1. Mahasiswa melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan mengingat isi bahan yang akan didramakan.

2. Mahasiswa akan berlatih untuk berinisiatif dan berkreatif.

3. Bakat yang terdapat pada mahasiswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah.

4. Kerja sama antarpemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya. 5. Mahasisawa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung

jawab dengan sesamanya.

6. Bahsa mlisan mahasiswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain.

b. Kelemahan metode sosiodrama

1. Sebagian besar mahasiswa yang tidak ikut drama menjadi kurang kreatif. 2. Banyak memakan waktu.

3. Memerlukan tempat yang cukup luas.


(32)

2.6 Lingkup praktek kebidanan

Lingkup praktek kebidanan yang digunakan meliputi asuhan mandiri/otonomi pada anak-anak perempuan, remaja putri dan wanita desa sebelum, selama kehamilan dan selanjutnya. Hal ini berarti bidan memberikan pengawasan yang diperlukan, asuhan serta nasihat bagi wanita selama masa hamil, bersalin dan masa nifas.

Melalui pengalaman dilingkukangan klinis, peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang penting untuk praktik professional yang kemudian diasosialisasikan kedalam profesi. Dalam praktik klinis, peserta didik menerapkan teori tindakan untuk masalah nyata, mengembangkan keterampilan dalam pemecahan masalah dan pembutan keputusan, mepelajari cara belajar, dan membentuk suatu komitmen untuk bertanggung jawab terhadap tindakan mereka sendiri. Pembelajaran dapat ditingkatkan pada lingkungan yang mendukung kemandirian dan peserta didik untuk belajar dan memberikan kesempatan untuk bereksperimen. Hubungan yang terbangun antara staf pengajar, peserta didik, dan staf pendidikan dalam membentuk suasana belajar yang mendukung.

Lingkungan praktik kaya akan pengalaman belajar untuk peserta didik, asalkan lingkungan mendukung, peserta didik akan terdorong untuk terlibat didalamnya. Pengajar memegang tanggung jawab yang utama, tetapi bukan satu-satunya tanggung jawab, untuk mengembangkan dan meningkatkan lingkungan belajar ini ( Dorothy, 2002 ).


(33)

3.1 Kerangka Konsep

Dalam kerangka konsep dibawah ini menjelaskan bahwa variabel independen, yaitu : faktor eksternal, kemampuan dosen, dan kegiatan pembelajaran mempunyai pengaruh terhadap varibel dependen, yaitu prestasi belajar praktek klinik kebidanan, seperti bagan 3..1 berikut ini

3.2 Defenisi operasional

Faktor internal

Faktor internal (faktor dari dalam) dapat mempengaruhi belajar mahasiswa yang meliputi intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi, diambil nilai rata-rata, dengan total 4 kategori jawaban : yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).

Nilai 4 : untuk jawaban sangat setuju 3 : untuk jawaban setuju

2 : untuk jawaban tidak setuju

1 : untuk jawaban sangat tidak setujtu Skala ukur : Ordinal

- Faktor internal - Faktor eksternal - Kemampuan dosen - Kegiatan pembelajaran - Lahan praktek

Matakuliah Praktek Klinik Kebidanan


(34)

Faktor eksternal

Faktor eksternal meliputi keluarga, akademik, masyarakat, dan lingkungan sekitar, diambil nilai rata-rata, dengan total 4 kategori jawaban : yaitu sangat mendukung, mendukung, tidak mendukung, sangat tidak mendukung.

Nilai 4 : untuk jawaban yang sangat mendukung Nilai 3 : untuk jawaban mendukung

Nilai 2 : untuk jawaban tidak mendukung

Nilai 1 : untuk jawaban sangat tidak mendukung. Skala ukur : Ordinal

Kemampuan dosen

Kemampuan dosen meliputi kemampuan mendesain program dan keterampilan mengkomunikasikan program itu terhadap anak didik., Dua modal ini telah dirumuskan didalam sepuluh kompetensi dosen, dan memang “mengelola interaksi belajar mengajar” itu sendiri merupakan salah satu kemampuan dari sepuluh kompetensi dosen, diambil nilai rata-rata, dengan total 4 kategori jawaban : sangat mampu, mampu, tidak mampu, sangat tidak mampu.

Nilai 4 : untuk jawaban sangat mampu Nilai 3 : untuk jawaban mampu Nilai 2 : untuk jawaban tidak mampu

Nilai 1 : untuk jawaban sangat tidak mampu. Skala ukur : Ordinal


(35)

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan belajar mengajar merupakan inti kegiatan dalam pendidikan.Dalam kegiatan belajar mengajar, dosen dan mahasiswa terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Kegiatan pembelajaran menggunakan metode diskusi, demonstrasi, ceramah, dan seminar dan diambil nilai rata-rata, dengan total 4 kategori jawaban: sangat sering dilakukan , sering dilakukan, jarang dilakukan, tidak dilakukan.

Nilai 4 : untuk jawaban sangat sering dilakukan Nilai 3 : untuk jawaban sering dilakukan. Nilai 2 : untuk jawaban jarang dilakukan. Nilai 1 : untuk jawaban tidak dilakukan. Skala ukur : Ordinal

Lahan praktek

Lingkungan praktik kaya akan pengalaman belajar untuk peserta didik, asalkan lingkungan mendukung, peserta didik akan terdorong untuk terlibat di dalamnya, dengan total 4 kategori jawaban: sangat mendukung, mendukung, tidak mendukung, sangat tidak mendukung.

