7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Aplikasi
Menurut Jogiyanto, 2006 aplikasi merupakan program yang berisikan perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Jogiyanto juga menjelaskan
bahwa pengertian aplikasi secara umum adalah suatu proses dari cara manual yang ditransformasikan ke komputer dengan membuat sistem atau program agar
data diolah lebih berdaya guna secara optimal.
2.2. Penjualan
Pada proses penjualan bahan baku yang diterapkan oleh PT. Indochito
International selama ini dapat dikategorikan sebagai penjualan yang konvensial. Yang dimaksud konvensial ini adalah kesepakatan awal dari pelanggan dan
bagian penjualan dalam pemesanan. Berdasarkan pengertian dari penjualan yaitu merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain.
Beberapa ahli menyatakan sebagai ilmu dan sebagai seni, adapula yang memasukkannya kedalam masalah etika dalam penjualan. Pada pokok istilah
penjualan dapat diartikan sebagai berikut: Menurut Philip Kotler 2009 konsep penjualan adalah meyakini bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, tidak
akan secara teratur membeli cukup banyak produk-produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi yang bersangkutan harus
melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Dasar-dasar pemikiran yang terkandung dalam konsep penjualan adalah sebagai berikut:
a. Tugas utama dari perusahaan adalah mendapatkan penjualan cukup dari
produknya. b.
Para konsumen tidak akan mungkin membeli barang dengan jumlah yang cukup banyak tanpa mendapat dorongan.
2.3. Persediaan
Berdasarkan Sudana, 2011, persediaan merupakan salah satu komponen modal kerja yang tingkat likuiditasnya paling rendah dibandingkan dengan
komponen modal kerja lainnya. Persediaan sangat penting bagi perusahaan, karena persediaan menjembatani kegiatan pembelian, produksi dan penjualan.
Jumlah dari jenis persediaan sangat tergantung pada besar dan bentuk perusahaan. Dalam beberapa bentuk, persediaan perusahaan dapat mencapai lebih dari lima
puluh persen aset perusahaan, sehingga dana yang diinvestasikan dalam persediaan juga sangat besar.
Berdasarkan S.R., 1992, persediaan barang dagang adalah barang –
barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali. Untuk perusahaan pabrik, termasuk dalam persediaan adalah persediaan barang
– barang yang akan digunakan untuk proses produksi selanjutnya. Persediaan dalam perusahaan
pabrik terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan dalam proses dan persediaan barang jadi. Persediaan pada umumnya, meliputi jenis barang yang cukup banyak
dan merupakan bagian yang cukup berarti dari seluruh aktiva perusahaan. Persediaan memungkinkan pihak manajemen perusahaan untuk mengatur
kegiatan pengadaan, produksi, dan penjualan agar lebih fleksibel, memperkecil kemungkinan perusahaan gagal memenuhi permintaan pelanggan, atau
terhentinya proses produksi karena tidak ada persediaan bahan baku. Dengan mengadakan persediaan perusahaan dapat memanfaatkan kesempatan untuk
memperoleh potongan kuantitas dari pemasok. Pengadaan persediaan juga dimaksudkan untuk menghindari terjadinya fluktuasi harga yang meningkat, serta
sebagai persediaan pengaman untuk menghadapi kondisi yang tidak pasti.
2.4. Kartu Stok