Manfaat Penelitian PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN AKUNTANSI KARBON (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2015)

9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1 Environmental Management Accounting EMA Environmental Management Accounting merupakan salah satu bidang disiplin ilmu akuntansi yang aktivitasnya bertujuan memberikan informasi pada manajemen atas pengelolaan lingkungan dan dampaknya terhadap biaya produksi. EMA diharapkan akan menjadi salah satu rangkaian sistem yang bertujuan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Sehingga tercapai model pengukuran kinerja yang seimbang antara ukuran financial profit dengan kinerja pengelolaan lingkungan. Kinerja keuangan dan kinerja lingkungan merupakan indikator penting untuk mengendalikan dan menjadi pedoman dalam pencapaian tujuan Rossje, 2006 Konsep prosedur aliran fisik material memberikan informasi penting dalam mengukur kinerja manajemen lingkungan. Sedangkan prosedur pengukuran nilai memberi dasar dalam mengidentifikasi biaya dan dasar alokasi sehingga dapat diukur biaya, penghematan dan pendapatan atas pengelolaan lingkungan. Perlakuan ini menghasilkan biaya tersembunyi atas biaya lingkungan untuk manajemen. Hal ini membuktikan bahwa manajemen cenderung underestimate mengembangkan dan meningkatkan kepedulian terhadap biaya lingkungan. Dengan sistem identifikasi, penilaian, dan alokasi biaya lingkungan, EMA memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi dan mengukur penghematan biaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Sehingga manajemen mempunyai informasi untuk mengontrol dan mengendalikan biaya lingkungan demi tercapainya produk yang efisien dan murah Rossje, 2006. 2 Teori Stakeholder Definisi stakeholder menurut Freeman dan McVea dalam Fahrizqi, 2010 adalah setiap kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan organisasi. Stakeholder dapat dibagi menjadi dua berdasarkan karakteristiknya yaitu stakeholder primer dan stakeholder sekunder Clarkson, 1995 dalam Fahrizqi, 2010. Stakeholder primer adalah seseorang atau kelompok yang tanpanya perusahaan tidak dapat bertahan untuk going concern, meliputi: shareholder dan investor, karyawan, konsumen dan pemasok, bersama dengan yang didefinisikan sebagai kelompok stakeholder publik, yaitu: pemerintah dan komunitas. Kelompok stakeholder sekunder didefinisikan sebagai mereka yang mempengaruhi, atau dipengaruhi perusahaan, namun mereka tidak berhubungan dengan transaksi dengan perusahaan dan tidak esensial kelangsungannya Fahrizqi, 2010. Dari dua jenis stakeholder diatas, stakeholder primer adalah stakeholder yang paling berpengaruh bagi kelangsungan perusahaan karena mempunyai power yang cukup tinggi terhadap ketersediaan sumber daya perusahaan. Oleh karena itu, “ketika stakeholder mengendalikan sumber ekonomi yang penting bagi perusahaan, maka perusahaan akan bereaksi dengan cara-cara yang memuaskan keinginan stakeholder” Chariri dan Ghozali, 2007 dalam Fahrizqi, 2010. Teori stakeholder adalah teori yang menggambarkan kepada pihak mana saja stakeholder perusahaan bertanggungjawab Freeman, 2001 dalam Fahrizqi, 2010. Perusahaan harus menjaga hubungan dengan stakeholdernya dengan mengakomodasi keinginan dan kebutuhan stakeholdernya, terutama stakeholder yang mempunyai power terhadap ketersediaan sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan, misal tenaga kerja, pasar atas produk perusahaan dan lain-lain Chariri dan Ghozali, 2007. Salah satu strategi untuk menjaga hubungan dengan para stakeholder perusahaan adalah dengan melaksanakan berbagai kegiatan sosial yang akan memberikan berbagai manfaat kepada semua stakeholder. Adapun aktivitas sosial dalam hal ini adalah melakukan pengungkapan terhadap emisi karbon perusahaan sebagai wujud dari kepedulian perusahaan terhadap lingkungan hidup dan sosial. Hubungan yang baik dengan stakeholder akan memberikan dampak baik bagi perusahaan dalam menjaga keberlanjutan perusahaan.