11
harus menyebabkan keruntuhan atau pembubaran perusahaan. Kegagalan ekonomis berarti bahwa pendapatan perusahaan tidak mampu menutup biayanya sendiri.
Sedangkan kegagalan keuangan berarti jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban pada waktunya harus dipenuhi, walaupun harta totalnya melebihi
kewajibannya totalnya.
2.1.4 Penyebab Kegagalan Perusahaan
Menurut Sartono 1996, ada tiga jenis kegagalan perusahaan yaitu: 1. Perusahaan yang menghadapi tecnically insolvent, jika perusahaan tidak dapat
memenuhi kewajibannya yang segera jatuh tempo tetapi aset perusahaan nilainya lebih tinggi daripada hutangnya.
2. Perusahaan yang menghadapi legally insolvent, jika nilai aset perusahaan lebih rendah daripada nilai hutang perusahaan.
3. Perusahaan yang menghadapi kebangkrutan yaitu jika tidak dapat membayar
hutangnya dan oleh pengadilan dinyatakan pailit. Faktor- faktor yang merupakan penyebab kegagalan suatu perusahaan pada
prinsipnya dapat digolongkan menjadi dua yaitu: 1. Sebab Intern adalah sebab-sebab yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri,
yang meliputi sebab finansiil maupun non finansiil. a. Sebab-sebab yang menyangkut bidang Finansiil meliputi:
1 Adanya utang yang terlalu basar sehingga memberikan beban tetap yang
berat bagi perusahaan. 2
Adanya “current liabilities” yang terlalu besar diatas “current assets”. 3
Lambatnya pengumpulan piutang atau banyaknya “ Bad-Debts” Piutang Tak Tertagih.
4 Kesalahan Dalam “Devidend-Policy”.
5 Tidak cukupnya dana-dana penyusutan.
b. Sebab-sebab yang menyangkut bidang non finansiil meliputi: 1
Adanya Kesalahan pada para pendiri perusahaan. 2
Kurang baiknya struktur organisasi perusahaan.
12
3 Kesalahan dalam pemilihan pimpinan perusahaan
4 Adanya “managerial incompetence”.
2. Sebab ekstren adalah sebab-sebab yang timbul atau berasal dari luar perusahaan dan yang berada di luar kekuasaan atau kontrol dari pimpinan perusahaan atau badan
usaha, yaitu antara lain: a. Adanya persaingan yang hebat.
b. Berkurangnya permintaan terhadap produk yang dihasilkannya. c. Turunnya harga-harga, dan lain sebaliknya.
2.1.5 Manfaat Informasi kebangkrutan
Informasi kebangkrutan sangat bermanfaat bagi beberapa pihak seperti berikut:
1. Pemberi Pinjaman Informasi kebangkrutan bisa bermanfaat untuk maengambil keputusan siapa yang
akan diberi pinjaman, dan kemudian bermanfaat untuk kebijakan untuk memonitor pinjaman yang ada.
2. Investor Investor saham atau obligasi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan tentunya
akan sangat berkepentingan melihat adanya atau tidaknya kemungkinan bangkrut. Investor yang menganut strategi aktif akan mengembangkan model prediksi
kebangkrutan untuk melihat tanda-tanda kebangkrutan seawal mungkin dan kemudian mengantisipasi kemungkinan tersebut.
3. Pemerintah Pada beberapa sektor usaha, lembaga pemerintah mempunyai tanggung jawab
untuk mengawasi jalannya usaha tersebut dan pemerintah mempunyai badan- badan usaha yang harus selalu diawasi. Lembaga pemerintah mempunyai
kepentingan untuk melihat tanda-tanda kebangkrutan lebih awal supaya tindakan- tindakan yang perlu bisa dilakukan lebih awal.
13
4. Akuntan Akuntan mempunyai kepentingan terhadap informasi kelangsungan suatu usaha
karena akuntan akan menilai kemampuan going concern suatu perusahaan. 5. Manajemen
Apabila manajemen bisa mendeteksi kebangkrutan lebih awal maka tindakan- tindakan penghematan bisa dilakukan yang berkaitan dengan munculnya biaya
kebangkrutan.misalnya dengan merger atau restrukturisasi keuangan sehingga biaya kebangkrutan bisa dihindari.Hanafi dan halim, 2000: 261.
2.1.6 Laporan Keuangan