terhentinya proses produksi karena tidak ada persediaan bahan baku. Dengan mengadakan persediaan perusahaan dapat memanfaatkan kesempatan untuk
memperoleh potongan kuantitas dari pemasok. Pengadaan persediaan juga dimaksudkan untuk menghindari terjadinya fluktuasi harga yang meningkat, serta
sebagai persediaan pengaman untuk menghadapi kondisi yang tidak pasti.
2.4. Kartu Stok
Dalam sistem balans permanen setiap jenis barang dibuatkan satu catatan tersendiri yang disebut kartu stok. Berdasarkan Soemarso, 1999, kartu stok
adalah pencatatan pergerakan transaksi keluar masuk satu item yang mengidentifikasi tipe transaksi masuk dari supplier, masuk dari retur outlet,
keluar ke outlet, keluar disposal rusak, keluar untuk pemakaian tertentu, dll lengkap dengan jam transaksi, jumlah barang, keterangan tujuan asal barang.
Berikut adalah contoh kartu stok :
Gambar 2.1. Contoh Kartu Stok 2.5.
Kartu Piutang
Berdasarkan Soemarso, 1999, kartu piutang adalah buku pembantu yang memuat tentang rincian mutasi dan saldo piutang kepada tiap-tiap
debiturpelanggannya. Di atas disebutkan bahwa buku piutang merinci perkiraan
piutang dangan di buku besar menurut debitur pelanggan. Ini berarti buku piutang memuat informasi tentang tiap-tiap debitur. Informasi tentang piutang
untuk tiap-tiap debitur disajikan dalam formulir khusus yang disebut kartu piutang.
Berikut adalah contoh kartu piutang :
Gambar 2.2. Contoh Kartu Piutang 2.6.
Piutang Usaha
Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan barang atau jasa secara kredit. Dalam arti luas piutang digunakan untuk semua hak
atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan operasional perusahaan pada umumnya bergerak di bidang penjualan barang atau jasa secara kredit maka
piutang-piutang yang timbul merupakan unsur paling penting dari aktiva lancar. Menurut Warren 2005
bahwa “Piutang usaha adalah klaim atas penjualan secara kredit terhadap pihak lain”. Dari definisi tersebut dapat diketahui
bahwa piutang adalah dan perusahaan yang berada pada perorangan atau perusahaan lainnya sebagai konsekuensi penjualan dalam bentuk kreditpinjaman,
dimana pada akhir periode tertentu dana tersebut kemudian dapat dicairkan dalam bentuk kas uang.
2.7. Bahan Baku
Bahan baku merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan suatu barang yang akan diolah menjadi barang jadi atau produk selesai.
Menurut S.R, 2004, bahan baku adalah barang-barang yang digunakan dalam proses produksi yang dapat dengan mudah dan langsung diidentifikasi
dengan produk jadi. Menurut Mulyadi, Sistem Akuntansi, 2005, bahan baku merupakan
bahan baku yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi.
2.8. Microsoft Visual Basic