Heri Farnas : Angka Kejadian Diare Di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Diare 2.1.1. Definisi
Menurut WHO 1980 diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari. Diare atau mencret didefinisikan sebagai buang air
besar dengan feses yang tidak berbentuk unformed stools atau cair dengan frekuensi lebih dari tiga kali dalam 24 jam. Bila diare berlangsung kurang
dari dua minggu, disebut sebagai diare akut. Apabila diare berlangsung dua minggu atau lebih, maka digolongkan pada diare kronik Zein, 2004.
2.1.2. Epidemiologi
Menurut KOPAPDI 1984 dalam Hendarwanto 1996 diare akut merupakan masalah yang umum ditemukan diseluruh dunia. Di Amerika
Serikat keluhan diare menempati peringkat ketiga dari daftar keluhan pasien pada ruang praktek dokter, sementara di beberapa rumah sakit di Indonesia
data menunjukkan diare akut karena infeksi terdapat peringkat pertama sampai dengan keempat pasien dewasa yang datang berobat ke rumah sakit.
Lebih dari dua juta kasus diare akut infeksius di Amerika terjadi setiap tahunnya yang merupakan penyebab kedua dari morbiditas dan mortalitas di
seluruh dunia. WHO memperkirakan ada sekitar 4 miliar kasus diare akut setiap tahun dengan mortalitas 3-4 juta pertahun Montgomery, 2002.
2.1.3. Klasifikasi
Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan : a.
Lama waktu diare : akut atau kronik b.
Berdasarkan proses patofisiologi c.
Mekanisme patofisiologik : osmotik atau sekretorik d.
Berat ringan diare : kecil atau besar
Heri Farnas : Angka Kejadian Diare Di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
e. Penyebab infeksi: infeksi atau nonifeksi
f. Penyebab organik : organik atau fungsional
Simadibrata, 2006
2.1.4. Etiologi
Lebih dari 90 kasus diare akut disebabkan oleh infeksi. Sering disertai gejala muntah, demam, dan nyeri perut. Sedangkan 10 sisanya disebabkan oleh
pengaruh obat-obatan, toksin yang tertelan, alergi, iskemia dan beberapa keadaan lain Camilleri, 2008.
Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain : a. Infeksi: bakteri, virus, protozoa, cacing dan jamur.
b. Makanan : 1.
Intoksikasi makanan 2.
Alergi : susu sapi, makanan tertentu 3.
Malabsorpsi maldigesti c. Imunodefisiensi
d. Terapi obat : antibiotik, kemoterapi, antasida, laksatif, dll. e. Tindakan tertentu seperti gastrektomi, gastroenterostomi, dosis tinggi
terapi radiasi. f. Lain – lain : sindrom Zolinger – Ellison, neuropati autonomik neuropati
diabetik, gangguan psikis Simadibrata, 2006.
2.1.5. Faktor Risiko
a. Baru saja bepergian melancong ke negara berkembang atau daerah
tropis. b.
Mengonsumsi makanan tertentu. Termasuk jenis dan lokasi dimana makanan dan minuman dimakan.
c. Individu dengan penurunan kekebalan tubuh AIDS
d. Efek samping obat – obatan antibiotik, AINS, antidepresan tertentu,
antasida dan laksatif Nasronudin, 2007.
Heri Farnas : Angka Kejadian Diare Di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, 2010.
2.1.6. Patofisiologi