7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori praktek
Tugas pendidik professional adalah mempersiapkan praktisi yang tidak hanya memiliki pengetahuan keterampilan yang dibutuhkan dalam praktiknya,
tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengembangkan teori praktiknya sendiri, yang sesuai dengan harapan bidang ilmunya karena mereka akan berhadapan
langsung dengan masyarakat. Praktik didefenisikan sebagai suatu kegiatan yang sengaja direncanakan untuk dilaksanakan individu yang sangat terampil sebagai
respon terhadap kebutuhan khusus klien. Arggyris dan Schon 1974 mendukung gagasan mengenai teori praktik pada defenisi berikut: suatu teori praktek, terdiri
dari kumpulan teori tindakan yang saling berhubungan yang ditetapkan untuk situasi praktik, suatu tindakan yang diasumsikan dapat menghasilkan konsekuensi
yang diharapkan. Teori praktik biasanya berisi intervensi, yaitu tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan keefektifan; hal ini dapat dibedakan sesuai dengan
tujuan dilakukannya intervensi tersebut.
2.1.1. Manfaat praktik klinis dalam suatu program pendidikan
Praktik klinis memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menjadi orang yang cekatan dalam menggunakan teori tindakan. Praktik klinis diharapkan
menjadi lebih dari sekedar untuk menerapkan teori yang dipelajari dikelas ke dalam praktik. Benner1983 menyatakan bahwa “Teori menawarkan apa yang
dapat dibuat secara eksplesit dan formal, tetapi praktek klinis selalu lebih kompleks dan menyajikan lebih banyak realitas dari pada yang ditangkap melalui
teori saja”.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Prakek Kebidanan Praktek kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan
pelayananasuhan kebidanan kepada klien dengan pendekatan manajemen kebidanan. Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas dan yang menjadi tanggung
jawab praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan
keluarga dan masyarakat.
2.2.1. Standar Praktek Kebidanan 2.2.1.Standar I: Metode Asuhan
Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metoda manajemen kebidanan dengan langkah: Pengumpulan data dan analisis data, penentuan diagnosa
perecanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi. Defenisi Operasinoal:
1. Ada format manajemen kebidanan yang sudah terdaftar pada catatan
medis. 2.
Format manajemen terdiri dari: format pengumpulan data,rencana format pengawasan resume dan tindak lanjut catatan kegiatan dan evaluasi.
2.2.2.Standar II: Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan. Data yang diperoleh dicatat dan dianalisis.
Defenisi Operasional: 1.
Ada format pengumpulan data. 2.
Pengumpulan data dilakukan secara sistematis. 3.
Data dapat dikumpulkan melalui:
Universitas Sumatera Utara
- Klien atau pasien, keluarga dan sumber lain.
- Tenaga kesehatan.
- Individu dalam lingkungan terdekat.
4. Data diperoleh dengan cara:
- Wawancara. - Observasi.
- Pemeriksaan fisik. - Pemeriksaan penunjang
2.2.3. Standar III: Diagnosa Kebidanan
Diagnosa kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah
dikumpulkan.
Defenisi Operasional: 1.Diagnosa kebidanan dibuat sesuai dengan kesenjangan yang dihadapi oleh klien
atau suatu keadaan psikologis yang ada pada tindakan kebidanan sesuai dengan wewenang bidan dan kebutuhan klien.
2.Diagnosa kebidanan dirumuskan dengan padat, jelas sistematis mengarah pada asuhan kebidanan yang diperlukan oleh klien.
2.2.4. Standar IV: Rencana Asuhan
Rencana asuhan dibuat berdasarkan diagnosa kebidanan. Defenisi Operasional:
1. Ada format rencana asuhan kebidanan.
2. Format asuhan kebidanan terdiri dari diagnosa, rencana tindakan dan
evaluasi.
Universitas Sumatera Utara
2.2.5. Standar V: Tindakan
Tindakan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana dan perkembangan keadaan klien : tindakan kebidanan dilanjutkan dengan evaluasi keadaan klien.
2.2.6. Standar VI: Partisipasi Klien
Tindakan kebidanan dilaksanakan bersama-samapartisipasi klien dan keluarga dalam rangka peningkatan pemeliharaan dan pemulihan kesehatan.
