PENDAHULUAN Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar Menggunakan Metode Jarimatika pada Materi Perkalian

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 72 PEM BELAJARAN M ATEM ATIKA SEKOLAH DASAR M ENGGUNAKAN M ETODE JARIM ATIKA PADA M ATERI PERKALIAN Henry Suryo Bint oro Universit as M uria Kudus henrysuryoyahoo.co.id ABSTRAK. Tujuan penelit ian ini unt uk m enget ahui apakah pem belajaran m at em at ika dengan m et ode jarim at ika dapat m eningkat kan prest asi belajar m at em at ika sisw a kelas III M I NU Wasilat ut Taqw a pada m at eri operasi hit ung perkalian. M et ode jarim at ika adalah sebuah cara sederhana dan m enyenangkan m engajarkan berhit ung dasar kepada anak-anak m enurut kaidah, dim ulai dengan m em aham kan secara benar t erlebih dahulu t ent ang konsep bilangan, lam bang bilangan, dan operasi hit ung dasar, kem udian mengajarkan cara berhit ung dengan jari-jari t angan. Prosesnya diaw ali, dilakukan dan diakhiri dengan gem bira. Penelit ian Tindakan Kelas ini t erdiri at as dua siklus dengan m engam bil dat a melalui pengam at an dan t es. Rat a-rat a skor t es prest asi belajar m at em at ika sisw a m eningkat di set iap siklus. Pada siklus pert am a rat a-rat a t es prest asi belajar m at em atika sisw a adalah 74 m eningkat m enjadi 81 pada siklus kedua. Skor rat a-rat a akt ivit as belajar sisw a meningkat dari 2,46 pada siklus pert am a m enjadi 3,13 pada siklus kedua. Sedangkan skor rat a-rat a pengelolaan pem belajaran guru m eningkat dari 2,64 pada siklus pert am a menjadi 2,68 pada siklus kedua. Berdasarkan hasil ini dapat disim pulkan bahw a met ode jarim at ika dapat m eningkat kan prest asi belajar m at emat ika sisw a kelas III M I NU Wasilat ut Taqw a pada m at eri operasi hit ung perkalian. Kata Kunci : Jarimatika; Perkalian; Prestasi Belajar Matematika