Nilai 4 : untuk jawaban sangat mendukung Nilai 3 : untuk jawaban mendukung Nilai 2 : untuk jawaban tidak mendukung

Nilai 1 : untuk jawaban sangat tidak mendukung. Skala ukur : Ordinal


(36)

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini bersifat deskriptif murni. Untuk menggambarkan faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa tingkat III dalam matakuliah praktek klinik kebidanan.

4.2. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya yaitu seluruh mahasiswa AKBID Agatha tingkat III semester V dengan jumlah mahasiswa 59 orang dan semua populasi yang ada dijadikan sampel dalam penelitian ini.

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian di AKBID Agatha Pematangsiantar, yang dimulai sejak September- Februari 2008.

4.4 Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan dengan mendapat surat rekomendasi dari ketua program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran USU dan permintaan izin dari direktur AKBID Agatha Pematangsianatar untuk mendapat persetujuan dalam penelitian. Kuesioner diberikan kepada subjek akan diteliti dengan menekankan masalah etik yang meliputi lembar persetujuan. Selama pengumpulan data, jika subyek menolak untuk diteliti maka subyek tidak akan dipaksa, dan kerahasiaan informasi subyek dijamin oleh peneliti.


(37)

4.5 Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner yang diisi langsung oleh responden. Data yang ditampilkan adalah data primer yang diperoleh dari mahasiswa dan data sekunder yaitu KHS mahasiswa tingkat III dalam matakuliah praktek klinik kebidanan, dalam kuesioner tersebut dibuat pertanyaan untuk mendapatkan data tentang faktor internal, faktor eksternal, kemampuan dosen, kegiatan pembelajaran, dan lahan praktek.

Jumlah pertanyaan keseluruhan adalah 23 item. Aspek pengukuran dengan menggunakan dengan skala likert dan diambil nilai rata-rata.

4.6 Rencana Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan dengan menggunakan data primer dengan alat bantu kuesioner dan data sekunder yaitu melalui KHS. Beberapa prosedur yang dilaksanakan pada pengumpulan data yaitu peneliti mengajukan permohonan izin penelitian Direktur Akbid Agatha Pematangsiantar, setelah mendapat izin dari Direktur Akbid Agatha Pematangsiantar, peneliti melakukan pengumpulan data. 4.7. Pengolahan Dan Analisa Data

a. Pengolahan data

Data yang dikumpulkan yang berupa kuesioner dikembalikan lagi kepada si peneliti untuk memeriksa kelengkapannya. Setelah itu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:


(38)

Editing adalah tahap kegiatan memeriksa data yang telah terkumpul, baik cara pengisian, kesalahan pengisian, dan konsistensi dari setiap jawaban yang terdapat pada kuesioner.

2.Coding

Coding data dilakukan dengan cara memberi kode pada setiap jawaban yang diberikan.

3.Tabulasi data

Data yang sudah terkumpul dan sudah diolah dimasukkan kedalam tabel frekwensi.

b. Analisa Data

Penelitian ini deskriptif, maka analisa data menggunakan statistic deskriptif. Aspek pengukuran dengan menggunakan dengan skala ordinal dan diambil nilai rata-rata. Untuk analisis secara kuantitatif setiap jawaban diberi skor dan dibedakan menjadi 3 kategori ( Arikunto,2002 ) yaitu baik, cukup, kurang.

Penilaian responden dikategorikan :

a. Baik, apabila responden dapat menjawab dengan benar ( 76%-100% ) dari 23 pertanyaan yang diajukan.

b. Cukup, apabila responden dapat menjawab dengan benar ( 56-75%) dari 23 pertanyaan yang diajukan.

c. Kurang, apabila responden dapat menjawab dengan benar ( <55% ) dari 23 pertanyaan.


(39)

5.1 HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian mengenai “faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa tingkat III dalam matakuliah praktek klinik kebidanan Agatha Pematangsiantar tahun 2008”

Tabel 1

Gambaran frekwensi mahasiswa berdasarkan jawaban mahasiswa tentang faktor internal

FAKTOR INTERNAL

No Variabel Internal

SS S TS STS

SKOR RATA-RATA 4 3 2 1

1 Intelegense 45 180 14 42 0 0 0 0 222 3.76

2 Sikap 30 120 20 60 9 18 0 0 198 3.36

3 Bakat 32 128 27 81 0 0 0 0 209 3.54

4 Menarik 36 144 20 60 3 6 0 0 210 3.56

5 Motivasi 36 144 20 60 3 6 0 0 210 3.56

Jumlah rata-rata faktor internal 17.78

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa faktor internal yang dilihat dari nilai rata-rata yang paling tinggi adalah Intelegensi yaitu 3,76 dan yang paling rendah adalah sikap yang nilai rata-ratanya 3,36.


