Operasi Monostabil IC Flip-Flop FF atau Timer CLK

akan mengubah duty cycle outputnya. Jika pin5 tidak digunakan harus dihubungkan dengan decoupling kapasitor 0,01-0,1mikroFarad. TreshHold pin6 Pin ini terhubung pada input noninverting komparator1 untuk memonitor tegangan kapasitor pada rangkaian RC eksternal. Apabila tegangan pin6 23Vcc, output komparator1 akan ’low’, output flip-flop ’low’Q-, output pin3 ‘high’. Sebaliknya jika 23Vcc output komparator1 akan ‘high’, output Flip-flopnya ‘high’, dan pin3 ‘low’. Discharge pin7 Pin ini terhubung ke kaki kolektor transistor NPN Q1 dan kaki emiter Q1 terhubung ke groud, basis Q1 terhubung dengan Qnot R-S flip-flop. Ketika output 555 ‘high’ maka Qnot ‘low’ menyebabkan resistansi CE sangat besar sehingga Q1 ‘off’. Ketika Qnot’high’ CE resistensinya sangat kecil menyebabkan CE grounded sehingga Q1 ‘on’. Dengan kata lain, pin7 grounded arus mengalir dari pin7 lewat CE ke pin1 Vccpin8 Vcc sumber tegangan dc dihubungkan antara pin8 dengan pin1 ground.

2.2.2 Operasi Monostabil

Monostable Multivibrator MMV juga disebut one shot, menghasilkan output sebuah pulsa dengan periode tertentu ketika dipicu dengan sebuah pulsa masukan. Output dari oneshot akan seketika menuju ‘high’ mengikuti pulsa pemicunya trigger dan akan tetap ‘high’ sesuai dengan periodenya. Ketika periodenya telah habis maka Syarif Abdillah Sitorus : Sistem Keamanan Ruangan Dengan Sensor LDR Dan Handphone, 2008. USU Repository © 2009 outputnya akan kembali ‘low’. Outpt oneshot akan tetap ‘low’ sampai ada trigger lainnya. IC 555 dapat dioperasikan sebagai MMV dengan menambahkan rangkaian eksternal yang sesuai. Kedua komparator internal diberi tegangan prasikap dengan level tegangan tertentu oleh pembagi tegangan yang dirangkai seri Ra,Rb,Rc. Input inverting komparator1 diberi tegangan hingga 23Vcc, dan input noninverting komparator2 diberi tegangan Vcc3. Tegangan tersebutlah yang mengakibatkan beroperasinya 555 baik sebagai monostabil maupun astabil. Rangkaian timing eksternal R1C1 dihubungkan antara Vcc dan input noninverting komparator1 melalui pin6. Pin7 juga dihubungkan dengan pin6 yang mengakibatkan terhubungnya transistor ke kapasitor C1. Ketika transistor ’on’, resistansi kapasitor sangat rendah sehingga terhubung short melalui hubungan CE transistor. Ketika 555 dihubungkan dengan sumber tegangan, input inverting komparator1 akan mendapat tegangan sebesar 23Vcc dan input noninverting komparator2 akan mendapat tegangan sebesar Vcc3. Hal tersebut menyebabkan R-S flip-flop dalam kondisi reset, sehingga output Qnot-nya ’high’. Oleh karena flip-flop terhubung pada output pin3 melalui sebuah penguat pembalik A1 maka keluaran 555 ’low’. Pada kondisi tersebut kapasitor mengisi charging.Qnot dalam kondisi ’high’ menyebabkan transistor Q1 jenuh yang berarti terhubung ke ground melalui kapasitor C1. Maka pada kondisi ini kapasitor melepas muatan discharge sehingga Vc=0. Apabila pin2 dieri masukan trigger, pada saat pulsatrigger bergerak menuju tegangan kurang dari 13Vcc seperti yang terlihat pada gambar, maka input Syarif Abdillah Sitorus : Sistem Keamanan Ruangan Dengan Sensor LDR Dan Handphone, 2008. USU Repository © 2009 noninverting komparator2 lebih positif dari input invertingnya, sehingga output komparator2 akan ’high’. Pada saat itu, fip-flop dalam kondisi set, sehingga keluaran Qnot-nya ‘low’ dan keuaran 555 ‘high’. Karena output Qnot-nya low, berarti transistor dalam kondisi ’off’. Arus mengalir dari Vcc ke ground melalui kapasitor C1. Dengan kata lain, kapasitor kembali mengisi.gambar. Tegangan kapasitor akan terus naik hingga mencapai 23Vcc, di mana pada saat Vc=23Vcc keluaran komparator1 menjadi ’high’ dan menyebabkan flip-flop reset dan keluaran 555 kembali ’low’. Keluaran 555 tersebut akan tetap bertahan sampai ada masukan trigger lainnya. Semua IC timer bergantung pada kapasitor eksternal untuk menentukan interval waktu off-on pulsa outputnya. Kapasitor akan memerlukan waktu tertentu untuk pengisian atau pelepasan muatan melalui resistor. Waktu tersebut dapat dijelaskan dan dihitung dari nilai resistan dan kapasitas yang diberikan. Persamaan periode pulsa untuk 555 tergantung pada waktu yang diperlukan oleh kapasitor pada saat mengisi hingga mencapai tegangan 23Vcc yang diberikan oleh konstanta waktu RC. Dengan demikian, jika tegangan kapasitor besarnya e = E1 - -tRC, dapat dihitung waktu yang akan mengaktifkan ambang komparatornya sebagai berikut : 23 = 1 - -tRC -13 = --tRC 13 = -tRC ln13 = -tRC -1.0986123 = -tRC t = 1.0986123RC Syarif Abdillah Sitorus : Sistem Keamanan Ruangan Dengan Sensor LDR Dan Handphone, 2008. USU Repository © 2009 t = 1.1RC

2.3 Saklar Relay