Diagram blok Fungsi Masing – masing Blok Gambar Rangkaian Sistem Kendali

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

3.1 Diagram blok

Secara garis besar, diagram blok alat digambarkan pada gambar berikut ini: Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian Pada diagram blok di atas, sumber input awalnya adalah sinar matahari yang akan dialirkan ke 2 panel solar cell yang fungsinya untuk mengkonversikan dari energi sinar matahari menjadi energi listrik lalu di teruskan ke solar charge controller yang akan menyimpan energi ke dalam baterai serta memonitoring Universitas Sumatera Utara kondisi baterai tersebut lalu diteruskan ke driver untuk menghidupkan arus ke lampu super led. Di dalam komponen ADC berfungsi untuk mengubah sinyal elektrik analog menjadi sinyal digital untuk diproses oleh mikrokontroller. Mikrokontroller akan mempermudah mengatur kinerja disetiap komponen tersebut membantu pc untuk menganalisis hasil olahan data dari mikrokontroller.

3.2 Fungsi Masing – masing Blok

Solar Cell Komponen yang fungsinya merubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Solar Charge Controller Komponen yang fungsinya mengatur pengisian arus ke baterai dan mengatur arus yang diambil dari baterai ke beban. Baterai Komponen yang fungsinya sebagai penyimpan tenaga listrik arus searah DC dari tenaga surya sebelum dimanfaatkan untuk beban. ADC Analog to Digital Converter Berfungsi untuk Mengubah sinyal elektrik analog menjadi sinyal digital untuk diproses oleh mikrokontroller. Mikrokontroller Komponen yang fungsinya menghitung data yang akan di teruskan ke PC. PC Komponen yang fungsinya membantu menganalisis hasil olahan data dari mikrokontroller dengan menggunakan program Visual Basic Driver Komponen yang fungsinya memutus sambung arus dari mikrokontroller dan batere ke output. Lampu Super Led Komponen yang fungsinya output hasil dari sumber arus panel surya. Universitas Sumatera Utara

3.3 Gambar Rangkaian Sistem Kendali

Gambar 3.2 Rangkaian Skematik Sistem Kendali Universitas Sumatera Utara Sistem awal akan bekerja dengan catu daya yang diperoleh dari 2 buah baterai yang terpasang paralel sebesar 12 volt DC, ini berguna untuk mikrokontroller dan ADC. Solar charge controller bergitu juga untuk mengatur relay. Pada awalnya kontak relay K3, K4, dan K5 bekerja untuk menghidupkan lampu. Jika catu daya yang berasal dari baterai habis kurang dari 11,5 volt maka relay K1 dan K2 akan bekerja menghubungkan solar cell kepada kedua baterai yang ada. Yang membuat keadaan ini adalah rangkaian ADC, yang mana input yang diperoleh dari informasi keadaan tegangan baterai. Jika tegangan baterai berkurang maka rangkaian ini akan memberi informasi ke mikrokontroller, sehingga keluaran dari mikrokontroller akan mengerjakan relay K1 dan K2 tetapi mematikan relay K3, K4, dan K5 sehingga solar cell akan mengisi energi kedua baterai yang ada.

3.3.1 Flowchart Sistem Kendali

Flowchart ini menjelaskan mekanisme kerja pada rangkaian sistem kendali. Dengan flowchart ini dapat mengerti kemana arah tujuan program yang akan dibuat. Flowchart dapat dilihat pada gambar 3.3 Universitas Sumatera Utara Gambar 3.3 Flowchart Sistem Kendali Start Apakah baterai kosong? Pengecasan baterai selama 12 jam Ya Tidak Inisialisasi pada mikrokontroller Aktifkan Lampu Universitas Sumatera Utara Mikrokontroller akan bekerja jika catu daya memiliki tegangan. Maka mikrokontroller akan memeriksa kedua baterai mana yang dahulu energinya lemah. Jika salah satu baterai energinya lemah, maka mikrokontroller akan memerintahkan solar cell untuk mengecas baterai yang energinya lemah. Baterai akan dicas selama 12 jam. Apabila energi baterai sudah penuh, maka relay akan terhubung ke saklar dan lampu dapat dihidupkan. Baterai akan beroperasi selama batas kondisi energi baterai mencapai titik rendahnya 11.5 volt. Sehingga mikrokontroller akan memeriksa kembali kedua baterai secara bergantian.

3.4 Perancangan Skema Rangkaian