Keterbukaan openness Keamanan security Skalabilitas scalability Penanganan Masalah error-handling Kebersamaan conccuriency HTTPWEB

2.2.4 Pengembangan Sistem Terdistribusi

Untuk mengembangkan suatu sistem terdistribusi, perlu diperhatikan beberapa aspek yang merupakan suatu tantangan bagi para pegembang Sistem Terdistribusi yaitu sebagai berikut : a. Keanekaragaman heterogeneity SisTer mampu mendukung berbagai jenis sistem operasi, perangkat keras dan perangkat lunak. Misalnya SisTer dalam kantor masih dapat berjalan dengan baik meskipun terdiri dari komputer yang masih baru dan komputer yang sudah lama.

b. Keterbukaan openness

Pengambangan SisTer yang dilakukan dengan menambahkan komponen- komponen baru yang dapat dilakukan oleh programmer yang berbeda-beda. Misalnya menambahkan program sistem layanan bank tidak harus dilakukan oleh orang yang menciptakan program tersebut, tetapi dapat dilakukan oleh programmer lain.

c. Keamanan security

SisTer harus dapat menyediakan keamanan yang memadai bagi sumber daya yang digunakan bersama dan pesan yang dihantarkan dalam sistem. Misalnya PIN dari mesin ATM dikirimkan secara tersamar ke basisdata bank.

d. Skalabilitas scalability

Ukuran SisTer dapat diubah dan tetap dapat berjalan dengan baik. Perubahan dapat dilakukan dari segi jumlah pengguna maupun dari segi kekuatan perangkat keras komputer-komput er dalam SisTer itu sendiri.

e. Penanganan Masalah error-handling

Kerusakan yang terjadi pada satu komputer dalam SisTer tidak mempengaruhi kinerja sistem secara keseluruhan. Misalnya sekumpulan komputer yang memantau kegiatan umum gunung berapi. Apabila salah satu komputer mati, sistem tersebut masih dapat bekerja sehingga proses pemantauan dapat terus berjalan.

f. Kebersamaan conccuriency

Apabila terjadi permintaan secara bersamaan, SisTer tidak akan menjad kacau. Misalnya permintaan data dari basis data bank dapat dilakukan oleh beberapa orang teller dalam waktu yang bersamaan. Universitas Sumatera Utara

g. Penyembunyian transparency

Dalam beberapa buku berbahasa Indonesia, istilah tersebut juga sering disebut transparansi, walaupun sebenarnya kurang tepat. Penyembunyian memabuat beberapa aspek distribusi tidak tampak oleh pengguna. dharma oetomo, 2006

2.2.5 Objek Terdistribusi

Menurut Dharmo Oetomo 2006 objek terdistribusi adalah sebagai berikut :

2.2.5.1 CORBA

Pada tahun 1989, objek manajemen group dibentuk untuk melakukan standarisasi terhadap arsitektur aplikasi menggunakan objek terdistribusi sehingga aplikasi yang dibuat oleh sebuah vendor dapat berinteraksi dengan vendor lainnya dengan berbagai perangkat jaringan dan sistem operasi. OMG merupakan konsorsium perangkat lunak terbesar dengan anggota lebih dari 700 organisasi. Standar yang dikeluarkan oleh OMG disebut Common Object Request Broker Architecture Cobra. Spesifikasi COBRA ini berisi sebuah spesifikasi infrastruktur yang disebut Object Request Borker ORB yang memungkinkan aplikasi klien untuk dapat berkomunikasi dengan objek secara remote. Spesifikasi ini meliputii antarmuka program, protocol komunikasi dan model objek atau layanan yang memungkinkan aplikasi yang ditulus dengan berbagai macam bahasa pemogramandan berjalan dalam berbagai platform untuk dapat saling berkomunikasi. Pada akhir tahun 1994, OMG mengeluarkan Standar COBRA 2.0 dengan tambahan protokol yang disebut Internet Inter-ORB Protocol IIOP. COBRA membungkus kode program yang dibuat dengan bahasa pemograman tertentu menjadi sebuah objek yang ditambah dengan informasi mengenai kemampuan kode program dan cara mengaksesnya. Objek tersebut dapat dipanggil oleh program lain objek COBRA lain memalui jaringan. CORBA menggunakan Interface Definition Language IDL untuk menunjukkan interface atau antarmuka yang dapat digunakan oleh program atau objek lain. Universitas Sumatera Utara

2.2.5.2 COM

COM akronim dari Component Object Model adalah teknologi yang diciptakan oleh Microsoft untuk memungkinkan komunikasi antar aplikasi. Teknologi ini sudah disediakan untuk beberapa platform, tetapi kebanyakan digunakan untuk platform windo ws. Perkembangan teknologi COM ini bermula dari teknologi OLE object linking and embedding yang dibuat untuk memungkinkan aplikasi dapat saling bertukar data, misalnya kita dapat memiliki spreadsheet yang dibuat dengan Microsoft excel yang disisipkan di dalam dokumen yang dibuat dengan Microsoft word. Jika spreadsheet tersebut diubah maka tampilan yang ada di dalam dokumen juga akan berubah secara otomatis.

