Mikrokontroller akan bekerja jika catu daya memiliki tegangan. Maka mikrokontroller akan memeriksa kedua baterai mana yang dahulu energinya lemah.
Jika salah satu baterai energinya lemah, maka mikrokontroller akan memerintahkan solar cell untuk mengecas baterai yang energinya lemah. Baterai akan dicas selama
12 jam. Apabila energi baterai sudah penuh, maka relay akan terhubung ke saklar dan lampu dapat dihidupkan. Baterai akan beroperasi selama batas kondisi energi
baterai mencapai titik rendahnya 11.5 volt. Sehingga mikrokontroller akan memeriksa kembali kedua baterai secara bergantian.
3.4 Perancangan Skema Rangkaian
3.4.1 Perancangan Rangkaian Solar Cell
Rangkaian Solar cell adalah rangkaian yang dapat menghasilkan energi listrik dari sumber energi matahari karena solar cell salah satu alternatif sumber
energi listrik di bumi. Rangkaian ini menggunakan saklar sebagai pemutus tegangan dan dilengkapi lampu indikator. Mikrokontroller sebagai pengontrol
untuk memutus tegangan. Berikut adalah rangkaian solar cell.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4 Rangkaian Skematik Solar Cell
Pada gambar diatas saklar akan menyambungkan tegangan listrik ke solar charge controller pada jam 06.00 pagi dan lampu indikator solar cell akan ON.
Pada jam 19.00 malam menjelang malam tegangan dari solar cell otomatis akan putus, lampu indikator solar cell akan OFF dan berpindah ke lampu indikator
baterai. Apabila pengisian energi baterai penuh sebelum jam 19.00 malam maka rangkaian pendeteksi tegangan penuh akan memutus arus secara otomatis.
Solar Cell 1-1 Solar Cell 1-3
Baterai 1-1
Baterai 1-3 Solar Cell 2-1
Baterai 2-1
Baterai 2-3
R1
10K Ohm
R2
1K Ohm
R3
10K Ohm
R4
1K Ohm
C1
100nF
C2
100nF
C3
100nF
D1
1N5060GP
D2
1N5060GP Solar Charger Controller
Driver Lampu 3
Lampu 2 Lampu 1
Control-1 Control-2
Control-3
Mikrokontroller Mikrokontroller
Universitas Sumatera Utara
3.4.2 Perancangan Rangkaian Solar charge Controller
Rangkaian solar charge controller adalah rangkaian yang berfungsi untuk mengontrol arus secara otomatis pada pengisian tegangan baterai. Rangkaian ini
akan memberikan arus pengisian secara konstan, kemudian setelah muatan terisi penuh maka rangkaian pendeteksi tegangan penuh akan memutus arus pengisian
secara otomatis. Rangkaian ini menggunakan transistor sebagai pemutus arusnya, dan mikrokontroler sebagai pengontrol untuk memutus arusnya. Berikut adalah
rangkaian kontrol charger baterai.
Gambar 3.5 Rangkaian Skematik solar charge controller
Pada gambar diatas menggunakan IC LM317T sebagai pengatur tegangan pengisian baterai. Pada terminal adjust terdapat komponen variable resistor
5kΩ dan resistor 5kΩ sebagai pengatur tegangan output IC LM317T dan kapasitor
VI 3
VO 2
A D
J 1
U2
LM317T
RV1
5K Ohm
C1
10mF
C2
10mF
R1
240 Ohm
R2
330 Ohm
R3
10K Ohm
R4
1K Ohm ADC Mikrokontroller
Driver
D1
DIODE-LED
R5
5K Ohm
Universitas Sumatera Utara
sebagai penyaring frekuensi. Semakin besar nilai tahanan pada terminal adjust semakin besar tegangan outputnya. Sebaliknya jika semakin kecil tahanan pada
terminal adjust maka semakin kecil outputnya. Terdapat satu buah diode led yang berfungsi sebagai lampu indikator pada rangkaian solar charge controller. Pada
tegangan inputnya terdapat rangkaian driver sebagai pemutus sambung arus yang di kendalikan oleh mikrokontroller. Untuk dapat mendeteksi kapasitas tegangan
baterai digunakan dua buah resistor yang berfungsi untuk membaca tegangan ke ADC mikrokontroler.
3.4.3 Perancangan Rangkaian Baterai