1. PENDAHULUAN

M at em at ika m erupakan salah sat u m at a pelajaran yang m enduduki peranan pent ing dalam pendidikan, hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan pelajaran m at em at ika yang diberikan kepada sem ua jenjang pendidikan m ulai dari t ingkat sekolah dasar sam pai perguruan t inggi. Ada banyak alasan t ent ang perlunya sisw a belajar m at em at ika. Cockroft dalam Abdurrahm an 2003:253 m enjelaskan bahw a m at em at ika perlu diajarkan kepada sisw a karena selalu digunakan dalam segala segi kehidupan. M at em at ika m erupakan sarana kom unikasi yang kuat , singkat , dan jelas, dapat digunakan unt uk m enyajikan inform asi dalam berbagai cara, m eningkat kan kem auan berpikir logis, ket elitian, dan kesadaran keruangan sert a m em berikan kepuasan t erhadap usaha m em ecahkan m asalah yang m enant ang. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 73 M eskipun m enjadi m at a pelajaran yang sangat pent ing, m at em at ika m asih dianggap sebagai m at a pelajaran sulit bagi sebagian sisw a, bahkan m at em at ika cenderung dijauhi at au dihindari, m eskipun jum lah jam m at a pelajaran m at em at ika di sekolah lebih banyak dibandingkan m at a pelajaran lain. Berikut beberapa perm asalahan yang dihadapi anak-anak dalam belajar m at em at ika, m isalnya anak-anak usia dini dalam hal pelajaran m at em at ika, ant ara lain: 1 m asih banyak anak-anak usia 3-12 t ahun yang kesulit an dalam mem pelajari m at em at ika t erut am a dalam hal berhit ung pada operasi bilangan, yait u penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pem bagian, 2 m asih kuat nya keinginan orangt ua agar anak- anak m enguasai m at em at ika sem ent ara anak-anak m erasa berat dan kesulit an sehingga t erjadi proses mem aksa-t erpaksa yang sangat t idak menyenangkan kedua belah pihak, dan 3 banyak kursus-kursus ekt ra yang diikut i anak-anak. Kondisi-kondisi diat as m enyebabkan pelajaran m at emat ika m enjadi kurang disenangi oleh sebagian sisw a. Jika dikaji lebih lanjut , proses kegiat an pendidikan t idak harus berpusat pada guru t enaga pendidikan, t et api anak harus lebih akt if. Keakt ifan anak disini diartikan keakt ifan yang t im bul bukan at as dasar paksaan, oleh karena it u m at eri yang dipelajari harus m enarik minat belajar sisw a dan m enant ang sehingga m ereka dan t erlibat dalam proses pem belajaran. Keberhasilan pem belajaran m at em at ika dapat diukur dari keberhasilan sisw a yang m engikut i kegiat an pem belajaran t ersebut . Keberhasilan it u dapat dilihat dari t ingkat pem aham an, penguasaan m at eri sert a hasil belajar sisw a. Sem akin t inggi pem aham an dan penguasaan m at eri sert a hasil belajar m aka sem akin t inggi pula t ingkat keberhasilan pem belajaran. Nam un, dalam kenyat aan hasil belajar yang dicapai sisw a m asih rendah. Berbagai upaya unt uk m enum buhkan m inat t erhadap m at a pelajaran M at em at ika t erus m enerusdiupayakan oleh para guru dan sekolah. Salah sat unya dengan m enggunakan m et ode pem belajaran m at em at ika yang lebih at rakt if. Pem ilihan met ode sangat pent ing agar prest asi belajar yang diharapkan dapat t ercapai. M enurut Paimin 1998:17 bahw a m et ode adalah salah sat u kunci pokok di dalam keberhasilan suat u pengajaran. Sebagai pendukung keberhasilan m et ode pembelajaran, guru harus bisa m enggunakan m edia pem belajaran yang t epat yait u alat bant u pem belajaran yang digunakan sesuai dengan t ujuan dan isi m at eri pem belajaran sebagai usaha unt uk m em perm udah m enyam paikan inform asi dari sum ber belajar kepada penerima inform asi, dengan t ujuan unt uk m em peroleh hasil belajar yang lebih baik dalam kegiat an belajar m engajar. Penggunaan m edia pem belajaran yang t idak sesuai m engakibat kan mat eri t idak t ersam paikan dengan sem purna. Pem ilihan m edia pem belajaran harus m em perhatikan kondisi sisw a sebagai subjek pem belajaran. Bukan hanya guru dan sekolah saja yang dit unt ut unt uk m enum buhkan m inat t erhadap pem belajaran M at em at ika, orang t ua sert a m asyarakat juga t urut berperan sert a m em beri m ot ivasi dan dorongan kepada anak supaya m au belajar M at em at ika dengan senang t anpa m erasa t erpaksa. Unt uk m enum buhkan m inat dan akt ivit as sisw a dalam Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 74 pem belajaran m at emat ika, penelit i t erm ot ivasi unt uk m elaksanakan suat u penelit ian t indakan kelas PTK dengan ket erkait an rendahnya prest asi belajar belajar sisw a. Terkait dengang lat ar belakang yang t elah diuraikan, penelit i m engam bil m at a pelajaran m at em at ika dengan m at eri pokok operasi bilangan perkalian dengan alasan kegiat an pem belajarannya sangat m enant ang dan menunt ut anak unt uk berfikir krit is dan kreat if. Alasan lain mengapa penelit i m engam bil m at eri pokok operasi bilangan perkalian, karena t ingkat penguasaan anak kelas III t erhadap m at eri m asih rendah. Terbukt i dari 19 sisw a, baru 7 sisw a yang m am pu m enguasai m at eri pokok operasi bilangan perkalian dengan capaian nilai diat as KKM yait u 70. Unt uk m em bant u menet apkan t indakan penelit