2.2.5.3 DCOM

DCOM akronim dari Distributed Component Object Model dibandinhkan dengan COM memiliki kelebihan mampu untuk terdistribusi dan komunikasi antarkomponen melalui jaringan. DCOM dan CORBA salinh berkompetisi untuk menjadi standar dalam distribusi komponen melalui internet. Namun dibalik kesulitan dalam hal keamanan, sebuah browser yang berjalan menggunakan protokol HTTP sudah dapat menggantikan teknologi tersebut.

2.2.6 Layanan Terdistribusi

Dalam perkembangannya, objek terdistribusi masih dirasa kurang karena kadang menimbulkan masalah dalam jaringan seperti misalnya masalah keamanan, masalah yang berhubungan dengan firewall, karena kadang dalam sebuah perusahaan, tidak sembarang paket data dari luar dapat masuk ke dalam jaringan perusahaan tersebut. Untuk itu dikembangkan layanan terdistribusi dimana bukan lagi objek yang Universitas Sumatera Utara didistribusiskan tetapi sudah berupa sebuah layanan. Teknologi yang menggunakan konsep ini adalah Web Service yang mudah mengguanakan protokol standard dan terbuka sehingga mudah untuk diadaptasi oleh berbagai pihak dan dapat beroperasi pada berbagai aplikasi platform.

2.2.6.1 Web Service WS

Web Service adalah sistem software yang didesain untuk mendukung interaksi antar komputer dalam jaringan. Web service memiliki antarmuka dalam format yang dapat dibaca oleh komputer seperti WSDL Web Service Description Language. Keuntungan Web service adalah sebagai berikut : 1. Web Service memungkinkan aplikasi yang berjalan dalam berbagai platform untuk dapat saling berinteraksi. 2. Web Service menggunakan standard dan protokol yang terbuka. 3. Dengan menggunakan protokol HTTP, Web Service dapat melalui berbagai macam firewall tanpa harus banyak mengubah konfigurasi firewall tersebut. 4. Web Service memungkinkan penggabungan aplikasi dan layanan dari berbgai perusahaan untuk menyediakan layanan yang terintegrasi bagi pengguna. 5. Web Service memungkinkan penggunaan kembali layanan dan komponen yang ada dalam infrastrukturnya. Sedangkan kelemahan dari Web Service adalah sebagai berikut : 1. Karena relatif baru, fasilitas standar yang dimiliki oleh Web Service masih terbatas bila dibandingkan dengan teknologi yang lebih matang seperti CORBA. 2. Kinerja Web Service masih kalah jika dibandingkan dengan teknologi terdistribusi lainnya karena menggunakan format teks dalam melakukan pertukaran data. Dharma Oetomo,2006 Universitas Sumatera Utara

2.3 HTTPWEB

World Wide Web WWW adalah suatu sistem untuk mempublikasikan serta mengakses data dan layanan melalui internet melalui bantuan browser IE, Netscape, Opera, dll. Melalui web dapat mengakses berbagai macam dokumen, melakukan streaming, serta berinteraksi dengan layanan yang tak terbatas. Handoko Web termasuk open system karena dapat dikembangkan dan diimplementasikan dalam bentuk baru tanpa mengganggu fungsi-fungsi yang sudah ada. Web dibangun dan dioperasikan dalam sistem komunikasi dan dokumen yang standar serta dipublikasikan secara terbuka. HTTP mendefinisikan cara berkomunikasi antara browser dengan web-server media perantara. Beberapa fungsi HTTP : 1. Request-reply interaction → berfungsi sebagai protokol requestreply”. 2. Content Types → menerjemahkan tipe data yang diminta oleh client maupun dikirimkan oleh server kepada client. Literal string yang memuat data yang dikirimkan disebut MIME. Misalnya : textHTML, applicationzip, imagesGIF. Dengan demikian browser dapat mengetahui paket data apa yang dikirimkan oleh server dan dengan cepat browser memanggil helpers atau plug-in untuk menampilkan data tersebut. 3. One resource per request _ HTTP akan memecah permintaan user agar waktu tunggu delay user tidak terlalu lama. Misalnya user meminta 1 halaman yang terdiri dari 9 gambar, maka HTTP akan memecah permintaan ini menjadi 10 permintaan. 4. Simple access control _ semua user yang terkoneksi dalam jaringan internet dapat meminta data yang dipublikasikan oleh server serta ikut Client Server HTTP Response HTTP Request Universitas Sumatera Utara mempublikasikan data yang tersimpan dalam komputernya. Jika ada user yang tidak ingin datanya diakses oleh sembarang orang, maka dengan mudah ia dapat menambahkan proses authentikasi pada orang yang mengakses data tersebut, misalnya : password. handoko

2.4 Basisdata Terdistribusi