Kebijakan Dividen Variabel Independen

6

2.7 Metode Analisis Data

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan metode regresi linier berganda. Pengujian ini dilakukan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih dan menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Persamaan regresi dalam penelitian ini sebagai berikut : PBV = α + KM β 1 + KIβ 2 +DER  3 + DPR  4 + ε Keterangan: α = Konstanta β1,2,3,4 = Penaksiran koefisien regresi ε = Standar Error PBV = Nilai Perusahaan KM = Kepemilikan Manajerial KI = Kepemilikan Institusional DER = Keputusan Pendanaan DPR = Kebijakan Dividen

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengujian Asumsi Klasik

Hasil uji normalitas menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,294 yang berarti lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi dalam penelitian ini berdistribusi normal. Hasil uji multikolineritas menunjukkan bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai VIF di bawah 10 dan nilai tolerance di atas 0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam peneitian ini tidak terjadi multikolinearitas. Hasil autokorelasi dengan menunggunakan Durbin-Watson menunjukkan nilai D-W sebesar 1,612 yang berarti mengandung masalah autokorelasi. Masalah tersebut kemudian diobati dengan menggunakan Runs Test . Hasil pengujian Runs Test menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,071 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan model persamaan regresi dalam penelitian ini tidak mengandung masalah autokorelasi lagi. Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki signifikansi lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari masalah heteroskedastisitas. 7

3.2 Pembahasan

3.2.1 Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan

Hasil uji t memiliki nilai signifikansi lebih besar dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0,055 0,05 dan koefisien regresi untuk kepemilikan manajerial adalah sebesar -0,036. Hasil ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Kepemilikan manajerial merupakan proporsi kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajemen komisaris dan direksi. Kepemilikan manajerial dalam struktur modal saham masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari statistik deskriptif dari perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh komisaris dan direksi di mana rata-rata kepemilikan manajerial hanya sebesar 5,3422. Jumlah kepemilikan manajerial yang rendah cenderung menyebabkan manajemen mementingkan kepentingannya sendiri daripada kepentingan pemegang saham. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial belum dapat menjadi mekanisme untuk meningkatkan nilai perusahaan.

3.2.1 Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan

Hasil uji t memiliki nilai signifikansi lebih besar dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0,519 0,05 dan koefisien regresi untuk kepemilikan institusional adalah sebesar -0,006. Hasil ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Di dalam perusahaan masih terdapat asimetri informasi antara manajemen dengan investor. Investor belum tentu mengetahui informasi mengenai apa yang terjadi di perusahaan. Hal ini menyebabkan investor institusional sulit untuk mengontrol manajer. Jumlah pemegang saham yang besar belum tentu efektif dalam memonitor kinerja manajemen. Dengan demikian kepemilikan institusional belum dapat menjadi mekanisme untuk meningkatkan nilai perusahaan. 3.2.2 Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan Hasil uji t memiliki nilai signifikansi lebih besar dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0,003 0,05 dan koefisien regresi untuk keputusan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Struktur Aset, dan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 31 97

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, FAKTOR-FAKTOR INTERNAL, DAN SUKU BUNGA TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI)

0 5 14

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, FAKTOR-FAKTOR INTERNAL, DAN SUKU BUNGA TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI)

0 4 14

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, RISIKO, TINGKAT LEVERAGE, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI

0 3 14

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011)

0 3 97

Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri di BEI)

0 4 50

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, FINANCIAL LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

0 0 13

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Free Cash Flow dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur Go Public yang Terdaftar Di BEI (Periode 2010 – 2013

0 0 25

Pengaruh Kepemilikan Institusional, Arus Kas Bebas terhadap Kebijakan Dividen dan Volatilitas Harga Saham (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

0 0 10

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

0 1 64