restorasi  citra  dan  dari  aspek  geometrik  rotasi,  translasi,  skala,  transformasi geometrik,  melakukan  proses  penarikan  informasi  atau  deskripsi  objek  atau
pengenalan objek yang terkandung pada citra dan melakukan kompresi atau reduksi data untuk tujuan penyimpanan data, transmisi data, dan waktu proses data. Kadir
Susanto, 2013
2.5. Segmentasi Citra
Segmentasi  citra merupakan proses  yang ditujukan untuk  mendapatkan objek-objek yang terkandung di  dalam citra ke dalam beberapa daerah dengan setiap objek atau
daerah memiliki kemiripan atribut. Segmentasi juga biasa dilakukan sebagai langkah awal  untuk  melaksanakan  klasifikasi  objek.  Setelah  segmentasi  citra  dilaksanakan,
fitur  yang  terdapat  pada  objek  diambil.  Sebagai  contoh,  fitur  objek  dapat  berupa perbandingan  lebar  dan  panjang  objek,  warna  rata-rata  objek,  maupun  tekstur  pada
objek. Kadir  Susanto, 2013.
2.6. Representasi Bentuk
Fitur  suatu  objek  merupakan  karakteristik  yang  melekat  pada  objek.  Fitur  bentuk merupakan  suatu  fitur  yang  diperoleh  melalui  bentuk  objek  dan  dapat  dinyatakan
melalui  kontur,  area  dan  transformasi.  Fitur  bentuk  biasa  digunakan  sebagai  salah satu fitur pada kepentingan identifikasi objek. Kadir, dkk., 2011
2.7. Ekstraksi Fitur
Bentuk  menurut  D.G.  Kendall  Stegmann  dan  Gomez,  2002  adalah  informasi geometris yang tetap ketika efek lokasi, skala, pemutaran dilakukan terhadap sebuah
objek. Deskriptor adalah seperangkat parameter yang mewakili karakteristik tertentu objek, yang dapat digunakan untuk menyatakan fitur objek. Adapun fitur dinyatakan
dengan  susunan  bilangan  yang  dapat  dipakai  untuk  mengidentifikasi  suatu  objek. Fitur suatu objek mempunyai peran penting untuk berbagai aplikasi seperti pencarian
citra, penyederhanaan bentuk, pengenalan dan klasifikasi objek.
Universitas Sumatera Utara
2.7.1 Fitur Tekstur
Selain  melibatkan  fitur  bentuk,  tekstur  banyak  digunakan  sebagai  fitur  untuk  temu kembali  citra.  Hal  ini  disebabkan  beberapa  objek  mempunyai  pola-pola  tertentu,
yang bagi manusia mudah untuk dibedakan. Dalam praktik, tekstur digunakan untuk berbagai kepentingun.
Umumnya,  aplikasi  tekstur  dapat  dibagi  menjadi  dua  kategori.  Pertama adalah  untuk  kepentingan  segmentasi.  Pada  proses  ini,  tekstur  dipakai  untuk
melakukan  pemisahan  antara  satu  objek  dengan  objek  lain.  Kedua  adalah  untuk klasifikasi tekstur sebagai klasifikasi objek.  Tekstur adalah hubungan mutual antara
nilai intensitas piksel-piksel yang bertetangga yang berulang di suatu area yang lebih luas daripada jarak hubungan tersebut Tuceryan  Jain, 1998.
2.8.  Information Retrieval
Definisi  information  retrieval  IR  adalah  bagaimana  menemukan  suatu  dokumen dari  dokumen-dokumen  tidak  terstruktur  yang  memberikan  informasi  yang
dibutuhkan dari koleksi dokumen yang sangat besar yang tersimpan dalam komputer. Manning, 2008.
Tujuan  dari  sistem  IR  ini  adalah  memenuhi  kebutuhan  informasi  pengguna dengan mendapatkan semua dokumen yang relevan dengan kebutuhan pengguna dan
pada  waktu  yang  sama  mendapatkan  sedikit  mungkin  dokumen  yang  tak  relevan Pardede,  2013.  Berdasarkan  konten  dokumen  yang  dicari,  information  retrieval
terbagi atas 4 bagian, yaitu text retrieval, image retrieval, video retrieval dan audio retrieval.
2.8.1. Image Retrieval
Image Retrieval  adalah sistem pencarian informasi  berbasis konten gambar ataupun berformat  citra.  Teknik  image  retrieval  yang  pertama,  yaitu  tekstual,  merupakan
teknik yang sangat sederhana, yaitu berdasarkan kata kunci yang diberikan untuk tiap citra.  Permasalahan  dengan  teknik  ini  adalah  lamanya  waktu  pencarian  dan  adanya
ketergantungan  terhadap  manusia  yang  sangat  tinggi  untuk  mendeskripsikan  suatu citra.  Hal  ini  menyebabkan  terjadinya  pendeskripsian  yang  tidak  konsisten.  Teknik
Universitas Sumatera Utara
image  retrieval  yang  kedua,  berdasarkan  isi,  adalah  teknik  yang  mengindekskan suatu  citra  berdasarkan isinya seperti  warna, sisi, bentuk,  tekstur, informasi  spasial,
features  dan  sebagainya.  Teknik  ini  sering  disebut  dengan  Content  Based  Image Retrieval CBIR. Utami, 2011.
2.9. Content Based Image Retrieval CBIR
Temu kembali citra atau istilah yang lebih spesifik lagi disebut content based image retrieval  CBIR,  merupakan proses  untuk  mendapatkan sejumlah citra berdasarkan
masukan satu citra. Istilah tersebut dikemukakan pertama kali oleh Kato pada tahun 1992 Zhang, 2002. Image retrieval atau image querying adalah aplikasi pengolahan
citra  yang  dapat  membantu  pengguna  mengambil  atau  mencari  dengan  cepat  suatu citra pada suatu database citra berdasarkan query atau permintaan pengguna. Putra,
2010. Pada CBIR, ciri-ciri visual citra dalam basis data diekstraksi dan kemudian
dideskripsikan sebagai vektor ciri multidimensional. Vektor yang diperoleh dari citra query  akan  dibandingkan  kesamaannya  dengan  nilai  vektor  yang  terdapat  dalam
basis  data    Devireddy,  2009.  Tahap  awal  dalam  sistem  pemanggilan  citra berdasarkan  konten  adalah    melakukan  proses  ekstraksi  dan  deskripsi  pada  citra
dalam  database  sehingga  menghasilkan  vektor  fitur.  Setelah  itu  dilakukan  proses ekstraksi  dan  deskripsi  pada  citra  query  yang  dimasukkan  oleh  user  Kemudian
dilakukan  Similarity  Comparison  antara  citra  query  dengan  citra  dalam  database. Jarak kesamaan antara citra query  dengan citra dalam database akan diurutkan dan
di tampilkan sebagai output Long, et al. 2003.
Gambar 2.5. Diagram Sistem Content Based Image Retrieval Long, et al. 2003
Universitas Sumatera Utara
2.10.  Algoritma Speeded-Up Robust Features SURF