Gambar 3.1 Scree Plot
Suatu Scree Plot adalah plot dari eigenvalue melawan banyaknya faktor yang bertujuan untuk melakukan ekstraksi agar diperoleh jumlah faktor. Scree
Plot berupa suatu kurva yang diperoleh dengan memplot eigenvalue sebagai sumbu vertikal dan banyaknya faktor sebagai sumbu horizontal. Bentuk kurva
atau plotnya dipergunakan untuk menentukan banyaknya faktor. Jika tabel total varians menjelaskan dasar jumlah faktor yang didapat
dengan perhitungan angka, maka Scree Plot memperlihatkan hal tersebut dengan grafik. Terlihat bahwa dari situ kedua faktor garis dari sumbu Component 1 ke 2,
arah garis cukup menurun tajam.Kemudian dari 2 ke 3 garis juga menurun begitupun 3 ke 4.Pada faktor 5 sudah dibawah angka 1 dari sumbu eigenvalue.Hal
ini menunjukkan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi tingkat pegangguran yang dapat diekstraksi berdasarkan scree plot.
3.7.3 Hasil Rotasi Faktor
Hasil rotasi faktor awal memberikan informasi bahwa terdapat 4 faktor dari 10 variabel yang dapat diolah dengan variansi kumulatif sebesar 59,763.
Universitas Sumatera Utara
Korelasi antara variabel-variabel dan faktor factor loading hasil ekstraksi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.12 Factor Loading Variabel
Penelitian Faktor
1 2
3 4
X
1
0,446 -0,290
-0,476 0,296
X
2
0,490 -0,404
0,565 0,018
X
3
0,468 -0,608
0,188 0,220
X
4
0,427 0,377
-0,081 -0,526
X
5
0,527 0,407
-0,117 0,401
X
6
0,405 0,352
0,475 -0,169
X
7
0,559 -0,043
0,141 -0,301
X
8
0,192 0,557
0,312 0,543
X
9
0,649 -0,158
-0,223 -0,106
X
11
0,561 0,201
-0,433 -0,053
Dari tabel 3.12 dapat dilihat bahwa variabel-variabel berkorelasi kuat dengan lebih dari satu faktor, sehingga sulit untuk menginterpretasikan faktor-
faktor tersebut. Dalam hal ini, factor loading perlu dirotasi agar masing-masing variabel berkorelasi kuat hanya pada satu faktor. Berikut ini adalah factor loading
setelah dirotasi rotated factor loading.
Tabel 3.13 Rotated Factor Loading Variabel
Penelitian Faktor
1 2
3 4
X
1
0,737 0,170
-0,159 -0,003
X
2
-0,053 0,826
0,184 0,067
X
3
0,290 0,757
-0,114 -0,052
X
4
0,149 -0,156
0,749 0,003
X
5
0,432 -0,014
0,145 0,640
Universitas Sumatera Utara
X
6
-0,198 0,222
0,558 0,377
X
7
0,179 0,337
0,527 -0,014
X
8
-0,084 -0,005
-0,013 0,856
X
9
0,565 0,273
0,334 -0,043
X
11
0,623 -0,113
0,357 0,132
Factor Loading hasil rotasi menunjukkan bahwa variabel-variabel berkorelasi kuat hanya pada satu faktor tertentu, misalnya korelasi antara variabel
X
1
dan faktor 1 sebesar 0,737 korelasi kuat, sedangkan korelasi dengan faktor 2, 3 dan 4 masing-masing sebesar 0,170, -0,159 dan -0,003 korelasi lemah.
Nilai Eigen Value dari faktor yang diekstraksi mencerminkan jumlah variansi yang dapat dijelaskan oleh suatu faktor.Pada tabel 3.13 berikut ini adalah
hasil rekapitulasi faktor yang dihasilkan dengan metode analisis faktor yaitu terbagi menjadi 4 faktor.
3.7.4 Interpretasi Faktor
Faktor pertama hasil rotasi faktor didukung oleh 3 variabel. Variabel- variabel tersebut yang secara berurutan nilai bobotnya adalah X
1,
X
9
dan X
11.