2.2.7. Standar VII: Pengawasan
Monitorpengawasan terhadap klien dilaksanakan secara terus menerus dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan pasienklien.
2.2.8. Standar VIII: Evaluasi
Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus menerus seiring dengan tindakan kebidanan yang dilaksanakan dan evaluasi dari rencana yang telah
dirumuskan.
2.2.9. Standar IX: Dokumentasi
Asuhan kebidana didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi asuhan kebidanan yang diberikan.
Defenisi Operasional: 1. Dokumentasi dilaksanakan untuk disetiap langkah manajemen
kebidanan. 2. Dokumentasi dilaksanakan secara jujur sistimatis jelas dan ada yang
bertanggung jawab. 3. Dokumentasi merupakan bukti legal dari pelaksanaan asuhan
kebidanan.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa tetapi yang di bahas dalam karya tulis ini yaitu faktor internal faktor dari dalam,
dan faktor eksternal, kemampuan dosen, kegiatan pembelajaran.. 2.3.1. Faktor Internal faktor dari dalam
Faktor internal meliputi: intelegensia, sikap, minat dan motivasi. 1.
Intelegensia Peran otak sangat besar pengaruhnya terhadap intelegensia dibandingkan
dengan organ-organ lainnya, karena otak merupakan menara pengontrol hampir seluruh aktivitas manusia. Oleh karena itu intelegensia sngat besar
pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. 2.
Sikap Sikap dapat didefenisikan dengan berbagai cara dan setiap defenisi itu
berbeda satu sama lain.Trow berpendapat sikap merupakan suatu kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan pada situasi yang
tepat. Allport berpendapat sikap merupakan sesuatu kesiapan mental dan saraf yang tersusun melalui pengalaman dan memberikan pengaruh
langsung terhadap respon individu terhadap semua objek atau situasi yang berhubungan dengan objek itu, artinya sikap itu tidak seketika atau bawa
lahir, tetap disusun dan dibentuk melalui pengalaman serta memberikan pengaruh langsung kepada respon seseorang. Brown dan Holtzman
mengembangkan sikap belajar melalui dua komponen, TeacherApproval TA dan Education Acceptance EA.
Universitas Sumatera Utara
3. Minat
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan terhadap suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya penerimaan akan
suatu hubungan antar diri sendiri dengan diluar diri. Minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa mahasiswa
lebih menyukai suatu hal dari pada hal yang lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.
4. Motivasi
Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului
dengan adanya tanggapan terhadap tujuan. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang berifat non-intelektual. Peranannya yang
khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat belajar. Dalam kegiatan belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegitan belajar dan yang memberikan
arah, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
2.3.2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal meliputi: keluarga, akademi, masyarakat dan lingkungan
sekitar.
1. Keluarga.
Situasi keluarga ayah, ibu, saudara, adik, kakak, serta famili sanagat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam keluarga. Pendidikan
Universitas Sumatera Utara
orangtua, status ekonomi, rumah kediaman, persentase hubungan orangtua, perkataan, dan bimbingan orangtua, mempengaruhi
pencapaian hasil belajar anak. 2.
Akademi Tempat, gedung akademi, kualitas dosen, perangkat instrument
pendidikan, lingkungan akademi, mempengaruhi kegiatan belajar mahasiswa.
3. Masyarakat
Apabila di sekitar temat tinggal keadaan masyarakat terdiri atas orang- orang yang berpendidikan, terutam anak-anaknya rata-rat bersekolah
tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar.
4. Lingkungan Sekitar
Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalulintas, dan iklim dapat mempengaruhi, pencapaian belajar, sebaliknya tempat- tempat yang
sejuk, dapat menunjang proses belajar.
