dari nilai maksimum dan minimum menjadi nilai refrensi yang baru. Untuk mendapatkan pembacaan ADC yang lebih baik maka dalam proses pengisian
baterai dari solar cell dipantau pada waktu siang bertepatan matahari bergerak 90º diatas kepala kita dan cuaca tidak mendung ataupun gelap agar mendapatkan nilai
tegangan output maksimum.
4.2 Pengujian Pemakaian Baterai Melalui Lampu Super LED
Pengujian Baterai ini dilakukan berdasarkan kapasitas tegangan baterai, arus dari beban baterai lampu super LED dan waktu ketahanan baterai dengan
daya yang dihasilkan oleh lampu super LED yang berdaya 18 watt.
Untuk mendapatkan hasil perhitungan arus yang mengalir dari baterai maka rumus arus yang mengalir pada saat diberi daya 18 watt dengan tegangan baterai 12
volt adalah sebagai berikut :
P = V × i 18 watt = 12 volt × i
i = = 1.5 Ampere
Beban baterai yang ditanggung selama baterai beroperasi adalah sebagai berikut :
V = i × R 12 volt = 1.5 Ampere × R
R = = 8 ohm
Universitas Sumatera Utara
Setelah mengetahui hasil perhitungan beban dari arus baterai maka data tersebut diolah kembali agar hasil keluaran data dari arus beban baterai lebih tepat.
Berikut hasil data pengujiannya :
Tabel 4.2. Hasil Data Pengujian Pemakaian Baterai Melalui Lampu Super LED Secara Penuh
Percobaan jam
Lampu Super LED Berdaya 18 watt Volt output
Baterai I V Arus Lampu
A Volt output
Baterai II V Arus Lampu
A 19.00
13.8 1.725
Standby Standby
20.00 13.3
1.663 Standby
Standby 21.00
12.7 1.588
Standby Standby
22.00 12.2
1.525 Standby
Standby 23.00
11.8 1.475
Standby Standby
24.00 11.5
1.438 Standby
Standby 01.00
Standby Standby
13.9 1.738
02.00 Standby
Standby 13.5
1.688 03.00
Standby Standby
13 1.625
04.00 Standby
Standby 12.5
1.563 05.00
Standby Standby
12 1.5
06.00 Standby
Standby 11.5
1.438
Universitas Sumatera Utara
Grafik 4.3 Hasil Perbandingan dari tegangan output baterai I dan tegangan output baterai II pada posisi horizontal secara operasi penuh
Grafik 4.4 Hasil Perbandingan dari arus lampu I dengan arus lampu II pada posisi horizontals secara operasi penuh
2 4
6 8
10
12
14 16
19 20 21 22 23 24 1 2
3 4
5 6
T e
g a
n g
a n
V
Percobaan jam
Tegangan Output Baterai Lampu Super LED Berdaya 18 watt dan 9 watt
Volt output Baterai I V
Volt output Baterai II V
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4 1.6
1.8 2
19 20 21 22 23 24 1 2
3 4
5 6
A ru
s I
Percobaan jam
Arus Output Lampu Super LED Berdaya 18 watt dan 9 watt
Arus Lampu I A Arus Lampu II A
Universitas Sumatera Utara
Pada table dan grafik diatas disimpulkan bahwa pada malam hari batere I dan II bisa menyuplai semua lampu super LED. Karena pada malam hari semua
aktivitas baterai dan lampu digunakan secara maksimum. Untuk itu diperlukan pengecasan baterai secara penuh. Apabila baterai dalam kondisi titik lemah
tegangan output 11.5 volt, maka mikrokontroller akan memerintahkan solar cell untuk mengecas baterai yang energi lemah tersebut.
Namun pemakaian baterai secara rutinitas pada malam hari tidak digunakan secara maksimal, hanya saja pada saat waktu tertentu digunakan pemakaian baterai
secara rutinitas dan pada penggunaan waktu tertentu. Berikut hasil data pengujiannya:
Tabel 4.3. Hasil Data Pengujian Pemakaian Baterai Melalui Lampu Super LED Secara Fruktuasi pada jam 19.00 sd 24.00 WIB berdaya 18 watt
Percobaan jam
Lampu Super LED Berdaya 18 watt
Volt output Baterai I V
Arus Lampu A
19.00 13.8
1.725 20.00
13.3 1.663
21.00 12.7
1.588 22.00
12.2 1.525
23.00 11.8
1.475 24.00
11.5 1.438
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3.1 Hasil Data Pengujian Pemakaian Baterai Melalui Lampu Super LED Secara Fruktuasi pada jam 01.00 sd 03.00 WIB berdaya 9 watt
Percobaan jam
Lampu Super LED Berdaya 9 watt
Volt output Baterai II V
Arus Lampu A
01.00 13.9
0.869 02.00
standby standby
03.00 standby
standby
Tabel 4.3.2 Hasil Data Pengujian Pemakaian Baterai Melalui Lampu Super LED Secara Fruktuasi pada jam 04.00 sd 06.00 WIB berdaya 18 watt
Percobaan jam
Lampu Super LED Berdaya 18 watt
Volt output Baterai II V
Arus Lampu A
04.00 13.2
1.65 05.00
12.5 1.562
06.00 11.5
1.438
Universitas Sumatera Utara
Sehingga hasil grafik percobaannya adalah sebagai berikut :
Grafik 4.5 Hasil Perbandingan dari tegangan output baterai I dan tegangan output baterai II pada posisi horizontal secara fruktuasi
Grafik 4.6 Hasil Perbandingan dari arus lampu I dengan arus lampu II pada posisi horizontal secara fruktuasi
2
4 6
8 10
12 14
16
19 20 21 22 23 24 1 2
3 4
5 6
T e
g a
n g
a n
V
Percobaan jam
Lampu Super LED Berdaya 18 watt
Volt output Baterai I V
Volt output Baterai II V
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4
1.6
1.8 2
19 20 21 22 23 24 1
2 3
4 5
6
A ru
s A
Percobaan jam
Lampu Super LED Berdaya 18 watt dan 9 watt
Arus Lampu I A Arus Lampu II A
Universitas Sumatera Utara
Pada saat jam 01.00 malam, lampu hanya dihidupkan sebanyak 3 bola
lampu dengan jumlah daya 9 watt. Masing – masing lampu tersebut diposisi ruang
tamu, ruang bagasi, dan taman. Pada saat jam 04.00 pagi, 6 bola lampu dihidupkan dengan jumlah daya 18 watt. Sehingga si pengguna dapat mengatur hidup atau
matikan lampu pada jam 19.00 sd 06.00 pagi. Untuk posisi pemasangan lampu si pengguna alat ini meletakkan 2 lampu
super LED di taman, 2 super LED lampu di dapur, 1 super LED lampu di garasi dan 1 super LED lampu di teras.
Untuk mendapatkan hasil perhitungan arus yang mengalir dari baterai maka rumus arus yang mengalir pada saat diberi daya 9 watt dengan tegangan baterai 12
volt adalah sebagai berikut :
P = V × i 9 watt = 12 volt × i
i = = 0.75 Ampere
Beban baterai yang ditanggung selama baterai beroperasi adalah sebagai berikut :
V = i × R 12 volt = 0.75 Ampere × R
R = = 16 ohm
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan