3.5 Bagan Penelitian
1000 gram serbuk daun tumbuhan Kaliandra Calliandra calothyrsus
dimaserasi dengan metanol sebanyak 7 L didiamkan selama ± 48 jam
diulangi sebanyak 4 kali Residu
diuji dengan FeCl
3
dipekatkan dengan rotarievaporator diuapkan sampai semua pelarut metanol habis
disaring
Ekstrak pekat metanol dilarutkan dengan etil asetat secara berulang ulang sampai bening
disaring Ekstrak etil asetat
dipekatkan dengan rotarievaporator Ekstrak pekat etil asetat
Ekstrak metanol
dilarutkan dengan metanol diuapkan sampai semua pelarut etil asetat menguap
Residu
diekstraksi partisi dengan n-heksan secara berulang-ulang sampai bening Lapisan metanol
Lapisan N-heksan diuji dengan larutan Bennedict
dihidrolisa dengan HCl 6 sambil dipanaskan selama 1 jam didinginkan
disaring Ekstrak metanol asam
Residu diekstraksi partisi dengan kloroform hingga lapisan kloroform bening
Lapisan kloroform Lapisan ekstrak
metanol asam dipekatkan
Ekstrak pekat kloroform dipekatkan dengan rotarievaporator
diuji dengan FeCl
3
diuji dengan FeCl
3
+ +
+ 5
5 5
Universitas Sumatera Utara
diuji dengan FeCl
3
5 diuji KLT dengan eluen n-Heksana : Etil Asetat 90:10 ; 80:20 ; 70:30 ; 60:40 ; 50:50
v v
dikolom kromatografi dengan fase diam silika gel dan fase gerak eluen n-Heksana : Etil
Asetat 90:10 ; 80:20 ; 70:30 ; 60:40 ; 50:50
v v
ditampung tiap fraksi sebanyak ± 5ml dalam botol vial dianalisis KLT
digabung fraksi dengan harga Rf yang sama
Fraksi 1-15 90:10 vv
Fraksi 16-35 80:20 vv
Fraksi 36-55 70:30 vv
Hasil Positif Dikristalisasi
Senyawa Hasil Isolasi Dianalisis KLT dengan sistem
pelarut n-Heksan : Etil Asetat ; Benzena : Aseton ;
Kloroform : Metanol dengan perbandingan masing-masing
60:40 vv
Dianalisis dengan spektrofotometer
UV-Visible, FT-IR, dan spektrometer
1
H-NMR
Hasil Analisis
Fraksi 56-85 60:40 vv
Fraksi 86-105 50:50 vv
diuji FeCl
3
5 diuji
FeCl
3
5 diuji
FeCl
3
5 diuji
FeCl
3
5 diuji
FeCl
3
5
Hasil Positif Hasil Positif
Hasil Positif Hasil Negatif
+
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Dari hasil skrining fitokimia terhadap ekstrak metanol dari daun tumbuhan Kaliandra C. calothyrsus menunjukkan bahwa sampel positif terhadap pereaksi-
pereaksi flavonoida. Hasil isolasi senyawa flavonoida dari daun tumbuhan Kaliandra diperoleh
dengan menggunakan fase gerak n-heksana:etil asetat 60:40
v v
, dan senyawa yang diperoleh berbentuk pasta berwarna coklat kemerahan, dengan massa = 60,9
mg, dengan Rf = 0,23 dan diuji kemurnian kromatografi lapis tipis dengan fase gerak benzena : aseton 60:40 vv dan kloroform : metanol 60:40 vv positif
terhadap pereaksi flavonoida. Spektrum UV-Visible senyawa hasil isolasi dengan menggunakan pelarut metanol
ditunjukkan pada gambar 4.1 dibawah ini:
Wavelength Abs
206 1,842
263 0,602
368 0,237
Gambar 4.1 Spektrum UV-Visible senyawa hasil isolasi
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis Spektrofotometer Ultraviolet-Visible UV-Vis dengan pelarut metanol memberikan panjang gelombang maksimum λ maks sebagai berikut:
1. Pita I memberikan panjang gelombang 368,00 nm
2. Pita II memberikan panjang gelombang 257,00 nm
Hasil ini menunjukkan bahwa golongan dari struktur flavonoida yang diperoleh adalah golongan flavonol.
Hasil Analisis spektrofotometer FT-IR dari pasta hasil isolasi menghasilkan pita- pita serapan pada daerah bilangan gelombang yang dapat dilihat pada gambar 4.2
Gambar 4.2 spektrum Infra Merah FT-IR senyawa hasil Isolasi Keterangan , x : Bilangan gelombang cm
-1
, y : Transmitansi T
Universitas Sumatera Utara
Dari Hasil Spektrum Infra Merah Diperoleh: 1. Pada bilangan gelombang 3423,65 cm
-1
puncak tajam menunjukkan adanya vibrasi ulur OH
2. Pada bilangan gelombang 2852,72-2924,09 cm
-1
puncak sedang menunjukkan adanya vibrasi ulur C-H alifatis
3. Pada bilangan gelombang 1734,01 cm
-1
puncak tajam menunjukkan adanya vibrasi ikatan rangkap C=O
4. Pada bilangan gelombang 1550,84cm
-1
puncak sedang menunjukkan adanya vibrasi ikatan rangkap C=C aromatik
5. Pada bilangan gelombang 1382,86 cm
-1
puncak sedang menunjukkan adanya vibrasi tekuk –CH
3
6. Pada bilangan gelombang 1251,80 cm
-1
puncak sedang menunjukkan adanya vibrasi ulur C-O dari gugus alkohol
7. Pada bilangan gelombang 1118,71 cm
-1
puncak rendah menunjukkan adanya vibrasi C-O-C
8. Pada bilangan gelombang 728,6-749,90 cm
-1
puncak sedang menunjukkan adanya vibrasi tekuk =C-H
Universitas Sumatera Utara
Spektrum Resonansi Magnetik Inti Proton
1
H-NMR senyawa hasil isolasi dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini :
Gambar 4.3 Spektrum
1
H-NMR Senyawa Hasil Isolasi
Dari hasil analisis Spektrometer Resonansi Magnetik Inti Proton 1H-NMR senyawa hasil isolasi dengan menggunakan pelarut Aseton-d
6
memberikan pergeseran kimia
δ pada daerah ppm sebagai berikut : 1.
δ,1= 4,0674-4101 ppm puncak doublet menunjukkan proton H metoksi –OCH3.
2 . δ= 6,6756-6,6836 ppm puncak doublet menunjukkan adanya atom H pada
cincin A. 3
. δ= 7,2101-7,2246 ppm puncak doublet menunjukkan adanya atom H
’
pada cincin B, yaitu H-3’ dan H-5’.
4. δ= 7,2556-7,2658 ppm puncak doublet menunjukkan adanya atom H
’
pada cincin B, yaitu H-2’ dan H-6’.
H-2 H-6
-OH -OCH
3
O
O OCH
3
OH H
3
CO
OH
1 2
3 4
5 6
7 8
1 2
3 4
5 6
A C
B
H-5 H-3
H6 H8
Universitas Sumatera Utara
4.2 Pembahasan