2.4 Kemampuan Dosen
Dosen sebagai tenaga professional di bidang pendidikan, di samping memahami hal-hal yang bersifat filosofis dan konseptual, juga harus mengetahui
dan melaksanakan yang bersifat teknis. Hal- hal yang bersifat teknis ini, terutama kegiatan mengelola dan melaksanakan interaksi belajar mengajar, dosen paling
tidak harus memiliki modal dasar yakni kemampuan mendesain program dan keterampilan mengkomunikasikan program itu kepada anak didik. Ada 10
Universitas Sumatera Utara
sepuluh kemampuan yang harus dimiliki seorang dosen yaitu menguasai bahan, mengelola program belajar-mengajar, mengelola kelas, menggunakan
sumbermedia, menguasai landasan-landasan kependidikan, mengelola interaksi belajar-mengajar, menilai prestasi mahasiswa untuk kepentingan
pengajaran,mengenal fungsi dan program bimbimbingan dan penyuluhan di akademi, mengenal dan menyelenggarakan administrasi di akademi, memahami
prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran Djamarah, 2006 .
2.4.1. Menguasai Bahan
Sebelum dosen tampil di depan kelas untuk mengelola interaksi belajar mengajar, terlebih dahulu harus sudah menguasai bahan yang akan di kontakkan
dan sekaligus bahan apa yang dapat mendukung jalannya proses belajar mengajar. Dengan modal penguasaan bahan, dosen akan dapat menyampaikan pelajaran
secara dinamis.
2.4.2. Mengelola Program Belajar Mengajar
Dosen yang kompeten, juga harus mampu mengelola program belajar mengajar. Dalam hal ini ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh dosen
yaitu: 1.
Merumuskan tujuan instruksionalpembelajaran. 2.
Mengenal dan dapat menggunakan proses intruksional yang tepat. 3.
Melaksanakan program belajar mengajar. 4.
Mengenal kemampuan anak didik. 5.
Merencanakan dan melaksanakan program remedial.
Universitas Sumatera Utara
2.4.3. Mengelola Kelas
Untuk mengajar suatu kelas, dosen di tuntut mampu mengelola kelas, yakni menyediakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya proses belajar
mengajar.
2.4.4. Menggunakan MediaSumber.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang perlu di perhatikan oleh dosen
dalam menggunakan media:
1. Mengenal, memilih dan menggunakan suatu media.
2. Membuat alat- alat Bantu sederhana.
3. Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka proses belajar
mengajar. 4.
Menggunakan buku peganganbuku sumber. 5.
Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar. 6.
Menggunakan microteaching dalam program pengalaman lapangan.
2.4.5. Menguasai Landasan-landasan pendidikan.
Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan bangsa. Pengembangan bangsa itu akan dapat diwujudkan secara nyata dengan usaha
menciptakan ketahanan nasional dalam rangka mencapai cita-cita bangsa. Mengingat hal itu, maka sistem pendidikan akan diarahkan kepada perwujutan
keselarasan, keseimbangan dan keserasian antara aspek lahiriah dan rohaniah. Dengan kata lain, Pancasila, UUD 1945, GBHN, merupakan landasan falsafah
bagi kegiatan dosen dalam menjalankan berbagai ketetapan pemerintah dalam
bidang pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
2.4.6. Mengelola Interaksi Belajar Mengajar.
Agar mampu mengelola interaksi belajar mengajar, dosen harus mampu menguasai bahanmateri, mampu mendesain program belajar mengajar, mampu
menciptakan kondisi kelas yang kondusif, terampil memanfaatkan media dan memilih sumber serta memahami landasan-landasan pendidikan sebagai dasar
bertindak. Ada beberapa komponen dalam interaksi belajar mengajar yaitu dosen, mahasiswa, metode, alatteknologi, sarana, tujuan.
2.4.7. Menilai prestasi mahasiswa untuk kepentingan pengajaran.
Dengan mengetahui prestasi mahasiswa, apalagi secara individual, dosen dapat mengambil langkah-langkah intruksional yang kontrusktif. Dosen yang
bijaksana dan memahami karakteristik mahasiswa akan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang bervariasi serta akan memberikan kegiatan belajar yang
berbeda antara mahasiswa yang berprestasi tinggi dengan mahasiswa yang berprestasi rendah.
