Baterai merupakan suatu proses kimia listrik, dimana pada saat pengisian energi listrik diubah menjadi energi kimia dan saat pengeluaran energi kimia
diubah menjadi energi listrik. Baterai yang digunakan adalah baterai aki ini berfungsi untuk menyimpan
tegangan yang dihasilkan oleh solar cell dan dimanfaatkan kembali untuk menyalakan lampu.
2.3.1 Cara Kerja Baterai Aki
Baterai dalam hal ini adalah aki mobilmotormainan terdiri dari sel-sel dimana tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V, artinya aki mobil dan aki motor
yang memiliki tegangan 12 V terdiri dari 6 sel yang dipasang secara seri 12 V = 6 x 2 V sedangkan aki yang memiliki tegangan 6 V memiliki 3 sel yang dipasang
secara seri 6 V = 3 x 2 V.
Gambar 2.7. Sel Baterai
Antara satu sel dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekat yang terdapat dalam bak baterai, artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan karena
itu cairan elektrolit pada tiap sel juga tidak berhubungan dinding pemisah antar sel tidak
boleh ada
yang bocormerembes.
Di dalam satu sel terdapat susunan pelat pelat yaitu beberapa pelat untuk kutub
Universitas Sumatera Utara
positif antar pelat dipisahkan oleh kayu, ebonit atau plastik, tergantung teknologi yang digunakan dan beberapa pelat untuk kutub negatif. Bahan aktif dari plat
positif terbuat dari oksida timah coklat PbO
2
sedangkan bahan aktif dari plat negatif ialah timah Pb berpori seperti bunga karang. Pelat-pelat tersebut
terendam oleh cairan elektrolit yaitu asam sulfat H
2
SO
4
. Pada saat baterai mengeluarkan arus, oksigen O
2
pada pelat positif terlepas karena bereaksi bersenyawa bergabung dengan hidrogen H
pada cairan elektrolit yang secara perlahan-lahan keduanya bergabungberubah menjadi air H
2
O. Asam SO
4
pada cairan elektrolit bergabung dengan timah Pb di pelat positif maupun pelat negatif sehingga menempel dikedua pelat tersebut.
Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi tenaga baterai habis alias dalam keadaan discharge. Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir
semua asam melekat pada pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat rendah dan hampir melulu hanya terdiri dari air H2O,
akibatnya berat jenis cairan menurun menjadi sekitar 1,1 kgdm3 dan ini mendekati berat jenis air yang 1 kgdm3. Sedangkan baterai yang masih berkapasitas penuh
berat jenisnya sekitar 1,285 kgdm
3
. Nah, dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi baterai bisa diketahui apakah masih penuh atau sudah berkurang yaitu
dengan menggunakan alat hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yang wajib ada di bengkel aki ruang aki di kapal. Selain itu pada saat baterai
dalam keadaan discharge maka 85 cairan elektrolit terdiri dari air H
2
O dimana air ini bisa membeku, bak baterai pecah dan pelat - pelat menjadi rusak.
Universitas Sumatera Utara
Ilustrasi baterai dalam keadaan terisi penuh
Ilustrasi baterai saat mengeluarkan arus
Ilustrasi baterai dalam keadaan tak terisi discharge
Gambar 2.8 Ion Senyawa Baterai
Air memiliki berat jenis 1 kgdm
3
1 kg per 1000 cm
3
atau 1 liter dan asam sulfat memiliki berat jenis 1,285 kgdm
3
pada suhu 20 derajat Celcius. Keterangan :
kg = Kilogram
dm
3
= Decimeter kubik = liter cm
3
= Centimeter kubik cc centimeter cubic 1 dm = 1 liter = 1000 cm
3
= 1000 cc
2.3.2 Cara Pengisian Baterai Aki