ian, penelit i m elakukan pengam at an yang dilanjut kan diskusi dengan guru kelas. Hasilnya, m asih ada kekurangan dalam proses pem belajaraan m at em at ika. M asalah t ersebut bukan hanya bersum ber dari sisw a, sepert i sisw a m erasa kesulit an m engalikan dua bilangan dan sisw a belum m am pu m engerjakan soal berhit ung dengan cepat dan t epat , m asalah lain juga dari pem belajaran yang dilaksanakan oleh guru yait u guru t erlalu cepat dalam penyam paian m at eri, guru m asih m enggunakan m et ode konvensional dalam m engajar, belum opt imalnya m enggunakan alat peraga, dan t eknik berhit ung yang diajarkan pada siswa kurang sesuai dengan karakt erist ik sisw a. Dari hasil observasi dan w aw ancara aw al t ersebut dapat disim pulkan bahw a proses pem belajaran m at em at ika di M I NU Wasilat ut Taqw a perlu dilaksanakan t indakan perbaikan guna m eningkat kan hasil belajar sisw a. Salah sat u t indakan yang dapat dilakukan adalah perbaikan dalam t eknik berhit ung. Ada beragam m etode berhit ung yang dapat digunakan, ant ara lain m encongak, sem poa, kum on, dan yang sekarang sedang t ren yait u jarim at ika. Adanya t ren pem belajaran berhit ung dengan m et ode jarim at ika m enginspirasi penelit i unt uk m encoba m enerapkan perm asalahan pem belajaran m at em at ika t ersebut . M et ode berhit ung jarim at ika ini dit em ukan oleh Septi Peni Wulandani, seorang ibu rum ah t angga yang berhasil m encipt akan m et ode berhit ung m enggunakan m edia jari yang disebut jarim at ika. M et ode ini berhasil m em perm udah anak-anak unt uk belajar berhit ung dan m em perkenalkan kepada anak bahw a m atem at ika khususnya berhit ung it u m enyenangkan. Di dalam proses yang penuh kegembiraan it u anak dibim bing unt uk bisa dan t eram pil berhit ung dengan benar. Berdasarkan paparan di at as, penelit i melakukan penelit ian tindakan kelas dengan judul “ Upaya M eningkat kan Prest asi Belajar Sisw a M enggunakan M et ode Jarim at ika Dalam Pem belajaran M at em at ika SD M at eri Perkalian Sisw a Kelas III M I NU Wasilat ut Taqw a Tenggeles Kecam at an M ejobo Kabupat en Kudus Tahun Ajaran 2012 2013” Prestasi Belajar M atematika Kam us Besar Bahasa Indonesia 2001:787 m enyebut kan prest asi belajar adalah penguasaan penget ahuan at au ket ram pilan yang dikem bangkan oleh m at a pelajaran lazim nya dit unjukkan dengan nilai t es at au angka nilai yang diberikan oleh guru. Arifin Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 75 1990:3 m enyat akan bahw a “ Prest asi belajar merupakan suat u m asalah yang bersifat perennial dalam sejarah m anusia karena sepanjang rent ang kehidupannya m anusia selalu m engejar prest asi menurut bidang dan kem am puannya m asing-m asing” . Dari beberapa pendapat di at as, dapat disim pulkan bahw a prest asi belajar adalah hasil usaha yang dicapai oleh sisw a dalam proses belajar yang dinyat akan dalam bent uk angka, huruf m aupun sim bol dalam periode t ert ent u. Di dalam penelit ian ini prest asi belajar dinyat akan dalam bent uk angka. Kam us Besar Bahasa Indonesia 2001: 723 m enyebut kan m at em at ika adalah Ilm u t ent ang bilangan, hubungan ant ara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian m asalah m engenai bilangan. Dit injau dari st rukt ur dan urut an unsur-unsur pem bent uknya, Purw ot o 2003: 12 m engem ukakan bahw a, “ M at em at ika adalah penget ahuan t ent ang pola ket erat uran penget ahuan st rukt ur yang t erorganisasikan m ulai dari unsur-unsur yang t idak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksiom a dan post ulat dan akhirnya ke dalil” . Sedangkan Russeffendi dalam Rahm aw at i 2002: 11, m engem ukakan bahw a: “ M at em at ika adalah rat unya ilm u M at hemat ics is Queen of t he Science maksudnya ant ara lain ialah m at em at ika it u t idak bergant ung kepada bidang st udi lain; bahasa m at em at ika agar dapat dipaham i orang dengan t epat digunakan sim bol dan ist ilah yang cerm at dan disepakat i bersam a; m at em at ika adalah ilm u deduktif yang tidak m enerima generalisasi yang didasarkan kepada obsevasi indukt if t et api generalisasi yang didasarkan pada pem bukt ian secara deduktif; ilm u t ent ang pola ket erat uran; ilm u t ent ang st rukt ur yang t erorganisasi m ulai dari unsur yang t idak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksiom a at au post ulat dan akhirnya ke dalil; m at emat ika adalah pelayan ilm u” . Dari uraian di at as dapat disim pulkan bahw a m at em at ika adalah ilm u t ent ang bilangan-bilangan yang t im bul dari pem ikiran m anusia yang berhubungan dengan idea, proses, dan penalaran. M at em at ika berupa ilm u t ent ang st rukt ur yang t erorganisasi dim ulai dari unsur-unsur yang t idak didefinisikan ke unsur-unsur yang didefinisikan, kem udian ke aksiom a at au post ulat dan akhirnya sam pai ke dalil. Dari pengert ian prest asi belajar dan m at em at ika yang t elah diuraikan di at as dapat disim pulkan bahw a prest asi belajar m at em atika adalah hasil usaha kegiat an belajar sisw a yang t elah dicapai set elah m engikut i pem belajaran m at em at ika, baik berupa perubahan perilaku m aupun kecakapan yang