(40)

Tabel 2

Gambaran frekwensi mahasiswa berdasarkan jawaban mahasiswa tentang Faktor Eksternal

FAKTOR EKSTERNAL

No Variabel eksternal

SS S TS STS SKOR

RATA-RATA 4 3 2 1

1 Keluarga 33 132 26 78 0 0 0 0 210 3.56

2 Fasilitas 35 140 15 45 9 18 0 0 203 3.44

3 Masyarakat 32 128 11 33 14 28 2 2 191 3.24

4 Lingkungan 30 120 14 42 15 30 0 0 192 3.25

Jumlah rata-rata faktor eksternal 13.49

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa faktor eksternal yang dilihat dari nilai rata-rata yang paling tinggi adalah keluarga yaitu 3,56 dan yang paling rendah adalah masyarakat yang nilai rata-ratanya 3,24

Tabel 3

Gambaran frekwensi mahasiswa berdasarkan jawaban mahasiswa tentang Faktor Kemampuan Dosen

KEMAMPUAN DOSEN

No Variabel kemampuan

SM M TM STM

SKOR RATA-RATA

4 3 2 1

1 Menguasai 5 20 50 150 4 8 0 0 178 3.02

2 Mengelola 5 20 46 138 8 16 0 0 174 2.95

3 Kelas 6 24 45 135 8 16 0 0 175 2.97

4 Media 4 16 49 147 6 12 175 2.97

5 Suasana 3 12 47 141 9 18 0 0 171 2.90

Jumlah rata-rata variabel Kemampuan

dosen 14.80

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa faktor kemampuan dosen yang dilihat dari nilai rata-rata yang paling tinggi adalah menguasai yaitu 3,02 dan yang paling rendah adalah suasana yang nilai rata-ratanya 2,90.


(41)

Tabel 4

Gambaran frekwensi mahasiswa berdasarkan jawaban mahasiswa tentang Faktor Kegiatan pembelajaran

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Variabel Kegiatan Pembelajaran

SS S JR TDL

SKOR

RATA-RATA 4 3 2 1

Diskusi 2 8 50 150 7 14 0 0 172 2.92

Demonstrasi 3 12 55 165 1 2 0 0 179 3.03

Ceramah 3 12 56 168 0 0 0 0 180 3.05

Seminar 5 20 49 147 5 10 0 0 177 3.00

Jumlah rata-rata Kegiatan Pembelajaran 12.00

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa faktor kegiatan pembelajaran yang dilihat dari nilai rata-rata yang paling tinggi adalah Ceramah yaitu 3,05 dan yang paling rendah adalah diskusi yang nilai rata-ratanya 2,92.

Tabel 5

Gambaran frekwensi mahasiswa berdasarkan jawaban mahasiswa tentang Faktor Lahan Praktek

LAHAN PRAKTEK

No

Variabel Lahan Praktek

SM S TM STM

SKOR

RATA-RATA

4 3 2 1

1 Pasien 43 172 16 48 0 0 0 0 220 3.73

2 Kesempatan 48 192 11 33 0 0 0 0 225 3.81

3 Alat 33 132 26 78 0 0 0 0 210 3.56

4 Mahasiswa 34 136 23 69 2 4 0 0 209 3.58

5 Pelayanan 34 136 25 75 0 0 0 0 211 3.58

Jumlah rata-rata variabel lahan praktek 18.22

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa faktor lahan praktek yang dilihat dari nilai rata-rata yang paling tinggi adalah kesempatan yaitu 3,81 dan yang paling rendah adalah alat yang nilai rata-ratanya 3,56


(42)

Tabel 6

Gambaran hasil mahasiswa dari matakuliah praktek klinik kebidanan

No Nilai F % Kategori

1 86-100 6 10,2% Kurang

2 76-85 48 83,1% Baik

3 56-75 4 6,8% Kurang

4 41-55 - -

5 0-40 - -

TOTAL 59 100%

Rentang nilai pendidikan D-III kebidanan yaitu kategori sangat baik apabila mendapat nilai 86-100, medapat nilai baik apabila mendapat nilai 76-85, cukup apabila mendapat nilai 56-75, kurang apabila mendapat nilai 41-55, gagal apabila mendapat nilai 0-40 ( Rentang nilai Pendidikan DIII Kebidanan ).

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mahasiswa yang memperoleh nilai baik sebanyak 49 orang (83,1%), yang mendapat nilai sangat baik adalah 6 orang (10,2%), dan yang mendapat nilai cukup adalah 4 orang ( 6,8% ).

5.2. Pembahasan

Dalam pembahasan ini peneliti mencoba menjawab pertanyaan penelitian yaitu, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa tingkat III dalam matakuliah praktek klinik kebidanan.

5.2.1. Dari tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa berdasarkan jawaban mahasiswa tentang faktor internal yang paling banyak nilai rata-ratanya adalah pada jawaban sangat setuju terhadap intelegensi sebanyak 45 orang (76,2%) yang mencapai nilai


(43)

rata 3,76, dan nilai yang paling rendah adalah sikap sebanyak 36 orang (50,8%) yang nilai rata-rata 3,36.

Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat (Reber, 1988). Tingkat kecerdasan atau intelegensi siswa tak dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses.

5.2.2. Dari tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa berdasarkan jawaban mahasiswa tentang faktor eksternal yang paling banyak nilai rata-ratanya adalah keluarga 33 orang (55,9%) yang mencapai nilai rata-ratanya 3,56, dan yang yang paling rendah lingkungan adalah 30 orang (50,8%) yang nilai rata-ratanya 3,25.

Situasi keluarga (ayah, ibu, saudara, adik, kakak, serta famili) sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam keluarga. Pendidikan orangtua, status ekonomi, rumah kediaman, peresentase hubungan orangtua, mempengaruhi pencapaian hasil belajar.

5.2.3. Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa kategori kemampuan dosen berdasarkan jawaban mahasiswa yang menyatakan sangat mampu menguasai bahan ajar adalah sebanyak 50 orang( 84,7% ), dan yang paling rendah kemampuan dosen dalam menggunakan suasana yaitu sebanyak orang 47 (79,66 % ) yang nilai rata-ratanya 2,71.

