27
hutang melebihi aktiva dan perusahaan menjadi bangkrut. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dengan nilai pasar dari modalnya sebesar 1.000 dollar dan hutang 500
dollar dapat mengalami 23 penurunan nilai aktiva sebelum kebangkrutan, bagaimanapun perusahaan yang sama dengan modal 250 dollar akan bangkrut jika
penurunannya hanya 13 nilainya. Rasio ini menambahkan dimensi nilai pasar yang tidak ditentukan oleh studi mengenai kebangkrutan lainnya. Rasio ini juga tampak
menjadi penentu kebangkrutan yang lebih efektif dari pada rasio serupa yang lebih umum digunakan.
5. Sales To Total Assets
Rasio perputaran modal adalah standar rasio keuangan yang menggambarkan kemampuan peningkatan penjualan dari aktiva perusahaan merupakan suatu ukuran
dari kemampuan manajemen dalam menghadapi kondisi yang kompetitif. Rasio akhir ini cukup penting, walaupun dalam faktanya signifikan dari ukuran rasio ini tidak
dapat ditampakkan semuanya tapi karena relasi yang unik diantara variabel dalam model ini, rasio penjualan total aktiva menjadi rangking kedua dalam kontribusi
keseluruhan ketepatan model diskriminan.
2.1.11 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Berdasarkan Peraturan Gubernur Bank Indonesia Nomor 6102004 Tahun 2004 mengenai tingkat kesehatan perbankan adalah hasil dari penilai kualitatif atas
berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian kuantitatif dan atau penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor permodalan,
kualitas asset, manajemen, rentabilitas, likuiditas dan sensitivitas terhadap risiko pasar. Penilaian kuantitatif adalah penilaian terhadap posisi, perkembangan dan
proyeksi rasio-rasio keuangan bank. Sedangkan penilaian kualitatif berkaitan dengan penilaian terhadap faktor-faktor yang mendukung hasil penilaian kuantitatif,
penerapan manajemen resiko, dan kapasitas bank. Penilaian tingkat kesehatan bank dalam industri perbankan dimaksudkan
sebagai tolok ukur bagi manajemen bank untuk menilai apakah pengelolaan bank
28
telah dilakukan sejalan dengan asas-asas perbankan yang sehat dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Selain itu juga digunakan sebagai tolok ukur untuk
menetapkan arah pembinaan dan pengembangan bank baik secara individual maupun perbankan secara keseluruhan.
Adapun faktor-faktor yang digunakan
oleh Bank
Indonesia dalam melakukan penilaian tingkat kesehatan bank biasa disebut dengan CAMELS, yang
terdiri dari: a.
permodalan capital; b.
kualitas asset asset quality; c.
manajemen management; d.
rentabilitas earning; e.
likuiditas liquidity; f.
sensitivitas terhadap risiko pasar sensitivity to market risk.
2.1.12 Rasio Keuangan Bank
Setiap rasio keuangan yang dibentuk memiliki tujuan yang ingin dicapai masing-masing. Hal ini berarti tidak dijumpai batasan yang jelas dan tegas berapa
rasio yang terdapat pada setiap aspek yang dianalisis. Namun demikian yang terpenting dalam penggunaan rasio keuangan adalah memahami tujuan penggunaan
rasio keuangan tersebut. Guna kepentingan tersebut berikut ini disajikan tujuan penggunaan masing-masing rasio seperti yang tertera dalam tabel berikut.
Tabel 2.1 Tujuan Penggunaan Rasio Keuangan
ASPEK TUJUAN PENGGUNAAN
RASIO YANG DIGUNAKAN
Permodalan
Likuiditas Untuk mengetahui kemampuan
kecukupan modal bank dalam mendukung
kegiatan bank
secara efisien Untuk mengukur kemampuan
bank dalam
menyelesaikan kewajiaban jangka pendek
CAR, Primary
Ratio, dan
Capital Ratio
Quick Ratio, Banking Ratio, Loan to Asset Ratio, Cash
Ratio, Investment to Portfolio
29
Rentabilitas Risiko Usaha
Efisiensi Usaha
Untuk mengetahui kemampuan bank
dalam menghasilkan
profit melalui operasi bank Untuk mengetahui kemampuan
bank dalam menyanggah risiko dari aktivitas operasi
Untuk
mengetahui kinerja
manajemen dalam
menggunakan semua
asset secara efisien
Ratio, Investment to Policy
Ratio GPM, NPM, Income to Total
Asset, Gross Income to Total Asset
Credit Risk, Liquidity Risk, Asset
Risk, Capital
Risk, Investment Risk
Leverage Multiplier,
Asset Utilization,
Cost of Fund,
Cost of
Money, Cost
of Loanable Fund
Sumber: Manajemen Perbankan, 2003
Salah satu alat penilaian kinerja bank dengan menggunakan teknik analisis CAMEL Capital Adequacy Ratio, Assets Quality, Management Risk, Earning an
Liquidity. Teknik analisis CAMEL yang digunakan untuk penilaian kinerja keuangan bank mengacu pada ketentuan penilaian yang diatur dalam SE Bank Indonesia Nomor
302UPPBtgl3041997 junto SE Nomor 30UPPBtgl 19031998. Adapun rasio yang digunakan dalam analisis CAMEL adalah :
1. CAR Capital Adequanc y Ratio CAR
2. Rasio Aktiva Tetap terhadap Modal ATTM.
3. Rasio Aktiva Produktif Bermasalah APB.
4. NPL Non Performin g Loan.
5. Rasio PPAPAP Penyis ihan Penghapus an Aktiva Produktif terhadap Aktiva
Produktif . 6.
Rasio pemenuhan PPAP. 7.
ROA Return on Assets. 8.
ROE Return on Equity. 9.
NIM Net Interest Margin. 10. BOPO Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional.
11. LDR Loan to Deposit Ratio .
30
2.2 Hasil Penelitian Terdahulu