Komplikasi Prognosis Pencegahan Pemeriksaan penunjang

Heri Farnas : Angka Kejadian Diare Di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010. Amebiasis Metronidazol Tinidazol Secnidazol Tetrasiklin 4x500mg 1x2g 1x2g 4x500mg 3 3 3 10 Giardiasis Kuinakrin Klorokuin Metronidazol 3x100mg 3x100mg 3x250mg 7 5 7 Kandidosis Mikostatin 3x500.000 unit 10 Virus Simtomatik suportif Sumber : Mansjoer, 2001 f. Obat-obat Probiotik Obat probiotik yang merupakan suplemen bakteri atau yeast banyak digunakan untuk mengatasi diare dengan menjaga atau menormalkan flora usus. Namun berbagai hasil uji klinis belum dapat merekomendasikan obat ini untuk diare akut secara umum. Probiotik meliputi Lactobacillus rhamnosus GG, Lactobacillus acidophilus, Saccaromyces boulardii,dan Enterococcus faecium Lung, 2003.

2.1.11. Komplikasi

a. Gangguan Keseimbangan Elektrolit b. Syok hipovolemik akibat kekurangan cairan dengan cepat dan dalam jumlah besar. c. Gagal ginjal akut nekrosis tubular akut akibat dari syok hipovolemik yang tidak diatasi dengan pemberian cairan secara adekuat. d. Demam e. Defisiensi vitamin A f. Asidosis metabolik Eddleston, 2005. Heri Farnas : Angka Kejadian Diare Di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.

2.1.12. Prognosis

Pada umumnya prognosis baik, bergantung pada cepatnya penanganan. Dengan penggantian cairan yang adekuat, perawatan yang mendukung, dan terapi antimikrobial jika diindikasikan, prognosis diare infeksius hasilnya sangat baik dengan morbiditas dan mortalitas yang minimal Ciesla, 2001.

2.1.13. Pencegahan

Karena penularan diare menyebar melalui jalur fekal-oral, penularannya dapat dicegah dengan menjaga higiene pribadi yang baik. Ini termasuk sering mencuci tangan setelah keluar dari toilet dan khususnya selama mengolah makanan. Kotoran manusia harus diasingkan dari daerah pemukiman, dan hewan ternak harus terjaga dari kotoran manusia Ciesla, 2001. Karena makanan dan air merupakan penularan yang utama, sehingga harus diberikan perhatian khusus. Air yang digunakan untuk membersihkan makanan, atau air yang digunakan untuk memasak harus disaring dan diklorinasi. Ketika berenang di danau atau sungai, harus diperingatkan untuk tidak menelan air Ciesla, 2001. Semua buah dan sayuran harus dibersihkan menyeluruh dengan air yang bersih air rebusan, saringan, atau olahan sebelum dikonsumsi. Limbah manusia atau hewan yang tidak diolah tidak dapat digunakan sebagai pupuk pada buah-buahan dan sayuran. Semua daging dan makanan laut harus dimasak. Hanya produk susu yang dipasteurisasi dan jus yang boleh dikonsumsi Ciesla, 2001. Heri Farnas : Angka Kejadian Diare Di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

3.2. Definisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian ini mencakup dua hal yaitu, diare akut dan mahasiswa. 3.2.1. Diare atau mencret adalah buang air besar dengan feses yang tidak berbentuk atau cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam. Bila diare berlangsung kurang dari dua minggu, disebut sebagai diare akut. Apabila diare berlangsung dua minggu atau lebih, maka digolongkan pada diare kronik. 3.2.2. Mahasiswa USU adalah pelajar yang statusnya masih terdaftar dan aktif sebagai mahasiswa Program Sarjana jenjang studi S1 di Universitas Sumatera Utara. Diare Mahasiswa USU