commit to user
10
3. Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Penerimaan Tes HIV
Menurut Basov 2000, terdapat hubungan yang positif antara tingkat pendidikan dan status kesehatan. Rendahnya tingkat pendidikan
secara tidak langsung mempengaruhi tingkat pengetahuan akan perlindungan masyarakat terhadap diri dan keluarganya, sehingga
berdampak pada kurangnya akses pelayanan kesehatan Maria et al., 2000. Hal berkaitan dengan penelitian Susilo 2009, mengatakan
bahwa masyarakat yang berpendidikan tingkat sekolah dasar dalam pengetahuan HIV hanya 10 yang mengetahui pengetahuan dasar HIV.
Dalam penelitian Pratiwi 2009, mengatakan bahwa faktor-faktor mempengaruhi pengetahuan seseorang diantaranya tingkat pendidikan,
umur, sosial-ekonomi, media dan sumber informasi. Dalam penjelasannya, tingkat pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan
ialah pendidikan akan menghasilkan banyak perubahan seperti pengetahuan dan sikap Soekanto, 2002. Faktor sosial-ekonomi
berhubungan dengan pengetahuan yaitu tingkat sosial-ekonomi dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan dan perilaku seseorang dibidang
kesehatan sehubung kemampuan memperoleh informasi karena adanya fasilitas dan media informasi Azwar, 2003. Pengetahuan seseorang
dikarenakan adanya penalaran terhadap informasi yang berhubungan dengan umur. Dalam ha ini, kemampuan mental yang diperlukan untuk
commit to user
11
memperlajari dan menyesuaikan daripada situasi-situasi baru, seperti mengingat yang pernah dipelajari, penlaran analog dan berfikir kreatif
dicapai pada puncaknya dalam usia dua puluhan Suryani, 2003. Pengetahuan dan pendidikan formal serta pendidikan non formal sangat
penting dalam menentukan status kesehatan Maryati, 1994. Hal ini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang dalam status
kesehatannya. Pengambilan keputusan didefinisikan sebagai pemilihan diantara
berbagai alternatif yang menyangkut pembuatan pilihan choice making
. Secara umum, pengambilan keputusan terkait dengan perilaku seseorang dalam menanggapi setiap informasi yang diterimanya.
Keputusan merupakan hasil dari suatu proses pemikiran yang ditentukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor untuk dilaksanakan atau
direalisasikan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam pengambilan keputusan adalah: a Faktor Budaya:
kebangsaan, agama, ras, karier, pendidikan, dan tempat tinggal; b Faktor Sosial: keluarga, status sosial; c Faktor Pribadi: pekerjaan atau
karier, gaya hidup, kepribadian serta konsep hidup; d Faktor Psikologis: motivasi, persepsi, keyakinan, dan pendirian Hutasoit, 2006. Seperti
yang telah dicantumkan di atas, Faktor gender pun mempengaruhi dalam pengambilan kuputusan. Pria lebih mudah mengambil keputusan
dibandingkan wanita. Hal ini berkaitan dengan ketidaktahuan kurang
commit to user
12
aksesnya informasi, serta ketergantungan ekonomi Depkes, 2004. Dalam kutipan penelitian Irwanto serta Moeliono 2006 mengatakan
prevalensi umur yang melakukan tes HIV 20-30 tahun. Hal ini berkaitan mudah dalam menerima pengetahuan dan informasi kesehatan.
4. Kerangka Pikiran