Sebelum dosen tampil di depan kelas untuk mengelola interaksi belajar mengajar, terlebih dahulu harus sudah menguasai bahan yang akan di kontakkan dan sekaligus bahan apa yang dapat mendukung jalannya proses belajar mengajar.


(44)

Dengan modal penguasaan bahan, dosen akan dapat menyampaikan pelajaran secara dinamis. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan dosen dalam PBM mempengaruhi prestasi belajar.

5.2.4. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa faktor kegiatan pembelajaran yang dilihat dari nilai rata-rata yang paling tinggi adalah ceramah yaitu 3,05 dan yang paling rendah adalah diskusi yang nilai rata-ratanya 2,92. Berdasarkan jawaban mahasiswa tersebut bahwa kegiatan pembelajaran dalam matakuliah praktek klinik kebidanan adalah yang paling sering dilakukan yaitu dengan cara ceramah yaitu 56 orang ( 94,9% ) yang nilai rata-ratanya 3,05. Dan yang paling rendah adalah diskusi sebanyak 50 ( 84,7% ).

Metode mengajar adalah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa (Tardif, 1989). Bahan pelajaran yang disampaikan tanpa memperhatikan pemakaian metoda justru akan mempersulit bagi guru dalam mencapai tujuan pengajaran. Pengalaman membuktikan bahwa kegagalan pengajaran salah satunya disebabkan oleh pemilihan metode yang kurang tepat. Kelas yang kurang bergairah dan kondisi anak didik yang kurang kreatif dikarenakan penentuan metode yang kurang sesuai dengan sifat bahan dan tidak sesuai dengan tujuan pengajaran . Karena itu, dapat dipahami bahwa metode adalah suatu cara yang memiliki nilai strategis dalam kegiatan belajar mengajar. Nilai strategisnya adalah metode dapat mempengaruhi jalannya kegitan belajar mengajar. Ini dapat dilihat dari pencapaian dari matakuliah praktek klinik kebidanan yang memeperoleh nilai sangat baik 6 orang (10,2%), yang mendapat


(45)

nilai nilai yang baik 49 orang (83,1% ), dan yang mendapat nilai cukup sebanyak 4 orang (6,8%).

5.2.5. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa lahan praktek yang dilihat dari nilai rata-rata yang paling tinggi adalah pasien sebanyak 48( 81,3% ) orang yang nilai rata-ratanya 3,81, dan yang paling rendah adalah alat sebanyak 33 ( 55,9% ) yang nilai rata-ratanya 3,56.

Praktik klinis memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menjadi orang yang cekatan dalam menggunakan teori tindakan. Praktik klinis diharapkan menjadi lebih dari sekedar untuk menerapkan teori yang dipelajari dikelas ke dalam praktik. Benne r(1983) menyatakan bahwa “Teori menawarkan apa yang dapat dibuat secara eksplesit dan formal, tetapi praktek klinis selalu lebih kompleks dan menyajikan lebih banyak realitas dari pada yang ditangkap melalui teori saja”.


(46)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

6.1.1. Faktor internal yang paling tinggi adalah Intelegensi 76,2% atau yang sangat setuju terhadap faktor tersebut ada sebanyak 45 orang, dan sejalan dengan nilai mahasiswa yang mendapat nilai baik ada sebanyak 83,1% dan yang sangat baik sebanyak 10,2%, dan nilai cukup sebanyak 6,8%.

6.1.2. Faktor eksternal yang paling tinggi adalah keluarga 55,9% atau sangat setuju terhadap factor tersebut ada sebanyak 33 orang, karena situasi keluarga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak.

6.1.3. Berdasarkan jawaban responden terhadap kemampuan dosen, tingkat kemampuan dosen yang paling tinggi adalah menguasai bahan ajar sebanyak 84,7%.

6.1.4. Berdasarkan jawaban responden terhadap kegiatan pembelajaran, yang paling tinggi adalah ceramah sebanyak( 94,9% ).

6.1.5. Berdasarkan jawaban responden terhadap lahan praktek, yang paling tinggi adalah kesempatan 48 orang (81,3% ).

6.2. Saran

6.2.1 Bagi mahasiswa faktor eksternalnya masih rendah, diharapkan agar mahasiwa lebih meningkatkan hubungan terhadap keluarga agar mendorong keberhasilannya mengikuti perkuliahannya.

6.2.1. Bagi tim pengajar pada matakuliah praktek klinik kebidanan agar menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan lebih menigkatkan


(47)

kemampuan dalam membawakan matakuliah praktek klinik kebidanan untuk lebih meningkatkan prestasi belajar mahasiswa


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Rineka Cipta, Jakarta.

Arikunto, s., 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cetakan Keduabelas, PT Rieneka Cipta Jakarta.

Azwar, A.., 1994. Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Yayasan Penerbit IDI, Jakarta.

Djaali, 2007. Psikologi Pendidikan, Cetakan pertama, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Djamarah, S.B., 2000, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Dorothy, E. R., 2002. Pengajaran Klinis Dalam Pendidikan Keperawatan, Edisi Kedua, Penerbit EGC, Jakarta.

Hermawan, 1995, Pengantar Metodologi Penelitian Buku Panduan Mahasiswa, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Notoatmodjo. S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi RevisiVI, PT Rineka Cipta, Jakarta.

_________, 2007. Asuhan Persalinan Normal (Buku Acuan), Edisi Ketiga Revisi, Jakarta.

_________,2001, Catatan Dalam Perkembangan Dalam Praktek Kebidanan, cetakan ketiga, Depkes RI, Jakarta.

Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia, 2006. 50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan, Cetakan ketujuh, Jakarta.

