dsb. Kondisi yang lebih serius akan menjadikan klien tidak mampu dan akan memerlukan kehadiran perawat untuk melakukan perawatan diri secara total.
2.2.5 Dampak perawatan diri
Dampak perawatan diri menurut Isro’in Andarmoyo 2012 adalah:
a. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering
terjadi adalah: gangguan intregitas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
b. Gangguan psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan perawatan diri adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, aktualisasi diri
menurun, dan gangguan dalam interaksi sosial.
2.3 Pengetahuan
2.3.1 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan kemampuan untuk membentuk model mental yang menggambarkan objek dengan tepat merepresentasikannya dalam aksi yang
dilakukan terhadap suatu objek Martin dan Oxman, 1988 dalam kusrini, 2006. Pengetahuan sering disebut dengan kebenaran ilmiah, atau scientific truth
Kusrini, 2006 dalam Murwarni 2014. Menurut Potter 2009, dalam Murwarni 2014 pengetahuan adalah pembelajaran fakta atau informasi baru dan mampu
mengingatnya.
Universitas Sumatera Utara
Pengetahuan adalah mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya fakta, konsep, teori, mengetahui istilah-istilah umum, fakta-fakta khusus,
metedo-metedo dan prosedur, konsep-konsep dasar, serta prinsip Susilo, 2011 dalam Murwani 2014.
2.3.2 Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan dan kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang oventbehavior. Dari pengalaman dan penelitian
ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih abadiberlangsung lebih lama sekali daripada perilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan.
Pengetahuan yang cukup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan Wawan, 2011 dalam Murwani 2014.
a. PengetahuanHafalanIngatan Knowledge
Knowledge, adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan sebagainya,
tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Pengetahuan atau ingatan adalah merupakan proses berfikir yang paling rendah.
b. Pemahaman Comprehension
Adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah
mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari beberapa segi. Seseorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan
penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan.
c. Penerapan Application
Adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide- ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-
teori, dan sebagainya dalam situasi yang baru dan kongkret. Penerapan ini adalah merupakan proses berfikir setingkat lebih tinggi ketimbang pemahaman.
d. Analisis Analysis
Adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu
memahami hubungan diantara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya. Jenjang analisis adalah setingkat lebih tinggi ketimbang
jenjang aplikasi e.
Sintesis syntesis Adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses
berfikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang
berstruktur atau berbentuk pola baru. Jenjang sintesis kependudukannya setingkat lebih tinggi daripada jenjang analisis
f. PenilaianPenghargaanEvaluasi Evaluation
Adalah merupakan jenjang berpikir paling tinggi dalam ranah kognitif dalam taksonomi Bloom. Penilaianevaluasi disini merupakan kemampuan
seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu kondisi, nilai atau ide,
Universitas Sumatera Utara
misalkan jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria
yang ada. Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang
mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk
menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk menghubungkan atau menggabungkan beberapa
ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang
mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.
2.3.3 Cara memperoleh pengetahuan
Cara memperoleh pengetahuan yang dikutip dari Notoadmojo, 2003: 11 melalui Wawan A. Dan Dewi dalam bukunya pengetahuan, sikap, dan perilaku
manusia adalah sebagai berikut: a.
Cara Coba Salah Trial and Error Cara ini diperoleh sebelum kebudayaan, bahkan mungkin belum ada
peradaban. Cara coba salah ini menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba. Kemungkinan
yang lain sampai masalah tersebut dapat dipecahkan.
Universitas Sumatera Utara
b. Cara Kekuasaan atau Otoritas
Cara ini berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal atau non formal, ahli agama, pemegang perintah dan sebagai prinsip orang lain yang
menerima yang dikemukakan orang yang mempunyai otoritas, tanpa menguji terlebih dahulu atau membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta empiris
maupun penalaran sendiri. c.
Cara modern untuk memperoleh pengetahuan Metode ini penelitian ilmiah atau lebih populer disebut metodologi
penelitian, mula-mula dikembangkan Francis Bacon 1561-1626, kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Daven. Akhirnya lahir suatu cara untuk
melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan penelitian ilmiah. Penelitian yang dilakukan oleh Rekawati 2002 dengan judul “Gambaran
Kemampuan Pengetahuan, Sikap Dan Praktek Lanjut Usia Dalam Pemenuhan Perawatan Diri Di Panti Tresna Wredha Budi Mulya Jakarta Timur dengan