indikator. Terdapat resistor 10kΩ dan resistor 1kΩ berfungsi sebagai pembagi
tegangan. Mikrokontroller sebagai pengontrol baterai. Dioda pada gambar diatas berfungsi sebagai pengaman atau sekering dan kapasitor sebagai penyaring
frekuensi. Cara kerja rangkaian baterai ini, pada saat jam 19.00 malam menjelang
malam lampu indikator baterai akan hidup dan baterai akan aktif maka lampu super Led akan hidup. Apabila energi baterai I habis, maka baterai II akan aktif dan
lampu super led tetap hidup, sehingga lampu beroperasi selama 12 jam. Pada jam 06.00 pagi lampu indikator baterai akan mati dan berpindah ke lampu indikator
solar cell. Solar cell akan mengisi energi baterai I dan II kembali.
3.4.4 Perancangan Rangkaian PC
PC digunakan untuk membantu menganalisis hasil olahan data dari mikrokontroller dengan menggunakan program Visual Basic. Data yang telah di
olah akan di tampilkan dalam bentuk tabel yang mana tabel tersebut sudah menampilkan bilangan hasil dari ADC Mikrokontroller. Untuk dapat
menghubungkan antara rancangan perangkat keras hardware dengan tampilan PC, dibutuhkan konektor dari db9.
3.4.5 Perancangan Rangkaian Mikrokontroller ATMega32
Rangkaian ini berfungsi untuk mengendalikan seluruh rangkaian system kendali. Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC mikrokontroler ATMega32.
Pada IC ini program diisi sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. Mikrokontroller ini memiliki 32 port IO, yaitu port A, port B, port C
dan port D. Pin 33 sampai 40 adalah Port A yang merupakan port ADC, dimana port ini dapat menerima data analog. Untuk supply tegangan Pin 10 dihubungkan
ke sumber tegangan 5 volt sedangkan pin 11 dan pin 22 dihubungkan ke ground,
Universitas Sumatera Utara
dan Pin 32 dihubungkan ke tegangan 3,3 V sebagai tegangan referensi ADC. Rangkaian mikrokontroller ditunjukkan pada gambar 3.6.
Gambar 3.7 Rangkaian Skematik Mikrokontroller ATMega32
Rangkaian mikrokontroler ini menggunakan komponen kristal sebagai sumber clocknya pada pin 12 dan pin 13. Nilai kristal ini akan mempengaruhi
kecepatan mikrokontroller dalam mengeksekusi suatu perintah tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menulis flash rom pada mikrokontroller dapat menggunakan ISP Programmer seperti USBAsp, MKII, STK dan lain-lain, port yang digunakan untuk
menulis flash rom adalah PortB5MOSI, PortB6MISO, PortB7SCK, dan Reset, Port ini juga digunakan untuk komunikasi SPI Serial Peripheral Interface.
Kestabilan kinerja mikrokontroller sangat berpengaruh dari stabilitas arus dan tegangan, sehingga diperlukan regulator yang handal, disamping itu juga
diperlukan algoritma yang handal juga, sehingga mikrokontroller dapat bekerja secara efesien dan stabil.
3.4.6 Perancangan Rangkaian Driver