Jenis Maloklusi Etiologi Maloklusi

mempelajari sesuatu hal yang sulit. Saat kebiasaan ini pertama kali dilakukan, anak akan terus melakukan kebiasaan ini bahkan setelah stimulus dihilangkan. 32

2.3 Maloklusi

Maloklusi merupakan keadaan yang menyimpang pada oklusi normal meliputi ketidakteraturan gigi-geligi dalam lengkung rahang seperti gigi berjejal, protrusi, malposisi maupun hubungan yang tidak harmonis dengan gigi antagonisnya. 33 Saat ini maloklusi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut terbesar ketiga setelah karies dan penyakit periodontal. 10 Maloklusi dapat mengganggu fungsi pengunyahan, penelanan, bicara dan keserasian wajah serta masalah pergaulan karena masalah estetik terganggu. 9,33 Selain itu maloklusi juga mempengaruhi kesehataan jaringan periodontal, peningkatan terjadinya karies dan dapat menyebabkan gangguan TMJ. 34

2.3.1 Jenis Maloklusi

1. Gigitan terbuka open bite adalah keadaan terdapat celah atau ruang atau tidak ada kontak antara gigi-gigi atas dengan gigi-gigi bawah apabila rahang dalam keadaan oklusi sentrik. Macam-macam open bite menurut lokasinya adalah: 2 a. Anterior open bite Adalah keadaan adanya ruang insisal gigi saat rahang atas dan rahang bawah dalam oklusi sentrik. b. Posterior open bite Adalah keadaan adanya ruang oklusal gigi posterior saat rahang atas dan rahang bawah dalam oklusi sentrik. 2. Gigitan silang crossbite, yaitu keadaan satu atau beberapa gigi atas terdapat di sebelah palatinal atau lingual gigi-gigi bawah. Dikenal beberapa macam crossbite: 2 a. Anterior crossbite Adalah keadaan gigi insisivus atas terdapat di sebelah lingual gigi insisivus bawah. b. Posterior crossbite Adalah hubungan yang abnormal gigi-gigi posterior secara bukolingual pada rahang atas atau bawah, pada saat kedua lengkung gigi berada dalam oklusi sentrik. 3. Protrusi Adalah gigi yang posisinya maju ke depan. Protrusi dapat disebabkan oleh faktor keturunan dan kebiasaan buruk. 35 4. Deepbite Adalah suatu keadaan jarak menutupnya bagian insisal gigi insisivus maksila terhadap insisal gigi insisivus mandibula dalam arah vertikal melebihi 2-3 mm. 35 5. Crowded Adalah keadaan berjejalnya gigi di luar susunan yang normal. Hal ini disebabkan karena perbedaan antara ruang yang tersedia dalam lengkung gigi dan ruang yang diperlukan untuk menyelaraskan gigi. 35 6. Rotasi Adalah gerakan berputar gigi di dalam tulang alveolar di sekitar sumbu panjangnya. 36 7. Retroklinasi Insisivus Adalah arah inklinasi gigi insisivus yang mengarah ke belakang. 36

2.3.2 Etiologi Maloklusi

Graber membagi etiologi maloklusi menjadi dua yaitu faktor umum dan faktor lokal. 2 a. Faktor umum: 1. Herediter. 2. Kongenital. 3. Lingkungan. 4. Gangguan metabolisme yang merupakan faktor predisposisi. 5. Diet defisiensi nutrisi. 6. Kebiasaan buruk 7. Trauma. 8. Posture posisi tubuh. b. Faktor lokal: 1. Anomali jumlah gigi. 2. Anomali ukuran gigi. 3. Anomali bentuk gigi. 4. Frenulum labii tidak normal. 5. Kehilangan dini gigi desidui. 6. Persistensi gigi desidui. 7. Gigi permanen terlambat erupsi. 8. Arah erupsi abnormal. 9. Ankilosis. 10. Karies gigi.

2.4 Mekanisme Kebiasaan Buruk dan Maloklusi