Fungsi Bank TINJAUAN TEORI

13 debitor mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo. 2 Agent of development Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak dapat berkinerja dengan baik apabila sector moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, dan konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat. 3 Agent of services Di samping melakukan kegiatan penghimpuna dana dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa yang ditawarkannya antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan. Berdasarkan yang telah dipaparkan di atas, fungsi bank selain sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat, tetapi juga memiliki fungsi sebagai suatu lembaga yang dapat bermanfaat bagi pembangunan Indonesia yang berperan sebagai perantara untuk mengerakkan sektor riil, sebagai pemberi 14 pelayanan yang baik untuk para nasabahnya dalam melakukan transaksi keuangan, serta sebagai suatu lembaga yang memiliki dasar kepercayaan dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya. 3. Jenis-Jenis Bank Jenis-jenis bank berdasarkan fungsinya menurut UU No.10 tahun 1998 ada dua jenis, yaitu : a. Bank Umum, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. b. Bank Perkreditan Rakyat, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsisp syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jenis-jenis bank yang dikemukakan oleh Kasmir 2008:27 diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok sebagai berikut: a. Menurut kepemilikannya bank terbagai ke dalam lima bagian, diantaranya: bank milik pemerintah, bank milik swasta nasional, bank milik koperasi, bank milik asing, bank milik campuran. b. Jenis bank berdasarkan kemampuannya status terdiri dari dua jenis, yaitu bank devisa dan bank non devisa. c. Jenis bank berdasarkan cara menentukan harga terbagi ke dalam dua jenis, yaitu bank konvensional dan bank syariah. Penjelasannya : 15 1 Bank milik pemerintah, yaitu bank yang akte pendirian maupun modal bank sepenuhnya dimiliki oleh pemerintahan Indonesia. 2 Bank milik swasta nasional, yaitu bank yang seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta nasional. 3 Bank milik koperasi, yaitu bank yang sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. 4 Bank milik asing, yaitu bank milik swasta asing atau pemerintah asing yang membuka cabang di Indonesia. 5 Bank milik campuran, yaitu bank yang sahamnya dimiliki swasata nasional dan pihak asing, namun pemilik mayoritas saham bank campuran adalah warga negara Indonesia. 6 Bank devisa, yaitu bank yang dapat melakukan transaksi ke luar negeri dengan mata uang asing secara keseluruhan. 7 Bank non devisa, yaitu bank yang tidak mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. 8 Bank konvensional, dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada nasabahnya, bank ini dibagi dua, yaitu: a Menetapkan bunga sebagai harga produk simpanan dan produk pinjaman kredit. b Untuk jasa perbankan yang lain menggunakan berbagai biaya dalam nominal atau persentase tertentu.

4. Kegiatan Bank

16 Kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank menurut UU No.10 tahun 1998 tentang perbankan diantaranya sebagai berikut: a. Menghimpun dana dari masyarakat. b. Memberikan kredit. c. Menerbitkan surat pengakuan hutang. d. Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya. e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah. f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya. g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau menyimpan barang dan surat berharga. h. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasrkan suatu kontrak custodian. i. Melakukan penempatan dana dan menambah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. j. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya. k. Melakukan kegiatan anjak piutang factoring, kartu kredit dan kegiatan wali amanat trustee. 17 l. Menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil. m. Melakukan kegiatan lain misalnya kegiatan dalam valuta asing, melakukan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, dan asuransi; dan melaksanakan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit. n. Kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang. Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh bank yang diuraikan dalam UU No. 10 tahun 1998, kegiatan usaha bank tidak hanya menghimpun dan menyalurkan dana saja, namun melakukan kegiatan usaha lain berupa: a. Transaksi jual beli seperti surat-surat berharga dan pelelangan. b. Melakukan kegiatan dalam penyertaan modal pada perusahaan lain. c. Pemberian fasilitas-fasilitas misalnya menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga, dan kegiatan-kegiatan lain yang dapat membantu dan mempermudah para nasabahnya. Kinerja keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik mencakup aspek pernghimpunan dana maupun pengaluran dananya. Hal ini tidak terlepas dari fungsi bank tersebut “bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa- jasa bank lainnya” Kasmir,2008,11. Sedangkan menurut 18 Siamat.2005: 275 “ Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternative investasi”. Agar kinerja bank selalu baik, bank harus selalu beradaptasi dengan berbagai perubahan pasar yang ada. Persaiangan yang semakin ketat membuat bank harus memberikan peningkatan kualitas layanan dan keamanan terhadap nasabahnya serta mendapatkan profit yang maksimal. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Bikker and Bos, 2008:44 “ Banks’ performance is related to changes in their environtment and the behavior of their competitors. Therefore, a third consideration relating to banks’ profit maximization concern market power.” Untuk dapat melakukan tugasnya secara maksimal, bank harus memiliki tingkat kesehatan yang baik. “Tingkat kesehatan bank adalah bank yang dapat menjalankan fungsi- fungsinya dengan baik, yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijakan, terutama kebijakan moneter” Rivai, Veithzal, Idroes. 2007:118. Dalam hal ini penilaian terhadap kinerja keuangan suatu bank sangat menentukan apakah bank tersebut dikategorikan sehat atau tidak. Pernilaian terhadap kinerja keuangan suatu bank dapat dilakukan dengan analisis terhadap laporan keuangannya. Karena banyaknya alat yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja keuangan, maka dalam pelaksanaannya dapat menggunakan teknik tertentu Kuncoro,2002:556. Rasio keuangan merupakan salah satu teknik analisis yang digunakan dalam mengukur kinerja keuangan bank yang terdap at dalam laporan keuangan. “ Rasio keuangan merupakan indeks yang