Pengambilan Sampel Penskalaan Data Ordinal Menjadi Data Interval

BAB III PEMBAHASAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengambilan Sampel

Pengambilan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Slovin. Jumlah data pengangguran yang diambil dari Kantor Kecamatan Medan Selayang adalah 4630 orang. � = � 1+ �� 2 � = 4630 1 + 463010 2 � = 4630 1 + 46300,01 � = 4630 1+46,3 � = 4630 47,3 n = 97,885 Sehingga jumlah sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebanyak 98 orang. Penelitian ini menggunakan teknik Accidental Sampling yaitu membagikan kuesioner terhadap responden yang memenuhi kriteria sebagai berikut: - Usia 15-65 tahun yang tidak memiliki pekerjaan. - Orang yang bekerja kurang dari dua hari dalam seminggu. - Ibu rumah tangga. Waktu pelaksanaan dan pengumpulan data dimulai dari tanggal 2-21 Mei 2016. Universitas Sumatera Utara

3.2 Penskalaan Data Ordinal Menjadi Data Interval

Dari data mentah hasil kuesioner dibuat suatu matriks data X pxn yang telah dilakukan penskalaan menjadi skala interval.Teknik penskalaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Methode Successive Interval dengan bantuan Microsoft Office Excel 2007. Tabel 3.1 Penskalaan Variabel 1 No. variabel Kategori Skor Jawaban Ordinal Frekuensi Proporsi Proporsi Kumulatif Densitas {fz} Z Nilai Hasil Penskalaan 1 1 1 0.010 0.010 0.027 -2.319 1 2 6 0.061 0.071 0.136 -1.465 1.874 3 15 0.153 0.224 0.299 -0.757 2.592 4 52 0.531 0.755 0.314 0.691 3.631 5 24 0.245 1 4.942 Jumlah 98 Langkah-langkah Methode Successive Interval: 1. Menghitung frekuensi skor jawaban dalam skala ordinal 2. Menghitung proporsi dan proporsi kumulatif untuk masing-masing skor jawaban 3. Menentukan nilai Z untuk setiap kategori, dengan asumsi bahwa proporsi kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku. Nilai Z diperoleh dari Tabel Distribusi Normal Baku. 4. Menghitung nilai densitas dari nilai Z yang diperoleh dengan cara memasukkan nilai Z tersebut kedalam fungsi densitas normal baku sebagai berikut: fz = 1 √2� � − 1 2 � 2 f- 2.31876 = 1 √2� � − 1 2 −2.31876 2 = 0,027 Universitas Sumatera Utara 5. Menghitung Scale Value SV dengan rumus: SV = ������������������� −������������������� ������������������� −������������������� SV 1 = 0,000 − 0,027 0,010 −0,000 = -2,658 SV 2 = 0,027 −0.136 0.071 −0.010 = - 1,784 SV 3 = 0.136 −0.299 0.224 −0,071 = - 1,066 SV 4 = 0.299 −0.314 0.755 −0.224 = - 0,028 SV 5 = 0.314 −0.000 1,000 −0.755 = 1,283 6. Menentukan Scale Value min sehingga SV terkecil + |SV min | = 1 Scale Value Terkecil = -2,658 Nilai 1 diperoleh dari: -2,658 + X = 1 X = 1 + 2,658 X = 3,658 7. Mentransformasikan nilai skala dengan menggunakan rumus: Y = SV + |SV min | Y 1 = -2,658 + 3,658 = 1 Y 2 = -1,784 + 3,658 = 1,874 Y 3 = -1,066 + 3,658 = 2,592 Y 4 = -0,028 + 3,658 = 3,631 Y 5 = 1,283 + 3,658 = 4,942 Dengan perhitungan manual yang dilakukan terbukti sama dengan perhitungan yang dilakukan pada Microsoft excel. Selanjutnya dengan melakukan cara yang sama, maka semua variabel akan ditransformasikan ke dalam data interval.Hasil penskalaan dari masing-masing variabel: Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Hasil Penskalaan Variabel X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 X 9 X 10 X 11 1 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 2 1.874 2,139 2.411 2.573 2.014 1,000 2.055 2.056 1.971 1,000 1.792 3 2.592 2,927 3.352 3.491 2.812 2,162 2.849 2.666 2.559 1.932 2.475 4 3.631 3.625 4.238 4.104 3.672 3.121 3.566 3.363 3.411 2.760 3.325 5 4.942 4.649 5.358 5.031 4,826 4.146 4.646 4.507 4.684 3.935 4.443

3.3 Uji Validitas