Bobot masing-masing variabel pendukung faktor pertama tersebut sesuai tabel berikut ini:
Faktor Pertama Tabel 3.14 Bobot Variabel Pendukung Faktor Pertama
Variabel Pendukung
Nama Variabel Bobot
Variabel
X
1
Banyaknya pengangguran karena disebabkan besarnya persaingan untuk melamar pekerjaan
0,737
X
9
Kepadatan penduduk mempengaruhi tingkat pengangguran
0,565
X
11
Banyaknya jumlah pengangguran disebabkan karena susahnya menerapkan kecerdasan yang dimiliki
0,623
Universitas Sumatera Utara
terhadap dunia pekerjaan
Dari tabel diatas, variabel X
1
mempunyai bobot terbesar, yaitu 0,737. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor pertama cukup layak
diberi nama faktor persaingan. Faktor pertama ini adalah faktor yang paling kuat yang mempengaruhi
tingkat pengangguran di Kota Medan Kecamatan Medan Selayang dengan variansi sebesar 23.669.
Faktor Kedua
Faktor kedua hasil rotasi faktor didukung oleh 2 variabel. Bobot masing-masing variabel pendukung faktor kedua tersebut sesuai tabel berikut ini:
Tabel 3.15 Bobot Variabel Pendukung Faktor Kedua Variabel
Pendukung Nama Variabel
Bobot Variabel
X
2
Banyaknya pengangguran karena lowongan pekerjaan sangat sedikit
0,826
X
3
Melonjaknya tingkat pengangguran karena banyaknya PHK pemutusan hubungan kerja di perusahaan-
perusahaan ataupun instansi 0,757
Dari tabel di atas, variabel X
2
mempunyai bobot terbesar, yaitu sebesar 0,826. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor kedua
diberi nama faktor lowongan pekerjaan. Faktor ini adalah faktor terkuat kedua yang mendasari penilaian terhadap
tingkat pengangguran di Kota Medan Kecamatan Medan Selayang dengan variansi sebesar 14,259.
Faktor Ketiga
Faktor ketiga yang rotasi faktornya didukung oleh 3 variabel. Bobot masing-maing variabel pendukung faktor ketiga tersebut sesuai tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.16 Bobot Variabel Pendukung Faktor Ketiga Variabel
Pendukung Nama Variabel
Bobot Variabel
X
4
Susahnya mendapatkan pekerjaan karena kurangnya informasi tentang lowongan pekerjaan
0,749
X
6
Susahnya mendapatkan pekerjaan karena tingginya tuntutan perusahaan terhadap keahlian seorang
pelamar pekerja 0,558
X
7
Banyaknya jumlah pengangguran karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap tingkat pengangguran
0,527
Dari hasil di atas, variabel X
4
mempunyai bobot terbesar, yaitu sebesar 0,749. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor ketiga
diberi nama sebagai faktor informasi. Faktor ini adalah faktor terkuat ketiga yang mendasari penilaian terhadap
tingkat pengangguran di Kota Medan Kecamatan Medan Selayang dengan variansi sebesar 11,817.
Faktor Keempat
Faktor keempat yang rotasi faktornya didukung oleh 2 variabel. Bobot masing-maing variabel pendukung faktor keempat tersebut sesuai tabel berikut
ini:
Tabel 3.16 Bobot Variabel Pendukung Faktor Keempat Variabel
Pendukung Nama Variabel
Bobot Variabel
X
5
Susahnya mendapatkan pekerjaan karena kurangnya informasi tentang lowongan pekerjaan
0,640
X
8
Susahnya mendapatkan pekerjaan karena tingginya tuntutan perusahaan terhadap keahlian seorang
pelamar pekerja 0,856
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil di atas, variabel X
8
mempunyai bobot terbesar, yaitu sebesar 0,856. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk faktor
keempat diberi nama sebagai faktor tuntutan perusahaan. Faktor ini adalah faktor terkuat keempat yang mendasari penilaian
terhadap tingkat pengangguran di Kota Medan Kecamatan Medan Selayang dengan variansi sebesar 10,018.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN