SKALA PENGUKURAN TEKNIK SAMPLING

atau infomasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya Arikunto, 1998. Dengan kata lain kuesioner adalah salah satu alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data. Kuesioner biasanya berupa pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Metode kuesioner ini digunakan apabila: 1. Tanggapan dari pertanyaan diketahui dan dapat dikuantifikasi 2. Mengumpulkan data dari grup besar 3. Data tidak dibutuhkan cepat 4. Ketika kesalahan tanggapan dapat ditoleransi 5. Ketika sumber daya untuk mengumpulkan data terbatas. Beberapa jenis kuesioner berdasarkan cara pengumpulan data adalah: 1. Mail questionnaire melalui surat 2. Self administered responden mengisi sendiri kuesioner tersebut 3. Interview 4. Group administered questionnaire

2.8 SKALA PENGUKURAN

Teknik pengukuran data yang digunakan adalah attitude scales, yaitu suatu kumpulan alat pengukuran yang mengukur tanggapan individu terhadap suatu objek atau fenomena. Skala pengukuran dari data yang diperoleh adalah berupa skala ordinal dengan menggunakan skala likert, dengan bobot nilai 5,4,3,2,1. Berdasarkan skala pengukurannya data dibedakan menjadi 4 macam, yaitu: 1. Skala Nominal Misalnya: jenis kelamin, agama dan sebagainya. Sering juga data nominal diberi simbol bilangan saja. Misalnya: laki-laki diberi nilai 1 dan perempuan diberi nilai 2. 2. Skala Ordinal Universitas Sumatera Utara Data yang diukur menggunakan ordinal selain mempunyai ciri nominal, juga mempunyai ciri berbentuk peringkat atau jenjang. Misalnya tingkat pendidikan nilai ujian dalam huruf. 3. Skala Interval Data yang diukur menggunakan skala interval selain mempunyai ciri nominal dan ordinal, juga mempunyai ciri interval yang sama. 4. Skala Rasio Skala rasio ini selain mempunyai ketiga ciri dan skala pengukuran diatas, juga mempunyai nilai nol yang bersifat mutlak. Misalnya: umur, berat sesuatu, pendapatan dan sebagainya

2.9 TEKNIK SAMPLING

Teknik sampling adalah suatu cara untuk menentukan banyaknya sampel dan pemilihan calon anggota sampel, sehingga setiap sampel yang terpilih dalam penelitian dapat mewakili populasinya representatif baik dari aspek jumlah maupun dari aspek karakteristik yang dimiliki populasi. Sampling adalah proses pemilihan sejumlah elemen dari populasi sehingga dengan meneliti dan memahami karakteristik sampel dapat digeneralisir untuk karakteristik populasi. Jarang sekali suatu penelitian dilakukan dengan cara memeriksa semua objek yang diteliti, tetapi sering digunakan sampling. Alasannya adalah: 1. Biaya, waktu dan tenaga untuk menyelidiki sensus. 2. Populasi yang berukuran besar selain sulit untuk dikumpulkan, dicatat dan dianalisis juga biasanya akan menghasilkan informasi yang kurang teliti. Dengan cara sampling jumlah objek yang harus diteliti menjadi lebih kecil, sehingga lebih terpusat perhatiannya. 3. Percobaan-percobaan yang berbahaya atau bersifat merusak hanya cocok dilakukan dengan sampling. Keuntungan dengan menggunakan teknik sampling antara lain adalah mengurangi ongkos, mempercepat waktu penelitian dan dapat memperbesar ruang lingkup penelitian Teken, 1965. Metode pengambilan sampel yang ideal memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti. 2. Dapat menentukan ketepatan hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku dari taksiran yang diperoleh. 3. Sederhana dan mudah diperoleh. 4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah mungkin. Dalam menentukan besarnya sampel dalam suatu penelitian, ada empat faktor yang harus dipertimbangkan yaitu : 1. Derajat keseragaman populasi. 2. Ketetapan yang dikehendaki dari penelitian. 3. Rencana analisis. 4. Tenaga, biaya dan waktu. Teknik sampling dapat dikelompokkan jadi dua yaitu: 1. Probability sampling, meliputi : a. Simple random sampling populasi homogen yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada. Teknik ini hanya dilakukan jika populasinya homogen. b. Proportionale stratifiled random sampling populasi tidak homogen yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan memperhatikan stara yang ada. Artinya setiap strata terwakili sesuai proporsinya. c. Disproportionate stratifiled random sampling yaitu teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel dengan populasi berstrata tetapi kurang proporsional, artinya ada beberapa kelompok strata yang ukurannya kecil sekali. d. Cluster sampling sampling daerah yaitu teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel jika sumber data sangat luas. Pengambilan sampel didasarkan di daerah populasi yang ditetapkan. Universitas Sumatera Utara 2. Non Probability Sampling, meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling accidental, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling. 2.10UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS 1. Uji validitas Validitas merupakan alat ukur untuk melihat atau mengetahui apakah kuesioner dapat digunakan untuk mengukur keadaan responden sebenarnya. Untuk menguji validitas keadaan responden digunakan rumus korelasi Product Moment Pearsons, yaitu: � = n ∑ XY − ∑X∑Y �[n∑x 2 − ∑x 2 ][n ∑y 2 − ∑y 2 ] dimana : r = Koefisien Korelasi n = Jumlah Responden X = Nilai pertanyaan dari variabel Y = Jumlah Total dari nilai X jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel maka kuesioner dinyatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan dan sejauh mana hasil pengukuran konsisten bila dilakukan 2 kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat ukur yang sama. Untuk mengukur reliabilitas alat ukur digunakan teknik Cronbach Alpha. Rumus yang digunakan adalah: r = � � �−1 � � 1 − ∑ � � 2 � � 2 � keterangan: r = nilai koefisien Alpa Cronbach k = banyaknya variabel penelitian ∑ � � 2 = jumlah varians variabel penelitian � � 2 = varians total Universitas Sumatera Utara suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60.

2.11 Analisis Faktor