9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1 Environmental Management Accounting EMA
Environmental Management Accounting merupakan salah satu bidang disiplin ilmu akuntansi yang aktivitasnya bertujuan
memberikan informasi pada manajemen atas pengelolaan lingkungan dan dampaknya terhadap biaya produksi. EMA diharapkan akan
menjadi salah satu rangkaian sistem yang bertujuan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Sehingga tercapai model pengukuran kinerja
yang seimbang antara ukuran financial profit dengan kinerja pengelolaan lingkungan. Kinerja keuangan dan kinerja lingkungan
merupakan indikator penting untuk mengendalikan dan menjadi pedoman dalam pencapaian tujuan Rossje, 2006
Konsep prosedur aliran fisik material memberikan informasi penting dalam mengukur kinerja manajemen lingkungan. Sedangkan
prosedur pengukuran nilai memberi dasar dalam mengidentifikasi biaya dan dasar alokasi sehingga dapat diukur biaya, penghematan dan
pendapatan atas pengelolaan lingkungan. Perlakuan ini menghasilkan biaya tersembunyi atas biaya lingkungan untuk manajemen. Hal ini
membuktikan bahwa
manajemen cenderung
underestimate mengembangkan dan meningkatkan kepedulian terhadap biaya
lingkungan. Dengan sistem identifikasi, penilaian, dan alokasi biaya
lingkungan, EMA memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi dan mengukur penghematan biaya yang dapat dilakukan oleh
perusahaan. Sehingga manajemen mempunyai informasi untuk mengontrol dan mengendalikan biaya lingkungan demi tercapainya
produk yang efisien dan murah Rossje, 2006. 2
Teori Stakeholder Definisi stakeholder menurut Freeman dan McVea dalam
Fahrizqi, 2010 adalah setiap kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan organisasi.
Stakeholder dapat dibagi menjadi dua berdasarkan karakteristiknya yaitu stakeholder primer dan stakeholder sekunder Clarkson, 1995
dalam Fahrizqi, 2010. Stakeholder primer adalah seseorang atau kelompok yang tanpanya perusahaan tidak dapat bertahan untuk going
concern, meliputi: shareholder dan investor, karyawan, konsumen dan pemasok, bersama dengan yang didefinisikan sebagai kelompok
stakeholder publik, yaitu: pemerintah dan komunitas. Kelompok stakeholder
sekunder didefinisikan
sebagai mereka
yang mempengaruhi, atau dipengaruhi perusahaan, namun mereka tidak
berhubungan dengan transaksi dengan perusahaan dan tidak esensial kelangsungannya Fahrizqi, 2010.
Dari dua jenis stakeholder diatas, stakeholder primer adalah stakeholder yang paling berpengaruh bagi kelangsungan perusahaan
karena mempunyai power yang cukup tinggi terhadap ketersediaan
sumber daya perusahaan. Oleh karena itu, “ketika stakeholder mengendalikan sumber ekonomi yang penting bagi perusahaan, maka
perusahaan akan bereaksi dengan cara-cara yang memuaskan keinginan stakeholder” Chariri dan Ghozali, 2007 dalam Fahrizqi,
2010. Teori stakeholder adalah teori yang menggambarkan kepada
pihak mana saja stakeholder perusahaan bertanggungjawab Freeman, 2001 dalam Fahrizqi, 2010. Perusahaan harus menjaga
hubungan dengan stakeholdernya dengan mengakomodasi keinginan dan kebutuhan stakeholdernya, terutama stakeholder yang mempunyai
power terhadap ketersediaan sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan, misal tenaga kerja, pasar atas produk
perusahaan dan lain-lain Chariri dan Ghozali, 2007. Salah satu strategi untuk menjaga hubungan dengan para stakeholder perusahaan
adalah dengan melaksanakan berbagai kegiatan sosial yang akan memberikan berbagai manfaat kepada semua stakeholder. Adapun
aktivitas sosial dalam hal ini adalah melakukan pengungkapan terhadap emisi karbon perusahaan sebagai wujud dari kepedulian
perusahaan terhadap lingkungan hidup dan sosial. Hubungan yang baik dengan stakeholder akan memberikan dampak baik bagi
perusahaan dalam menjaga keberlanjutan perusahaan.