contohnya adalah para dokter enggan jika harus bekerjasama dengan para perawat. Beliau menuturkan hal tersebut menjadi penghalang utama bagi
ketidakberhasilan kolaborasi di ruangan yang ia kepalai. Berdasarkan konsep kolaborasi dan pernyataan para ahli mengenai
evaluasi kolaborasi perawat dan dokter yang diungkapkan pada awal latar belakang serta berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan dan hasil
penelitian sebelumnya, peneliti merasa perlu untuk mengadakan penelitian mengenai hubungan kualitas kolaborasi perawat dan dokter dengan kepuasan
pasien pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar. Harapannya dengan diadakan penelitian tersebut, akan didapat solusi
tepat mengatasi masalah ketidakpuasan pasien ditinjau dari kolaborasi perawat dan dokter
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran kualitas kolaborasi perawat dan dokter pada pelayanan
kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar? a.
Bagaimana gambaran kontrol kekuasaan perawat dan dokter pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar?
b. Bagaimana gambaran komunikasi perawat dan dokter pada pelayanan
kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar? c.
Bagaimana gambaran kepentingan bersama perawat dan dokter pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar?
d. Bagaimana gambaran tujuan bersama perawat dan dokter pada pelayanan
kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar?
2. Bagaimana gambaran kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan di RSUD
Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar? 3.
Adakah hubungan kualitas kolaborasi perawat dan dokter dengan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten
Blitar? a.
Adakah hubungan kontrol kekuasaan perawat dan dokter dengan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
Kabupaten Blitar? b.
Adakah hubungan komunikasi perawat dan dokter dengan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
Kabupaten Blitar? c.
Adakah hubungan kepentingan bersama perawat dan dokter dengan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo
Wlingi Kabupaten Blitar? d.
Adakah hubungan tujuan bersama perawat dan dokter dengan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
Kabupaten Blitar?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Mengidentifikasi hubungan kualitas kolaborasi perawat dan dokter dengan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo
Wlingi Kabupaten Blitar
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi kualitas kolaborasi perawat dan dokter pada pelayanan
kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar?
a. Mengidentifikasi kontrol kekuasaan perawat dan dokter pada pelayanan
kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar? b.
Mengidentifikasi komunikasi perawat dan dokter pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar?
c. Mengidentifikasi kepentingan bersama perawat dan dokter pada
pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar? d.
Mengidentifikasi tujuan bersama perawat dan dokter pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar?
2. Mengidentifikasi kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi
Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar? 3.
Menganalisis hubungan kualitas kolaborasi perawat dan dokter dengan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi
Kabupaten Blitar?
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan wacana untuk membuat kurikulum pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan dan kedokteran agar dapat
melaksanakan kolaborasi yang maksimal di lahan kerja
2. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan penulis dalam melakukan penelitian dan menambah pengetahuan penulis tentang pelaksanaan kolaborasi yang
nantinya akan sangat bermanfaat di lahan kerja
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai data awal untuk melakukan penelitian lebih mendalam tentang pelaksanaan kolaborasi antara perawat dan
dokter. Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan responden yang lebih banyak dan dapat meneliti perbandingan kolaborasi antar ruangan.
1.4.2 Manfaat Praktis 1.
Bagi Perawat dan Dokter
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi khususnya mengenai hubungan kualitas kolaborasi antara perawat dan dokter dengan
kepuasan pasien sehingga dapat memotivasi perawat dan dokter untuk meningkatkan profesionalisme dalam melaksanakan perannya masing-masing
2. Bagi Manajemen Rumah Sakit institusi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan kualitas kolaborasi perawat dan dokter serta sebagai acuan untuk membuat program
kerja lainnya yang berguna dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit
1.5 Batas Istilah Penelitian a.
Kolaborasi
Kolaborasi diidentifikasi sebagai sharing perencanaan, pembuatan keputusan, pemecahan
masalah, menentukan
tujuan, dan
tanggung jawab;
bekerjasamakooperatif; pengkoordinasian, dan komunikasi secara terbuka Baggs Schmitt, 1988; dikutip dari Grace Dochterman, 2001.
b. Kepuasan