BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lanjut Usia
2.1.1 Pengertian Lanjut Usia
Penuaan merupakan akan proses normal perubahan yang berhubungan dengan waktu, sudah dimulai sejak lahir dan berlanjut sepanjang hidup Nugroho,
2008. Penuaan adalah normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia
tahap perkembangan kronologis tertentu Stanley Beare, 2006. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1998
tentang kesejahteraan lanjut usia, yang dimaksud dengan lanjut usia Lansia adalah seseorang yang sudah mencapai usia 60 tahun keatas Depkes RI. Lanjut
usia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan, dan sosial Fatimah, 2010.
2.1.2 Klasifikasi Lanjut Usia
Klasifikasi berikut ini adalah lima klasifikasi pada lansia menurut
Maryam, dkk 2008 adalah:
a. Pralansia prasenilis
Seseorang yang berusia antara 45-59 tahun. b.
Lansia Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.
Universitas Sumatera Utara
c. Lansia risiko tinggi
Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebihseseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.
d. Lansia potensial
Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan danatau kegiatan yang dapat menghasilkan barangjasa.
e. Lansia tidak potensial
Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.
2.1.3 Karateristik Lanjut Usia
Menurut Keliat, 1999 dalam maryam, dkk 2008, lansia memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Berusia lebih dari 60 tahun sesuai dengan pasal 1 ayat 2 UU No. 13 tentang
kesehatan. 2.
Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari kebutuhan biopsikososial sampai spiritual, serta dari kondisi adaptif sehingga
kondisi maladaptif. 3.
Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi.
2.1.4 Tipe Lanjut Usia
Beberapa tipe pada lansia bergantung pada karakter, pengalaman hidup, lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial, dan ekonominya Nugroho,2000.
Tipe tersebut dijabarkan sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
1. Tipe arif bijaksana
Kaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati,
sederhana, dermawan, memenuhi undangan, dan menjadi panutan. 2.
Tipe mandiri Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif dalam
mencari pekerjaan, bergaul dengan teman, dan memenuhi undangan. 3.
Tipe tidak puas Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga menjadi
pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik, dan banyak menuntut.
4. Tipe pasrah
Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama, dan melakukan pekerjaan apa saja.
5. Tipe bingung
Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder, menyesal, pasif, dan acuh tak asuh.
2.2 Perawatan Diri