44
Desa sebanyak 5 unit yang dapat menjadi sarana dalam simpan pinjam anggota koperasi di setiap desa. Pasar umum sebanyak 7 unit yang dapat digunakan
sebagai sarana dalam penjualan produksi hasil pertanian. Kios yang dapat menjadi tempat penjualan dan pembelian sarana produksi untuk usahatani sebanyak 26
unit sehingga petani tidak kesulitan dalam mendapatkannya. Selain itu, terdapat lembaga keuangan sebanyak 7 unit yang terdiri dari bank pemerintah dan bank
swasta. Adanya lembaga-lembaga tersebut memberikan kemudahan petani dalam memenuhi segala kebutuhan dalam kegiatan pertanian khususnya untuk petani
Buah Naga yang memiliki luas lahan yang cukup luas.
4.2.6 Karakteristik Petani Buah Naga di Desa Sambirejo Kecamatan Bangorejo
Kecamatan Bangorejo merupakan salah satu daerah yang memiliki lahan pertanian yang cukup luas di Kabupaten Banyuwangi. Luasnya lahan pertanian yang
ada di Kecamatan Bangorejo sehingga sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani. Terdapat banyak jenis komoditas hortikultura buah yang
dibudidayakan diantaranya Buah Naga yang menjadi komoditas unggulan khususnya di Desa Sambirejo. Luas lahan pertanian disetiap desa di Kecamatan Bangorejo
hampir semua digunakan sebagai lahan untuk menanam tanaman hortikultura termasuk komoditas Buah Naga. Hal tersebut menyebabkan Kecamatan bangorejo
menjadi salah satu sentra produksi untuk komoditas Buah Naga tepatnya di Desa Sambirejo.
Komoditas Buah Naga masih tergolong baru dibudidayakan oleh petani, dibandingkan dengan komoditas jeruk siam yang telah lama dibudidayakan oleh
sebagian petani di Kecamatan Bangorejo khususnya Desa Sambirejo. Kecamatan Bangorejo merupakan daerah yang menjadi awal mula ditanamnnya Buah Naga di
wilayah Kabupaten Banyuwangi. Lahan pertanian yang masih sangat luas dan tanah yang sesuai menyebabkan banyak petani membudidayakan komoditas Buah Naga.
Hal ini menjadi prospek yang sangat baik dalam meningkatkan kesejahteraan petani di Kecamatan Bangorejo. Pada awalnya bibit yang digunakan petani sebagian berasal
dari luar daerah, namun dengan perkembangan Buah Naga yang semakin baik bibit
45
jeruk mulai diusahakan sendiri dengan tujuan untuk memperoleh bibit dengan kualitas yang lebih baik. Perawatan Buah Naga tergolong tidak terlalu sulit.
Petani Buah Naga di Desa Sambirejo lebih memilih mengusahakan lahan milik sendiri untuk melakukan usahatani Buah Naga. Tanaman Buah Naga di
Desa Sambirejo saat ini rata-rata telah berumur 3-6 tahun dengan umur produktif hingga 25 tahun. Setiap tahun tanaman Buah Naga dapat dipanen selama 8-9
bulan berturut-turut. Sistem pemanenan dilakukan langsung oleh petani yang kemudian sebagian dari hasil panen dijual kepada pengepul setelah mendapatkan
kesepakatan harga, sebagian lagi dijual langsung kepada konsumen .
Produksi Buah Naga yang telah dipanen sebagian besar dipasarkan ke luar daerah sebab
permintaan Buah Naga sangat besar untuk wilayah di luar daerah. Petani memperoleh bimbingan dalam berusahatani Buah Naga melalui
kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh setiap kelompok tani yang ada di setiap desa. Pertemuan kelompok tani tidak dilakukan secara rutin, hanya pada saat-saat
tertentu ketika petani buah naga yang lain memiliki keluhan atau masalah berkaitan buah naga yang kemudian akan diselesaikan bersama-sama. Tenaga
kerja yang digunakan dalam kegiatan usahatani Buah Naga berasal dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga. Tenaga dalam keluarga yang digunakan ialah
kerabat atau istri, sedangkan tenaga luar keluarga didapatkan dari penduduk sekitar. Upah yang diberikan menggunakan sistem harian dimana setiap tenaga
kerja memperoleh upah sebesar 50.000-55.000 perhari, baik tenaga kerja pria ataupun tenaga kerja wanita.
4.2.7 Usahatani Buah Naga di Desa Sambirejo Kecamatan Bangorejo