Semiotika, Tanda, Kode dan Makna
33 Semiotika memandang komunikasi sebagai pembangkitan makna
dalam pesan baik oleh penyampai maupun penerima. Makna bukanlah konsep yang mutlak dan statis yang bisa ditemukan dalam kemasan pesan. Pemaknaan
merupakan proses aktif para pakar semiotika menggunakan kata kerja seperti menciptakan, membangkitkan, atau menegoisasikan mengacu pada proses ini.
Negosiaisi merupakan istilah yang berguna karena didalammnya menunjukkan adanya kesana-kemari dan memberi-menerima antara manusia dan pesan.
Makna merupakan hasil dari interaksi dinamis antara tanda, interpretant dan objek. Makna secara historis ditempatkan dan mungkin akan berubah seiring
dengan perjalanan waktu John Fiske 2007:68. Studi utama dalam semiotika menurut John Fiske 2007:60-61 adalah:
1. Tanda itu sendiri. Hal ini terdiri dari atas studi tentang berbagai tanda
yang berbeda itu dalam menyampaikan makna, dan tanda-tanda itu terkait dengan manusia yang menggunakannya. Tanda adalah
konstruksi manusia dan hanya bisa dipahami dalam artian manusia yang menggunakannya.
2. kode atau sistem yang mengorganisasikan tanda. Studi ini mencakup
cara berbagai kode dikembangkan guna memenuhi kebutuhan suatu masyarakat atau budaya atau untuk mengekploitasi saluran komunikasi
yang tersedia untuk mentrasmisikannya. 3.
kebudayaan tempat kode dan tanda berkerja. Ini pada gilirannya bergantung pada penggunaan kode-kode dan tanda-tanda itu untuk
keberadaan dan bentuknya sendiri.
34 Tanda merupakan sesuatu yang bersifat fisik, bisa dipersepsi oleh indra
manusia, tanda mengacu pada sesuatu di luar tanda itu sendiri dan bergantung pada pengenalan oleh penggunaanya sehingga bisa disebut tanda.
Dalam teori pierce Noth, 1995:45 dalam Tinarbuko, 2008:16, maka tanda-tanda dalam gambar dapat dilihat dari jenis tanda yang digolongkan
dalam semiotik. Diantaranya : ikon, indeks, simbol. Ikon adalah tanda yang mirip dengan objek yang diwakilinya, dapat pula dikatakan tanda yang
memiliki ciri-ciri yang sama dengan apa yang dimaksudkan. Indeks merupakan tanda yang memiliki hubungan sebab-akibat dengan apa yang diwakilinya, atau
apa yang disebut juga tanda sebagai bukti. Simbol merupakan tanda berdasarkan konvensi, peraturan, atau perjanjian yang disepakati bersama dan
simbol baru dapat dipahami jika seseorang sudah mengerti arti yang telah disepakati sebelumnya.
Dalam pandangan Saussure Sobur 2006:15 tanda itu sendiri merupakan manifestasi konkret dari citra bunyi dan sering diidentifikasi
dengan citra bunyi itu sebagai penanda.. Semiotika atau semiologi dalam istilah Barthes pada dasarnya
mempelajari bagaimana kemanusiaan humanity memaknai hal-hal things. Memaknai to signifiny dalam hal ini tidak dapat dicampur adukkan dengan
mengkomunikasikan communicate. Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak
berkomunikasi tetapi juga mnengkonstitusi sisitem terstruktur dari tanda.
35 Menurut Litlejohn, tanda-tanda signs adalah basis dari seluruh
komunikasi. Suatu ‘tanda’ menandakan sesuatu selain dirinya sendiri, dan ‘makna’ meaning ialah hubungan antar suatu objek atau ide dan suatu
‘tanda’ Littlejohn, 1996 dalam Sobur, 2006:15 – 16 . Konsep dasar ini mengikat secara bersama seperangkat teori yang amat luas berurusan dengan
simbol, bahasa, wacana, dan bentuk – bentuk non verbal, teori – teori yang menjelaskan bagaimana ‘tanda’ berhubungan dengan maknanya dan
bagaimana ‘tanda’ disusun. Secara umum, studi tentang tanda merujuk kepada semiotika.
Kode menurut piliang 1998: 17 dalam Tinarbuko, 2008: 17, adalah cara pengkombinasian tanda yang disepkati secara sosial, untuk
memungkinkan satu pesan disampaikan dari seseorang ke orang lainnya. Fungsi teks-teks yang menunjukkan pada sesuatu dilaksanakan berkat sejumlah
kaidah, janji, dan kaidah-kaidah alami yang merupakan dasar dan alasan mengapa tanda-tanda itu menunjukkan pada isinya. Tanda-tanda ini menurut
Jacobson mer\upakan sebuah sistem yang dinamakan kode Hartoko, 1992: 92 dalam Tinarbuko, 2008: 18
Semua makna budaya diciptakan dengan menggunakan simbol- simbol. Simbol ini mengacu pendapat Spradley 1997:121 dalam Tinarbuko,
2008:19-20 adalah objek atau peristiwa apa pun yang menunjuk pada sesuatu. Semua simbol melibatkan tiga unsur: pertama, simbol itu sendiri. Kedua, satu
rujukan atau lebih. Ketiga, hubungan antarsimbol dengan rujukan. Semuanya
36 itu merupakan dasar bagi keseluruhan makna simbolik. Sementara itu, simbol
sendiri meliputi apa pun yang dapat kita rasakan atau alami. Semiotika telah berkembang menjadi sebuah model atau paradigma
bagi berbagai bidang keilmuan yang sangat khusus, diantaranya adalah semiotika binatang zoo semiotics, semiotika kedokteran medical semiotics,
semiotika arsitektur, semiotika seni, semiotika fashion, semiotika film, semiotika sastra, semiotika televisi, termasuk semiotika desain amir piliang
2003:255.