2.4.8. Mengenal fungsi dan program bimbingan dan peyuluhan di sekolah
Dalam tugas dan peranannya disekolah,dosen juga sebagai pembimbing atupun konselorpenyuluh. Itulah sebabnya dosen harus mengenal fungsi dan
program layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah serta harus menyelenggarakan program layanan bimbingan di sekolah, agar kegiatan interaksi
belajar mengajarnmya bersama mahasiswa menjadi lebih tepat dan produktif. 2.4.9 Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
Dosen disamping berperan sebagai pengajar, pendidik, dan pembimbing juga sebagai administrator. Hal ini sebagai upaya pemuasan layanan terhadap para
mahasiswa.
Universitas Sumatera Utara
2.4.10 Memahami prinsip-prinip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran
Kompetensi itu akan menunjukkan kepada suatu perbuatan yang bersifat rasional dan memiliki spesifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas pendidikan.
Jadi, setiap perbuatan professional itu selalu dilakukan dengan penuh kesadaran tentang mengapa dan bagaimana perbuatan-perbuatan itu dilaksanakan. Dengan
demikian, dosen harus mampu membaca dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan sehingga mendapatkan masukan yang biasa diterapkan untuk
keperluan proses belajar mengajar.
2.5 Kegiatan pembelajaran
Kegitan belajar mengajar adalah inti dari kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar
mengajar. Dalam kegitan belajar mengajar akan melibatkan komponen pengajaran, kegiatan akan menentukan sejauh mana tujuan yang ditetapkan dapat
dicapai Djamarah, 2006 . Dalam kegiatan belajar mengajar, dosen dan mahasiswa terlibat dalam
sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi tersebut anak didiklah yang lebih aktif, dosen hanya berperan sebagai motivator
dan fasilitator.Untuk menciptakan suasana proses belajar mengajar yang baik maka perlu didukung dengan metode pembelajaran yang baik pula, tetapi yang di
bahas dalam karya tulis ini yaitu metode ceramah, metode diskusi, metode demonstrasi.
Universitas Sumatera Utara
2.5.1. Metode ceramah
Ceramah adalah sebuah metode mengajar yang paling klasik. Dalam hal ini dosen biasanya memberikan uraian mengenai topik topik bahasantertentu di
tempat tertentu dengan lokasi tertentu. Cara mengajar ceramah dapat dikatakan sebagai tehnik kuliah, merupakan cara mengajar yang digunakan untuk
menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok
persoalan serta masalah secara lisan.
Kelebihan metode ceramah: 1.
Dosen dengan mudah menguasai kelas. 2.
Mudah menorganisasikan tempat duduk. 3.
Dapat diikuti oleh jumlah mahasiswa yang besar. 4.
Dosen dapat menrangkan pelajaran dengan baik. Kelemahan metode ceramah:
1. Membuat mahasiswa pasif.
2. Menghambat daya kritis mahasiswa.
3. Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan Muhibbin, 2007
2.5.2. Metode diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana mahasiswa dihadapkan kepada masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang
bersifat problematic untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
Kelebihan metode diskusi: 1. Mendorong masiswa untuk berpikir kritis.
2. Mendorong
mahasiswa mengekpresikan pendapatnya secara bebas.
3. Mendorong
mahasiswa menyumbangkan buah pikirannya untuk
Universitas Sumatera Utara
memecahkan masalah bersama. 4. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa,untuk memecahkan
masalah berdasarkan pertimbangan seksama. Kelemahan metode diskusi
1. Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang
panjang. 2.
Tidak dapat dipakai kelompok yang besar. 3.
Peserta mendapat informasi yang terbatas. 4.
Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri Djamarah, 2006.
2.5.3. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara
langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Tujuan pokok penggunaan
metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar ialah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan meneladani cara melakukan sesuatu atau
proses terjadinya sesuatu Muhibin, 2007. Kelebihan metode dmonstrasi:
2. Menambah aktivitas belajar mahasiswa karena ia turut melakukan kegiatan
peragaan. 3.
Menghemat waktu belajar dikelas. 4.
Menjadikan hasil belajar yang mantap dan permanen.
Universitas Sumatera Utara
5. Membantu magasiswa dalam mengejar ketinggalan penguasaan atas materi
pelajaran, khususnya yang sedang didemonstrasikan itu. 6.
Membangkitkan minat dan aktifitas belajar mahasiswa. 7.