Sardiman, A.M., 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sukardi, 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan, Cetakan ketiga, Bumi Aksara, Jakarta.

Suryosubroto, 1997. Proses Belajar mengajar di Sekolah, Cetakan Pertama, PT Rineka Cipta, Jakarta

Syah, Muhibbin, 2007. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Cetakan Ketigabelas, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.


(49)

Zain, A., 2006. Strategi Belajar Mengajar, Cetakan Ketiga, PT Rineka Cipta, Jakarta.


(50)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran USU atas nama Desna Damanik dengan judul “ Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat III Dalam Matakuliah Praktek Klinik Kebidanan Di Akademi kebidanan Agatha Pematangsiantar Tahun 2008”. Dimana sebelumnya saya telah diberi penjelasan tentang manfaat dan tujuan penelitian .

Demikianlah persetujuan ini saya perbuat dengan sejujur-jujurnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Medan, Maret 2008 Responden


(51)

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT III DALAM MATAKULIAH PRAKTEK

KLINIK KEBIDANAN DI AKADEMI KEBIDANAN AGATHA

5.1 Petunjuk

Isilah kuesioner dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang sudah tertera dengan membuat tanda silang “X”, pada jawaban yang dipilh.

B. Daftar Pertanyaan B.1. Faktor Internal

1. Tingkat intelegensia seseorang dapat mempengaruhi prestasi belajar. a. Sangat setuju c.Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

2. Sikap seseorang terhadap sesuatu hal dapat mempengaruhi prestasi belajar.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju

3. Dibutuhkan bakat khusus dalam penerapan matakuliah praktek klinik kebidanan.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju. b. Setuju d. Sangat tidak setuju


(52)

4. Matakuliah praktek klinik kebidanan merupakan matakuliah yang menarik.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju

5. Matakuliah praktek klinik kebidanan merupakan salah satu matakuliah yang dapat memotivasi anda untuk menjadi bidan yang professional.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju

B.2. Faktor Eksternal

1. Lingkungan keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, saudara dapat membantu anda selama proses perkuliahan berlangsung. Apakah anada setuju terhadap pernyataan tersebut?

a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju

2. Fasilitas yang ada di akadamik membantu anda dalam proses pembelajaran, khususnya dalam matakuliah praktek klinik kebidanan.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju

3. Masyarakat yang ada disekitar lingkungan akademik anda membantu anda saat proses pembelajaran berlangsung.


(53)

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

4. Pada saat proses pembelajaran berlangsung lingkungan disekitar akademik anda mendukung proses tersebut berjalan dengan lancar.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Seutuju d. Sangat tidak setuju

B.3. Kemampuan Dosen

1. Pada saat dosen anda menerangkan matakuliah yang dibawakan khususnya matakuliah praktek klinik kebidanan, dosen anda dapat menerangkannya secara sistematis, sesuai dengan tujuan instruksional khusus.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju

2.. Pada saat proses pembelajaran terjadi dosen anda dapat mengelola program belajar mengajar dengan mengembangkan bahan ajar. a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

3. Pada saat proses pembelajaran berlangsung dosen anda mampu mengelola kelas dengan baik.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju


(54)

4. Pada saat proses pembelajaran berlangsung untuk menunjang pennyapaian materi yang akan diberikan kepada anda, dosen anda mampu menggunakan media yang ada di akademik.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju

5. Selama proses pembelajaran berlangsung dosen anda mampu menciptakan suasana yang kondusif demi kelancaran proses belajar mengajar.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju b. Setuju d. Sangat tidak setuju

B.4 Kegiatan Pembelajaran

1. Dalam penyampaikan matakuliah praktek klinik, anda sering menggunakan metode diskusi.

a. Sangat sering dilakukan c. Jarang dilakukan b. Sering dilakukan d. Tidak dilakukan 2. Apakah metode demonstrasi dilaboratorium dilakukan?

a. Sangat sering dilakukan c. Jarang dilakukan b. Sering dilakukan d. Tidak dilakukan

3. Apakah dalam penyampaian materi perkuliahan menggunakan metode ceramah?

a. Sangat sering dilakukan c. Jarang dilakukan b. Sering dilakukan d. Tidak dilakukan


(55)

4. Untuk membahas kasus yang anda jumpai, apakah anda melakukan seminar?

a. Sangat sering dilakukan c. Jarang dilakukan b. Sering dilakukan d. Tidak dilakukan

B.5. Lahan praktek

1. Apakah jumlah pasien yang ada pada lahan praktek anda, mendukung anda untuk menerapkan berbagai teori praktek klinik kebidanan?

a. Sangat mendukung c. Tidak mendukung b. Mendukung d. Sangat tidak mendukung 2. Apakah kesempatan yang diberikan oleh bidan yang ada pada lahan praktek anda sangat mendukung anda untuk menjadi bidan yang professional?

a. Sangat mendukung c. Tidak mendukung b. Mendukung d. Sangat tidak mendukung 3. Apakah jumlah mahasiswa yang dilahan praktek anda , mendukung

anda untuk melakukan asuhan kebidanan terhadap klien? a. Sangat mendukung c. Tidak mendukung b. Mendukung d. Sangat tidak mendukung 4. Apakah alat-alat kebidanan yang ada pada lahan praktek anda,

sangat mendukung pada saat melakukan asuhan kebidanan sesuai dengan standar terhadap klien?


