4.2 Pengujian Rangkaian Driver Motor Stepper
Rangkaian driver motor stepper ini terdiri dari empat masukan dan empat keluaran, dimana masing-masing masukan dihubungkan dengan mikrokontroler AT89S51 dan
keluarannya dihubungkan ke motor stepper. Rangkaian ini akan bekerja memutar motor stepper jika diberi sinyal high 1 secara bergantian pada ke-4 masukannya.
Rangkaiannya seperti gambar di bawah :
Gambar 4.1. Rangkaian Driver Motor Stepper
Rangkaian ini terdiri dari 4 buah transistor NPN TIP 122. Masing-masing transistor dihubungkan ke P0.0, P0.1, P0.2 dan P0.3 pada mikrokontroler AT89S51. Basis dari
masing-masing transistor diberi tahanan 10 Kohm untuk membatasi arus yang masuk ke transistor. Kolektor dihubungkan dengan kumparan yang terdapat pada motor
Syarif Abdillah Sitorus : Sistem Keamanan Ruangan Dengan Sensor LDR Dan Handphone, 2008. USU Repository © 2009
stepper, kemudian kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan 12 volt.dan emitor dihubungkan ke ground.
Jika P0.0 diberi logika high 1, yang berarti basis pada transistor TIP 122 mendapat tegangan 5 volt, maka transistor akan aktip. Hal ini akan menyebabkan
terhubungnya kolektor dengan emitor, sehingga kolektor mendapatkan tegangan 0 volt dari ground. Hal ini menyebabkan arus akan mengalir dari sumber tegangan 12 volt ke
kumparan, sehingga kumparan akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini akan menarik logam yang ada pada motor, sehingga motor mengarah pada kumparan
yang memiliki medan magnet tesebut. Jika kemudian P0.0 di beri logika low 0, yang berarti transistor tidak aktip
dan tidak ada arus yang mengair pada kumparan, sehingga tidak ada medan magnet pada kumparan. Dan disisi lain P0.1 diberi logika high 1, sehingga kumparan yang
terhubung ke P0.1 akan menghasilkan medan magnet. Maka motor akan beralih kearah kumparan yang terhubung ke P0.1 tersebut. Seterusnya jika logika high
diberikan secara bergantian pada input dari driver motor stepper, maka motor stepper akan berputar sesuai dengan arah logika high 1 yang diberikan pada inputnya.
Untuk memutar dengan arah yang berlawanan dengan arah yang sebelumnya, maka logika high 1 pada input driver motor stepper harus diberikan secara
bergantian dengan arah yang berlawanan dengan sebelumnya. Program yang diberikan pada driver motor stepper untuk memutar motor
stepper adalah sebagai berikut :
mov a,11h putar:
mov P0,a acall tunda
Rl a jmp putar
Syarif Abdillah Sitorus : Sistem Keamanan Ruangan Dengan Sensor LDR Dan Handphone, 2008. USU Repository © 2009
Program diawali dengan memberikan nilai 11h pada pada accumulator a, kemudian program akan memasuki rutin buka pintu. Nilai a diisikan ke port 0,
sehingga sekarang nilai port 0 adalah 11h. Ini berarti P0.0 dan P0.4 mendapatkan logika high sedangkan yang lainnya mendapatkan logika low, seperti table di bawah
ini, P0.7 P0.6 P0.5 P0.4 P0.3 P0.2 P0.1 P0.0
P0 1
1
Tabel 4.2. Logika Memutar Motor Stepper
Program dilanjutkan dengan memanggil rutin tunda. Lamanya tunda akan mempengaruhi kecepatan perputaran motor. Semakin lama waktu tunda, maka
perputaran motor akan semakin lambat. Perintah berikutnya adalah Rl a,
perintah ini akan memutar nilai yang ada pada accumulator a, seperti tampak pada table di
bawah ini,
a 1
1 Rl
a 1
1 Dst..................
Gambar 4.2 Perputaran Nilai pada Accumulator
Nilai pada accumulator a yang awalnya 11h, setelah mendapat perintah Rl
a, maka nilai pada accumulator a akan merubah menjadi 22h. Kemudian program
akan melihat apakah kondisi sensor buka pintu dalam keadaan high 1 atau low 0. Jika high 1,
Nilai yang ada pada accumulator a, akan kembali diisikan ke port 0, maka nilai di port 0 akan berubah menjadi 22h, ini berarti P0.1 dan P0.5 mendapatkan
Syarif Abdillah Sitorus : Sistem Keamanan Ruangan Dengan Sensor LDR Dan Handphone, 2008. USU Repository © 2009
logika high sedangkan yang lainnya mendapatkan logika low, seperti table di bawah ini,
P0.7 P0.6 P0.5 P0.4 P0.3 P0.2 P0.1 P0.0 P0
1 1
Tabel 4.3. Logika Untuk Membuka Motor Stepper
Sebelumnya telah dibahas bahwa P0.0, P0.1, P0.2, dan P0.3 dihubungkan ke masukan driver motor stepper, dengan program di atas maka P0.0, P0.1, P0.2, dan P0.3 akan
mendapatkan nilai high 1 secara bergantian. Hal ini menyebabkan motor stepper akan berputar membuka pintu.Hal yang sama juga berlaku ketika motor berputar
kaearah sebaliknya, perbedaannya hanya pada perintah rotate. Jika pada perintah berlawanan arah jarum jam digunakan rotate left Rl , maka pada perintah searah
jarum jam digunakan perintah rotate right Rr. Perputaran perintah Rr diperlihatkan pada table berikut,
a 1
1 R r
a 1
1 Dst...................
Gambar 4.3. Perputaran Perintah Rr 4.3. Pengujian Rangkaian Penguat
Pengujian pada rangkaian ini dapat dilakukan dengan cara mengukur tegangan pada input dari Op-Amp dan tegangan pada outputnya. Dari hasil pengukuran didapat
nilai tegangan sebagai berikut :
Syarif Abdillah Sitorus : Sistem Keamanan Ruangan Dengan Sensor LDR Dan Handphone, 2008. USU Repository © 2009
Kondisi Input
Output Tidak ada sinyal
0,9 mV 172,2 mV
Ada sinyal 18,3 mV
1,93 V
Tabel 4.4. Hasil Pengukuran Rangkaian Penguat
Dari data yang ada, didapatkan penguatan yang dihasilkan oleh rangkaian sebesar 191 kali untuk kondisi tidak ada sinyal dan 105 kali penguatan untuk kondisi ketika ada
sinyal penekanan pada salah satu tombol HP.
4.4. Pengujian Rangkaian DTMF Dekoder