BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perjanjian tentang Kesepakatan Bersama Mengenai Penyelesaian Pinjaman
tidak diatur dalam KUH Perdata sehingga disebut dengan Perjanjian Tidak Bernama. Walaupun tidak diatur secara khusus, Perjanjian tentang
Kesepakatan Bersama Penyelesaian Pinjaman diperbolehkan oleh KUH Pedata melalui Pasal 1319 KUHPer
data, yaitu yang berbunyi: ”Semua perjanjian, baik yang mempunyai nama khusus maupun yang tidak dikenal
dengan suatu nama tertentu, tunduk pada peraturan umum yang termuat dalam bab ini dan bab yang lain
”. 2.
Dasar dilakukannya perubahan perjanjian antara PT. Bank CIMB Niaga, Tbk. dengan PT.Mestika Sawit Intijaya adalah sebagai berikut:
a. Pasal 1319 KUH Perdata, yaitu yang berbunyi: ”Semua perjanjian, baik
yang mempunyai nama khusus maupun yang tidak dikenal dengan suatu nama tertentu, tunduk pada peraturan umum yang termuat dalam bab ini
dan bab yang lain ”.
b. Pasal 52 Peraturan Bank Indonesia Nomor 14 15 PBI2012 tentang
Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. “Bank hanya dapat melakukan Restrukturisasi Kredit terhadap debitur
yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. debitur mengalami kesulitan pembayaran pokok danatau bunga Kredit; dan
b. debitur masih memiliki prospek usaha yang baik dan dinilai mampu memenuhi kewajiban setelah Kredit direstrukturisasi
”.
3. Akibat hukum bagi para pihak terkait dengan perubahan perjanjian antara PT.
Bank CIMB Niaga, Tbk. dengan PT.Mestika Sawit Intijaya adalah CIMB Niaga memiliki dapat melakukan penjualan terhadap seluruh Asset baik yang
dimiliki Mestikasawit Intijaya maupun Pemilik Aset dimana seluruh hasil penjualan tersebut digunakan untuk pelunasan hutang Mestikasawit Intijaya
kepada CIMB Niaga. Seluruh hutang Mestikasawit Intijaya akan dianggap lunas apabila seluruh Aset tersebut telah terjual kepada Pihak Ketiga dan
seluruh hasil penjualannya diserahkan kepada CIMB Niaga.
B. Saran