(56)

a. Sangat mendukung c. Tidak mendukung b. Mendukung d. Sangat tidak mendukung 5. Mutu pelayanan yang dianjurkan saat ini adalah sesuai dengan standar kebidanan. Apakah menurut anda bidan dilahan praktek anda mendukung hal tersebut dengan cara melakukan pelayanan sesuai dengan standar?

a. Sangat mendukung c. Tidak mendukung b. Mendukung d. Sangat tidak mendukung


(57)

Frequency Table

Tingkat intelegensia seseorang dapat mempengaruhi prestasi belajar

14 23.7 23.7 23.7 45 76.3 76.3 100.0 59 100.0 100.0

Setuju Sangat setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sikap seseorang terhadap sesuatu hal dapat mempengaruhi prestasi belajar

9 15.3 15.3 15.3

20 33.9 33.9 49.2

30 50.8 50.8 100.0

59 100.0 100.0

Tidak setuju Setuju Sangat setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Dibutuhkan bakat khusus dalam penerapan mata kuliah praktek kebidanan

27 45.8 45.8 45.8 32 54.2 54.2 100.0 59 100.0 100.0

Setuju Sangat setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Matakuliah praktek klinik kebidanan merupakan mata kuliah yang menarik

3 5.1 5.1 5.1

20 33.9 33.9 39.0

36 61.0 61.0 100.0

59 100.0 100.0

Tidak setuju Setuju Sangat setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Mata kuliah praktek kebidanan merupakan salah satu mata kuliah yang dapat memotivasi anda untuk menjadi bidan profesional

3 5.1 5.1 5.1

17 28.8 28.8 33.9

39 66.1 66.1 100.0

59 100.0 100.0

Tidak setuju Setuju Sangat setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(58)

Apakah keuarga anda mendukung dalam proses perkuliahan ini?

26 44.1 44.1 44.1

33 55.9 55.9 100.0

59 100.0 100.0

Mendukung Sangat mendukung Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah fasilitas akademik mendukung dalam proses pembelajaran matakuliah praktek klinik kebidanan?

13 22.0 22.0 22.0

15 25.4 25.4 47.5

31 52.5 52.5 100.0

59 100.0 100.0

Tidak mendukung Mendukung Sangat mendukung Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah masyarakyat sekitar mendukung anda pada saat melakukan proses belajar?

2 3.4 3.4 3.4

8 13.6 13.6 16.9

11 18.6 18.6 35.6

38 64.4 64.4 100.0

59 100.0 100.0

Sangat tidak mendukung Tidak mendukung Mendukung Sangat mendukung Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Bagaimana dengan lingkungan sekitar anda?

9 15.3 15.3 15.3

15 25.4 25.4 40.7

35 59.3 59.3 100.0

59 100.0 100.0

Tidak mendukung Mendukung Sangat mendukung Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah dosen anda mampu menguasai bahan ajar?

4 6.8 6.8 6.8

50 84.7 84.7 91.5

5 8.5 8.5 100.0

59 100.0 100.0

Tidak mampu Mampu Sangat mampu Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(59)

Apakah dosen anda mampu mengelola program belajar-mengajar dengan mengembangkan bahan ajar?

8 13.6 13.6 13.6

46 78.0 78.0 91.5

5 8.5 8.5 100.0

59 100.0 100.0

Tidak mampu Mampu Sangat mampu Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah dosen anda mampu mengelola kelas saat perkuliahan?

8 13.6 13.6 13.6

45 76.3 76.3 89.8

6 10.2 10.2 100.0

59 100.0 100.0

Tidak mampu Mampu Sangat mampu Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah dosen anda mampu menggunakan media yang ada pada sat perkuliahan?

6 10.2 10.2 10.2

40 67.8 67.8 78.0

13 22.0 22.0 100.0

59 100.0 100.0

Tidak mampu Mampu Sangat mampu Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah dosen anda mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif?

9 15.3 15.3 15.3

47 79.7 79.7 94.9

3 5.1 5.1 100.0

59 100.0 100.0

Tidak mampu Mampu Sangat mampu Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah dalam kegiatan pembelajaranmenggunakan metode diskusi?

7 11.9 11.9 11.9

50 84.7 84.7 96.6

2 3.4 3.4 100.0

59 100.0 100.0

Jarang dilakukan Sering dilakukan Sangat sering dilakukan Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(60)

Apakah metode demonstrasi dilaboratorium dilakukan?

1 1.7 1.7 1.7

55 93.2 93.2 94.9

3 5.1 5.1 100.0

59 100.0 100.0

Jarang dilakukan Sering dilakukan Sangat sering dilakukan Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah dalam penyampaian materi perkuliahan menggunakan metode ceramah?

56 94.9 94.9 94.9

3 5.1 5.1 100.0

59 100.0 100.0

Sering dilakukan Sangat sering dilakukan Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Untuk membahas kasus yang ada jumpai, apakah anda melakukan seminar?

5 8.5 8.5 8.5

49 83.1 83.1 91.5

5 8.5 8.5 100.0

59 100.0 100.0

Jarang dilakukan Sering dilakukan Sangat sering dilakukan Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah jumlah pasien yang ada pada lahan praktek anda, mendukung anda untuk menerapkan berbagai teori praktek klinik kebidanan?dihat dari jumlah

sarana,prasarana dan lingkungan

11 18.6 18.6 18.6

48 81.4 81.4 100.0

59 100.0 100.0

Mendukung Sangat mendukung Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah kesempatan yang diberikan oleh bidan yang ada pada lahan praktek anda sangat mendukung anda untuk menjadi bidan yang profesional?