dinyat akan dengan sim bol, angka m aupun huruf. M etode Pembelajaran Jarimatika Jarim atika m erupakan singkat an dari jari dan arit m at ika, dengan m em anfaat kan sepuluh jari m anusia. Jarim at ika adalah sebuah cara sederhana dan m enyenangkan m engajarkan berhit ung dasar kepada anak-anak m enurut kaidah, dim ulai dengan m em ahamkan secara benar t erlebih dahulu t ent ang konsep bilangan, lam bang bilangan, Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 76 dan operasi hit ung dasar, kem udian mengajarkan cara berhit ung dengan jari-jari t angan. Prosesnya diaw ali, dilakukan dan diakhiri dengan gembira Sept i Peni Wulandari : 2008. M enurut Sept i Peni Wulandari 2008, t eknik jarim at ika adalah suat u cara berhit ung operasi KaBaTaKu Perkalian, pem bagian, penambahan, dan pengurangan dengan m enggunakan jari dan ruas jari-jari t angan. Jadi, dalam pelaksanaanya nanti sisw a akan m enghit ung perkalian dengan m enggunakan jari-jari tangannya masing-m asing. Sisw a dapat m enggunakan jari-jari t angan m ereka unt uk m enyelesaikan perm asalahan berhit ung berdasarkan at uran form asi t angan dan penyelesaian jarim at ika . Sedangkan Dwi Sunar Prasetyono 2008:28 menyatakan bahwa t eknik jarim at ika adalah suat u cara m enghit ung m at em at ika denganm enggunakan alat bant u jari. Dw i Sunar Prasetyo 2008:57 juga m enegaskan t eknik jarim at ika ini selain fleksibel juga t idak m em berat kan m em ori ot ak dalam proses perhit ungan, m enunjukan t ingkat keakurat an yang t inggi. Berdasarkan pem aparan uraian diat as, dapat disim pulkan bahw a t eknik jarim at ika adalah suat u alat carayang digunakan dengan jari t angan unt uk m enghit ung m at em at ika. Kem udahan penggunaan t eknik jarim at ika berdam pak pada kecepat andan ket epat an dalam m elakukan pekerjaan berhit ung. Penerapan t eknik inipada pem belajaran m at em at ika akan lebih berkesan dan m enarik sehingga mem bangkit kan dan m enum buhkan minat belajar sisw a. Disisi lain suasanapem belajaran akan lebih hidup, kom unikasi ant ara guru dan sisw a dapat t erjalin dengan baik sehingga pada akhirnya akan m eningkat kan kem am puanberhit ung perkalian bilangan 6-10 pada sisw a. Teknik Jarim at ika M enurut Jean Piaget ,sisw a SD um um nya beradapadat ahappraoperasi dan operasi konkret usia 6 7 t ahun-12 t ahun . Sehinggapem belajaran di SD seharusnya dibuat konkret m elalui peragaan, prakt ik, m aupun perm ainan. M enurut Bruner, belajar m at em at ika m eliput i belajar konsep-konsep dan st rukt ur m at em at ika yang t erdapat didalam m at eri yang dipelajari sert a m encari hubungan ant ara konsep-konsep dan st rukt ur-st rukt ur m at em at ika it u. Pem belajaran m at em atika hendaknya dim ulai dengan pengenalan m asalah yang sesuai dengan sit uasi cont ext ualproblem. Dengan m engajukan m asalah kont ekst ual, pesert a didik secara bert ahap dibim bing unt uk m enguasai konsep m at em at ika. Dalam proses belajar, anak sebaiknya diberi kesem pat an m em anipulasi benda-benda at au alat peraga yang dirancang secara khusus dan dapat diot ak at ik oleh sisw a dalam m em ahami suat u konsep m at em at ika. M elalui alat peraga yang dit elit inya anak akan m elihat langsung bagaim ana ket erat uran dan pola st rukt ur yang t erdapat dalam benda yang diperhat ikannya. Pembelajaran Perkalian Dengan M etode Jarimatika ST Negoro dan B Harahap dalam Ensiklopedia M at em at ika 2003 m engungkapkan bahw a perkalian juga dapat didefinisikan sebagai berikut “ jika a dan b bilangan-bilangan cacah, m aka a x b adalah penjum lahan berulang yang mempunyai a suku dan tiap suku sama dengan b”. M ulyono Abdurrahm an 2003:278 berpendapat bahw a perkalian padahakikat nya Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 77 m erupakan cara singkat dari penjum lahan. Oleh karena it u, jikasisw a t idak dapat m elakukan operasi perkalian, ia dapat m elakukannyadengan penjumlahan. .Berdasarkan dari pengert ian di at as, dapat disim pulkan bahw akem am puan berhit ung perkalian adalah kecakapan dalam m engerjakanhit ungan unt uk m em peroleh hasil kali.b. M enurut M SC College dalam Sarip 2011:34, proses pem belajaran berhit ung perkalian dengan pendekat an jarim at ika dibagi sepuluh t ahap yait u: Tahap I Perkalian 6 s.d 10; Tahap II Perkalian 11 s.d 15; Tahap III Perkalian 16 s.d 20; Tahap IV Perkalian 21 s.d 25; Tahap V Perkalian 26 s.d 30; Tahap VI Perkalian 31 s.d 35; Tahap VII Perkalian 36 s.d 40; Tahap VIII Perkalian 41 s.d 45; Tahap IX Perkalian 46 s.d 50; dan Tahap X Perkalian 51 s.d 60. Perkalian dengan m enggunakan jarim at ika yait u m enghit ung hasil kali dengan m enggunakan bant uan jari t angan sendiri. Adapun rum us form ulasi jarim at ika adalah sebagai berikut : Cont oh penggunaan jarim at ika : 7 x 8 = T1 + T2 + B1 x B2 = 20 + 30 + 3 x 2 = 50 + 6 = 56 Unt uk lebih jelasnya, perhat ikan gam bar berikut ini: Ket erangan : T 1 = jari tangan kanan yang ditutup puluhan T2= jari tangan kiri yang ditutup puluhan B1= jari tangan kanan yang dibuka satuan B2= jari tangan kiri yang dibuka satuan T1+ T2 + B1x B2 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UMS 2015 78