Memberikan pemahaman yang tepat dan jelas. Kelemahan metode demonstrasi:
1. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
2. Sukar dimengerti bila demonstrasikan oleh dosen yang kurang menguasai
bahan apa yang didemonstrasikan. 3.
Mahalnya biaya yang harus dikeluarkan terutama untuk pengadaan alat- alat modern.
2.5.4. Metode Eksperimen
Metode eksperimen percobaan adalah cara penyajian pelajaran, dimana mahaiswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri
sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini mahasiswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan
sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan,
atau proses sesuatu. Metode eksperimen mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai
berikut:
a. Kelebihan Metode Ekperimen
1. Membuat mahasiswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya.
Universitas Sumatera Utara
2. Dapat membina mahasiswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
3. Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.
b. Kekurangan metode Eksperimen
1. Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi. 2. Metode ini memrlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahanyang tidak selalu
mudah diperoleh dan mahal. 3. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketebahan.
4. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada diluar jangkauan kemampuan
atau pengendalian Djarmarah, 2006 .
2.5.5. Metode Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan
sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
a. Kelebihan metode unit
1. Dapat memperluas pemikiran mahasiswa yang berguna dalam menghadapi kehidupan.
2. Dapat membina mahasisaw dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari secara terpadu.
b.Kelemahan metode unit
1. Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini belum menunjang pelaksanaan metode ini.
Universitas Sumatera Utara
2. Pemilihan topik unit yang tepat sesuai dengan kebutuhan mahasiswa cukup fasilitas dan sumber-sumber belajar yang diperlukan, bukanlah pekerjaan yang
mudah. 3. Bahan pelajaran yang luas sehingga sering mengaburkan pokok unit yang
dibahas Djamarah, 2006 .
2.5.6 Metode sosiodrama atau role playing
Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.
a.Kelebihan metode sosiodrama
1. Mahasiswa melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan mengingat isi bahan yang akan didramakan.
2. Mahasiswa akan berlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. 3. Bakat yang terdapat pada mahasiswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan
akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah. 4. Kerja sama antarpemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya.
5. Mahasisawa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan sesamanya.
6. Bahsa mlisan mahasiswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami orang lain.
b. Kelemahan metode sosiodrama
1. Sebagian besar mahasiswa yang tidak ikut drama menjadi kurang kreatif. 2. Banyak memakan waktu.
3. Memerlukan tempat yang cukup luas. 4. Sering kelas lain terganggu karena suara pemain atau penonton.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Lingkup praktek kebidanan
Lingkup praktek kebidanan yang digunakan meliputi asuhan mandiriotonomi pada anak-anak perempuan, remaja putri dan wanita desa sebelum, selama
kehamilan dan selanjutnya. Hal ini berarti bidan memberikan pengawasan yang diperlukan, asuhan serta nasihat bagi wanita selama masa hamil, bersalin dan
masa nifas. Melalui pengalaman dilingkukangan klinis, peserta didik memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang penting untuk praktik professional yang kemudian diasosialisasikan kedalam profesi. Dalam praktik klinis, peserta
didik menerapkan teori tindakan untuk masalah nyata, mengembangkan keterampilan dalam pemecahan masalah dan pembutan keputusan, mepelajari cara
belajar, dan membentuk suatu komitmen untuk bertanggung jawab terhadap tindakan mereka sendiri. Pembelajaran dapat ditingkatkan pada lingkungan yang
mendukung kemandirian dan peserta didik untuk belajar dan memberikan kesempatan untuk bereksperimen. Hubungan yang terbangun antara staf pengajar,
peserta didik, dan staf pendidikan dalam membentuk suasana belajar yang mendukung.
Lingkungan praktik kaya akan pengalaman belajar untuk peserta didik, asalkan lingkungan mendukung, peserta didik akan terdorong untuk terlibat
didalamnya. Pengajar memegang tanggung jawab yang utama, tetapi bukan satu- satunya tanggung jawab, untuk mengembangkan dan meningkatkan lingkungan
belajar ini Dorothy, 2002 .
Universitas Sumatera Utara
24
BAB III KERANGKA KONSEP