Fungsi dari masing-masing pin

Operasi monostabil gambar membutuhkan masukan pulsa trigger pada pin2 dari IC 555. Masukan trigger berupa drop level tegangan lebih dari+23Vcc menuju tegangan kurang dari +Vcc 3. Rangkaian 555 terdiri atas dua buah komparator tegangan COMP1 dan COMP2, sebuah flip-flop kontrol R-Sresetset yang dapat direset dari luar melalui pin 4, sebuah penguat pembalik output A1, dan sebuah transistor discharge Q1. Level bias kedua kompartor ditentukan oleh resistor-resistor pembagi tegangan Ra, Rb, dan Rc yang terdapat antara Vcc dan ground. Input inverting komparator1 diberi masukan 23Vcc dan input noninverting dari komparator2 diberi masukan 13Vcc.

2.2.1 Fungsi dari masing-masing pin

Berikut adalah fungsi dari masing-masing pin : Ground pin1 Pin ini merupakan titik referensi untuk seluruh sinyal dan tegangan pada rangkaian 555, baik rangkaian intenal maupun rangkaian eksternalnya. Trigger pin2 Masukan trigger biasanya dijaga pada tegangan lebih dari 13Vcc agar output pin3 dari IC555 ’low’. Jika masukan trigger menjadi ’low’ 13Vcc mengakibatkan output pin3 menjadi ’high’. Otput pin3 akan bertahan ‘high’ selama masukan triggernya ‘low’, tetapi tidak serta merta menjadi ‘low’ ketika pin2 kembali ‘high’. Output pin3 Syarif Abdillah Sitorus : Sistem Keamanan Ruangan Dengan Sensor LDR Dan Handphone, 2008. USU Repository © 2009 Output pada 555 dapat mengalir arus baik sinkingmasuk maupun sourcingkeluar hingga 200mA. Tidak seperti IC lain yang biasanya hanya dapat mengalirkan arus source keluar yang sangat kecil. berikut menjelaskan arus sinking maupun source. a Arus masuk ”sinking current” Sebuah beban luar Rl dihubungkan antara output 555 dan Vcc.Maka, arus hanya akan mengalir melalui beban tersebut jika output 555 dalam keadaan ‘low’. Pada saat tersebut Rl dgroundkan melalui pin1 sehingga mengalir arus Rs1 dari pin3 ke pin1ground. b Arus keluar ”source current” RL dihubungkan antara pin3 dan ground, maka ketika output pin3 ’high’ maka Rl terhubung dengan Vcc melalui Rs2 dan pin8. Reset pin4 Pin reset ini terhubung dengan input preset dari R-S flip-flop kontrol. Jika pin4 diberi masukan ’low’ output dari 555 akan serta merta menjadi ’low’. Biasanya, jika tidak digunakan pin4 dihubungkan ke Vcc untuk menjaga agar tidak terjadi keadaan ’low’. Control Voltage pin5 Biasanya diberi 23Vcc hasil dari pembagi tegangan. Dengan memberi sumber tegangan eksternal atau dengan menghubungkan sebuah resistor ke ground Syarif Abdillah Sitorus : Sistem Keamanan Ruangan Dengan Sensor LDR Dan Handphone, 2008. USU Repository © 2009 akan mengubah duty cycle outputnya. Jika pin5 tidak digunakan harus dihubungkan dengan decoupling kapasitor 0,01-0,1mikroFarad. TreshHold pin6 Pin ini terhubung pada input noninverting komparator1 untuk memonitor tegangan kapasitor pada rangkaian RC eksternal. Apabila tegangan pin6 23Vcc, output komparator1 akan ’low’, output flip-flop ’low’Q-, output pin3 ‘high’. Sebaliknya jika 23Vcc output komparator1 akan ‘high’, output Flip-flopnya ‘high’, dan pin3 ‘low’. Discharge pin7 Pin ini terhubung ke kaki kolektor transistor NPN Q1 dan kaki emiter Q1 terhubung ke groud, basis Q1 terhubung dengan Qnot R-S flip-flop. Ketika output 555 ‘high’ maka Qnot ‘low’ menyebabkan resistansi CE sangat besar sehingga Q1 ‘off’. Ketika Qnot’high’ CE resistensinya sangat kecil menyebabkan CE grounded sehingga Q1 ‘on’. Dengan kata lain, pin7 grounded arus mengalir dari pin7 lewat CE ke pin1 Vccpin8 Vcc sumber tegangan dc dihubungkan antara pin8 dengan pin1 ground.

2.2.2 Operasi Monostabil