Jenis Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survey deskriptif dengan desain cross sectional.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Waktu penelitian berlangsung dari bulan Agustus 2014 sampai dengan April 2015.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII-IX pada SMP Negeri 1 Tanjung Morawa dengan jumlah 1005. Besar sampel diperoleh dengan menggunakan rumus Berdasarkan perhitungan diperoleh besar sampel 202 murid. Jumlah ini ditambah 10 untuk memperhitungkan drop-out. Pada penelitian ini ditambah sebanyak 20 murid maka besar sampel optimal yang diperlukan adalah 222 murid Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling berdasarkan kelompok usia. Seluruh siswa kelas VII-IX didata kemudian dibagi menjadi 3 kelompok usia yakni 12 tahun, 13 tahun dan 14 tahun. Setiap strata umur diambil secara random 74 orang lampiran 1. Kriteria inklusi: a. Anak berusia antara 12-14 tahun b. Gigi permanen sudah tumbuh semua kecuali M3 c. Belum pernah dirawat ortodonti pesawat lepasan cekat fungsional Kriteria eksklusi: a. Anak yang menolak untuk diperiksa. b. Anak yang tidak mendapat persetujuan orang tua.

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

Pada penelitian ini terdapat beberapa variabel, yaitu: 1. Jenis kelamin terdiri atas laki-laki dan perempuan 2. Usia adalah yang dihitung berdasarkan ulang tahun terakhir responden. 3. Kebiasaan buruk adalah pola perilaku berulang yang dilakukan secara otomatis atau spontan. Dalam penelitian ini kebiasaan buruk yang periksa yaitu: a. Menghisap ibu jari thumb sucking Kebiasaan menempatkan ibu jari ke dalam mulut dengan bibir tertutup disekitar ibu jari. b. Menjulurkan lidah tongue thrusting Keadaan lidah berada diantara gigi anterior dan molar selama penelanan, berbicara atau istirahat. c. Bernapas melalui mulut mouth breathing Keadaan abnormal karena adanya kesulitan pengambilan dan pengeluaran napas secara normal melalui hidung, menyebabkan kebutuhan pernapasan dipenuhi lewat mulut. d. Menggigit kuku nail biting Kebiasaan menggigit kuku pada anak dan remaja. e. Menghisap bibir lip sucking Kebiasaan menghisap bibir yang dilakukan secara terus-menerus secara sadar maupun tidak sadar. 4. Maloklusi adalah suatu kondisi yang menyimpang dari relasi normal gigi terhadap gigi lainnya dalam satu lengkung dan terhadap gigi pada lengkung rahang lawannya. Jenis maloklusi yang dinilai: a. Anterior open bite Keadaan adanya ruang insisal gigi ketika rahang atas dan rahang bawah dalam oklusi sentrik. 2 b. Posterior crossbite Hubungan yang abnormal gigi-gigi posterior secara bukolingual pada rahang atas atau bawah, pada saat kedua lengkung gigi berada dalam oklusi sentrik. 2 c. Crowded Keadaan berjejalnya gigi di luar susunan yang normal. 35 d. Rotasi Gerakan berputar gigi di dalam tulang alveolar di sekitar sumbu panjangnya. 36 e. Protrusi Gigi yang posisinya maju ke depan. 35 f. Retroklinasi insisivus Arah inklinasi gigi insisivus yang mengarah ke belakang. 36 g. Anterior crossbite Keadaan gigi insisivus atas terdapat di sebelah lingual gigi insisivus bawah. 2 h. Posterior open bite Keadaan adanya ruang oklusal gigi posterior saat rahang atas dan rahang bawah dalam oklusi sentrik. 2 i. Deepbite Jarak menutupnya bagian insisal gigi insisivus maksila terhadap insisal gigi insisivus mandibula dalam arah vertikal melebihi 2-3 mm. 35

3.5 Metode Pengumpulan Data