17 28.8 28.8 28.8

42 71.2 71.2 100.0

59 100.0 100.0

Mendukung Sangat mendukung Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(61)

Apakah ditempat lahan praktek, jumlah mahasiswa sesuai dengankasus yang ada mendukung anda untuk melakukan asuhan kebidanan terhadap klien?

2 3.4 3.4 3.4

24 40.7 40.7 44.1

33 55.9 55.9 100.0

59 100.0 100.0

Tidak mendukung Mendukung Sangat mendukung Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah alat-alat kebidanan yanag ada pada lahan praktek anda, sangat mendukung pada saat melakukan asuhan kebidanan sesuai denga standar terhadap klien?

24 40.7 40.7 40.7

35 59.3 59.3 100.0

59 100.0 100.0

Mendukung Sangat mendukung Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Mutu pelayanan yang dianjurkan saat ini adalah sesuai dengan standar kebidanan. apakah menurut anda bidan dilahan praktek anda mendukung hal tersebut dengan

cara melakukan pelayanan sesuai dengan standar?

26 44.1 44.1 44.1

33 55.9 55.9 100.0

59 100.0 100.0

Mendukung Sangat mendukung Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Nilai yang anda dapat?

4 6.8 6.8 6.8

49 83.1 83.1 89.8

6 10.2 10.2 100.0

59 100.0 100.0

Cukup Baik Sangat baik Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(62)

ANGGARAN BIAYA PENELITIAN PROIGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

No URAIAN BIAYA

1 Biaya Personal :

 Peneliti Utama

 Surveyor (studi pendahuluan)

 Operator komputer

500.000 200.000 200.000 2 Peralatan/bahan :

 ATK

 Referensi (internet, print, fotocopy)

 Buku sumber

 Data Traveler (flash disk dan CD)

100.000 100.000 500.000 150.000 3 Laporan :

 Proposal

 KTI

400.000 500.000 4 Seminar :

 Proposal

 KTI

500.000 500.000

JUMLAH 3.650.000


(1)

Frequency Table

Tingkat intelegensia seseorang dapat mempengaruhi prestasi belajar

14 23.7 23.7 23.7

45 76.3 76.3 100.0

59 100.0 100.0 Setuju

Sangat setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sikap seseorang terhadap sesuatu hal dapat mempengaruhi prestasi belajar

9 15.3 15.3 15.3

20 33.9 33.9 49.2

30 50.8 50.8 100.0 59 100.0 100.0

Tidak setuju Setuju Sangat setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Dibutuhkan bakat khusus dalam penerapan mata kuliah praktek kebidanan

27 45.8 45.8 45.8

32 54.2 54.2 100.0

59 100.0 100.0 Setuju

Sangat setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Matakuliah praktek klinik kebidanan merupakan mata kuliah yang menarik

3 5.1 5.1 5.1

20 33.9 33.9 39.0

36 61.0 61.0 100.0 59 100.0 100.0

Tidak setuju Setuju Sangat setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Mata kuliah praktek kebidanan merupakan salah satu mata kuliah yang dapat memotivasi anda untuk menjadi bidan profesional

3 5.1 5.1 5.1

17 28.8 28.8 33.9

39 66.1 66.1 100.0 59 100.0 100.0

Tidak setuju Setuju Sangat setuju Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(2)

Apakah keuarga anda mendukung dalam proses perkuliahan ini?

26 44.1 44.1 44.1

33 55.9 55.9 100.0 59 100.0 100.0

Mendukung Sangat mendukung Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah fasilitas akademik mendukung dalam proses pembelajaran matakuliah praktek klinik kebidanan?

13 22.0 22.0 22.0

15 25.4 25.4 47.5

31 52.5 52.5 100.0 59 100.0 100.0

Tidak mendukung Mendukung Sangat mendukung Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah masyarakyat sekitar mendukung anda pada saat melakukan proses belajar?

2 3.4 3.4 3.4

8 13.6 13.6 16.9

11 18.6 18.6 35.6 38 64.4 64.4 100.0 59 100.0 100.0

Sangat tidak mendukung Tidak mendukung Mendukung Sangat mendukung Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Bagaimana dengan lingkungan sekitar anda?

9 15.3 15.3 15.3

15 25.4 25.4 40.7

35 59.3 59.3 100.0 59 100.0 100.0

Tidak mendukung Mendukung Sangat mendukung Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah dosen anda mampu menguasai bahan ajar?

4 6.8 6.8 6.8

50 84.7 84.7 91.5

5 8.5 8.5 100.0

59 100.0 100.0 Tidak mampu

Mampu Sangat mampu Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(3)

Apakah dosen anda mampu mengelola program belajar-mengajar dengan mengembangkan bahan ajar?

8 13.6 13.6 13.6

46 78.0 78.0 91.5

5 8.5 8.5 100.0

59 100.0 100.0 Tidak mampu

Mampu Sangat mampu Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah dosen anda mampu mengelola kelas saat perkuliahan?

8 13.6 13.6 13.6

45 76.3 76.3 89.8

6 10.2 10.2 100.0 59 100.0 100.0

Tidak mampu Mampu Sangat mampu Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah dosen anda mampu menggunakan media yang ada pada sat perkuliahan?

6 10.2 10.2 10.2

40 67.8 67.8 78.0

13 22.0 22.0 100.0 59 100.0 100.0

Tidak mampu Mampu Sangat mampu Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah dosen anda mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif?