2. M ETODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Perkalian Dengan Teknik Jarimatika

1 20 202

PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI Penggunaan Metode Jarimatika Untuk Meningkatkan Aktivitasdan Hasil Belajarmatematika Materi Perkalian Pada Siswa Kelas IIA SD Muhammadiyah 8 Jagalan Surakarta

0 4 12

PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITASDAN HASIL BELAJARMATEMATIKA MATERI PERKALIAN Penggunaan Metode Jarimatika Untuk Meningkatkan Aktivitasdan Hasil Belajarmatematika Materi Perkalian Pada Siswa Kelas IIA SD Muhammadiyah 8 Jagalan Sur

0 4 15

PENGGUNAAN MEDIA JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN PADA SISWA Penggunaan Media Jarimatika untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Combongan 03 Sukoharjo Tahun Ajaran

0 0 16

PENGGUNAAN MEDIA JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN PADA SISWA Penggunaan Media Jarimatika untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Combongan 03 Sukoharjo Tahun Ajaran

0 1 26

Miskonsepsi dalam pembelajaran matematika materi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan pecahan biasa kelas V sekolah dasar.

3 23 202

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE JARIMATIKA DALAM PEMBELAJARAN MATERI PERKALIAN DI KELAS 2 MI AL-MUSTOFA SURABAYA Nurul Wachidah

0 0 11

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA TERHADAP KETUNTASAN BELAJAR KELAS I SDN SINDANGWANGI I TAHUN 2016 SUMIATI SDN Sindangwagi I ABSTRAK - EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA

0 0 8

PERHITUNGAN MATEMATIKA DASAR BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN METODE JARIMATIKA Novitasari Ballo

0 0 7

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE JARIMATIKA DALAM PEMBELAJARAN MATERI PERKALIAN DI KELAS 2MI AL-MUSTOFA SURABAYA SKRIPSI

0 0 17