9 15.3 15.3 15.3

47 79.7 79.7 94.9

3 5.1 5.1 100.0

59 100.0 100.0 Tidak mampu

Mampu Sangat mampu Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah dalam kegiatan pembelajaranmenggunakan metode diskusi?

7 11.9 11.9 11.9

50 84.7 84.7 96.6

2 3.4 3.4 100.0

59 100.0 100.0 Jarang dilakukan

Sering dilakukan Sangat sering dilakukan Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(4)

Apakah metode demonstrasi dilaboratorium dilakukan?

1 1.7 1.7 1.7

55 93.2 93.2 94.9

3 5.1 5.1 100.0

59 100.0 100.0 Jarang dilakukan

Sering dilakukan Sangat sering dilakukan Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah dalam penyampaian materi perkuliahan menggunakan metode ceramah?

56 94.9 94.9 94.9

3 5.1 5.1 100.0

59 100.0 100.0 Sering dilakukan

Sangat sering dilakukan Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Untuk membahas kasus yang ada jumpai, apakah anda melakukan seminar?

5 8.5 8.5 8.5

49 83.1 83.1 91.5

5 8.5 8.5 100.0

59 100.0 100.0 Jarang dilakukan

Sering dilakukan Sangat sering dilakukan Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah jumlah pasien yang ada pada lahan praktek anda, mendukung anda untuk menerapkan berbagai teori praktek klinik kebidanan?dihat dari jumlah

sarana,prasarana dan lingkungan

11 18.6 18.6 18.6

48 81.4 81.4 100.0 59 100.0 100.0

Mendukung Sangat mendukung Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah kesempatan yang diberikan oleh bidan yang ada pada lahan praktek anda sangat mendukung anda untuk menjadi bidan yang profesional?

17 28.8 28.8 28.8

42 71.2 71.2 100.0 59 100.0 100.0

Mendukung Sangat mendukung Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(5)

Apakah ditempat lahan praktek, jumlah mahasiswa sesuai dengankasus yang ada mendukung anda untuk melakukan asuhan kebidanan terhadap klien?

2 3.4 3.4 3.4

24 40.7 40.7 44.1

33 55.9 55.9 100.0 59 100.0 100.0

Tidak mendukung Mendukung Sangat mendukung Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Apakah alat-alat kebidanan yanag ada pada lahan praktek anda, sangat mendukung pada saat melakukan asuhan kebidanan sesuai denga standar terhadap klien?

24 40.7 40.7 40.7

35 59.3 59.3 100.0 59 100.0 100.0

Mendukung Sangat mendukung Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Mutu pelayanan yang dianjurkan saat ini adalah sesuai dengan standar kebidanan. apakah menurut anda bidan dilahan praktek anda mendukung hal tersebut dengan

cara melakukan pelayanan sesuai dengan standar?

26 44.1 44.1 44.1

33 55.9 55.9 100.0 59 100.0 100.0

Mendukung Sangat mendukung Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Nilai yang anda dapat?

4 6.8 6.8 6.8

49 83.1 83.1 89.8

6 10.2 10.2 100.0 59 100.0 100.0

Cukup Baik Sangat baik Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(6)

ANGGARAN BIAYA PENELITIAN

PROIGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

No

URAIAN

BIAYA

1

Biaya Personal :

Peneliti Utama

Surveyor (studi pendahuluan)

Operator komputer

500.000

200.000

200.000

2

Peralatan/bahan :

ATK

Referensi (internet, print, fotocopy)

Buku sumber

Data Traveler (flash disk dan CD)

100.000

100.000

500.000

150.000

3

Laporan :

Proposal

KTI

400.000

500.000

4

Seminar :

Proposal

KTI

500.000

500.000

JUMLAH

3.650.000

Terbilang tiga juta enam ratus lima puluh ribu rupiah.


Dokumen yang terkait

Faktor Risiko Penyebab Kejadian Gizi Lebih pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Agatha Yayasan Vala Agatha Pematangsiantar Tahun 2013

2 49 128

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Minat Belajar Mahasiswa Semester IV Di Akademi Kebidanan Imelda Medan T.A.2008/2009

0 40 47

PENGARUH MOTIVASI, PRESTASI DAN KONSEP DIRI TERHADAP KESIAPAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN BAGI MAHASISWA TINGKAT II AKADEMI KEBIDANAN PAMENANG PARE KABUPATEN KEDIRI

0 6 92

FAKTOR-FAKTOR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI POLI KEBIDANAN RSUD WONOSARI

0 0 8

Faktor Risiko Penyebab Kejadian Gizi Lebih pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Agatha Yayasan Vala Agatha Pematangsiantar Tahun 2013

0 1 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Gizi Lebih - Faktor Risiko Penyebab Kejadian Gizi Lebih pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Agatha Yayasan Vala Agatha Pematangsiantar Tahun 2013

0 1 26

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Faktor Risiko Penyebab Kejadian Gizi Lebih pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Agatha Yayasan Vala Agatha Pematangsiantar Tahun 2013

0 0 8

Faktor Risiko Penyebab Kejadian Gizi Lebih pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Agatha Yayasan Vala Agatha Pematangsiantar Tahun 2013

0 0 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KETRAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PADA MAHASISWA SEMESTER IV DIII KEBIDANAN DI STIKES ALMA ATA YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI - Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Ketrampilan Dasar Prak

0 0 8

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DI LAHAN PRAKTEK KEBIDANAN SEMESTER VI STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012

0 0 14